Bab 15

631 70 2
                                    

"Kita lakukan dengan cepat," ucap Taehyung, sambil berjalan ke arah orang yang menantangnya itu.

"Hyung apa yang akan kau lakukan!" Taehyung bahkan tidak memperdulikan ucapan Jungkook. Dia seperti ingin bertarung saja.

"Dia ingin bermain, jadi aku akan mengikuti permainannya, tapi ingat kau hanya akan memukulku tidak dengan adikku. Kalau kau melukainya sedikit saja, aku pastikan tangan adikmu yang akan patah, Apa kau setuju? Dan lagi, kalau aku bisa bertahan dengan kondisi sadar kau yang akan aku habisi. Lakukan apa yang ingin kau lakukan." Taehyung sungguh menantangnya.

Taehyung benar-benar menantang anak itu, dia akhir-akhir ini emosinya memang tidak bisa terkontrol. Taehyung sebenarnya tidak mau memperdulikan hal seperti ini, tapi akhir-akhir ini Taehyung selalu mendapatkan luka baru.

"Apa sebenarnya mau kalian? Adikmu itu yang menggangguku! Lalau sampai terjadi apa-apa pada Hyungku, aku akan meminta pertanggung jawabanmu," jelas Jungkook kepada temannya itu.

"Sudahlah Hyung, aku sudah katakan tidak perlu menantangnya. Yang ada kau yang akan terluka," pinta teman Jungkook pada kakaknya. Bukankah itu sama saja dia mengadu pada kakaknya.

"Memangnya apa yang akan aku lakukan? Menghajarnya? Aku tidak akan melakukan itu." Kakak teman Jungkook menantang Taehyung untuk melakukan Pull Up sebanyak yang dia katakan.

"Hyung jangan, kau hanya akan melukai bekas luka di perutmu," sahut Jungkook.

"Ohh kau benar ingin bermain denganku? Kau licik sekali," ujar Taehyung.

"Bukankah harus seperti itu? Kenapa aku harus mengotori tanganku untuk menghajarmu," jawabnya tanpa rasa bersalah.

Kalau melakukan Pull Up hanya beberapa kali itu tidak akan apapa untuk Taehyung, tapi kalau berlebih bagaimana dengan luka di perutnya. Bahkan lukanya belum sebulan pasca operasi dan sekarang Taehyung menerima tantangan Pull Up.

"Tidak perlu dihitung berapa banyaknya Pull Up yang akan kau lakukan. Cukup lakukan itu selama 1 jam. Bagaimana?" Hal gila apa yang sedang dia katakan, tidak mungkin itu Taehyung lakukan.

"Kau gila? Tidak Tae, jangan lakukan." Jimin coba menghentikan sahabtnya untuk melakukan hal gila apa yang diminta

"Kalau aku tidak mau melakukannya?" tanya Taehyung.

"Mudah saja. Aku akan tunjukkan kepada pihak sekolah, jika salah satu murid mereka bekerja sebagai pelayan di Bar," jelasnnya.

"Bar?" Jungkook tampak terkejut dengan apa yang dikatakan tentang kakaknya.

"Iya, Hyungmu bekerja di sebuah hiburan malam. Apa kau tidak tau itu? Sepertinya memang tidak. Maaf aku mengatakannya." jelasnya lagi saat melihat Jungkook sedikit terkejut dengan perkataan kakak temannya itu.

"Apa benar itu Hyung?" tanya Jungkook.

"Sebenarnya apa niatmu menemuiku?" Bukannya menjawab pertanyaan sang adik, Taehyung malah bertanya kepada lawan nya itu.

"Tidak ada, hanya ingin tau siapa seorang Jeon Taehyung yang terkenal berdarah dingin itu. Dan memang benar, kau memang terlihat dingin. Kau pantas di sebut dengan Pangeran pembantai." Dia terus memprovokasi Jungkook tentant kakaknya.

"Pangeran pembantai? Siapa yang kau sebut begitu? Maksudmu aku? Apa kau tidak salah orang?" Taehyung tersenyum tipis. Dia merasa dibuat lelucon dengan menyebut dirinya seperti itu.

"Sepertinya tidak," jawabnya.

"Sebenarnya apa maksudnya Hyung? Apa Hyung ikut anggota gengster?" Jungkook langsung menuduh Taehyung begitu saja.

PROMISE (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang