Luka mengajaknya ke sebuah restoran yang berada tidak jauh dari perusahaannya sehingga mereka hanya berjalan kaki saja menuju ke sana.
“Kau mau mesan apa?” tanya Luka sambil melihat-lihat menu
Aku tidak lapar, kau saja yang makan
Tulis Senja dan memperlihatkannya kepada Luka.
Melihat tulisan itu membuat Luka menatap Senja dan menutup buku menunya.
“Ayok kita pergi”
Melihat Luka yang ingin melangkah pergi membuat Senja menahannya dia bingung ada apa dengan pria ini.
‘Bukannya kau ingin makan?’ tanya Senja menggunakan bahasa isyarat membuat Luka bingung dan kembali duduk.
“Apa yang kau katakan, aku tidak mengerti”
Bukannya kau ingin makan?
“Kenapa aku harus makan, kalo yang memesan hanya aku saja” ucap Luka dan memalingkan wajahnya ke lain arah.
Pria ini memang sangat susah di atur dan semua ucapannya harus di turuti pikir Senja. Lalu dia membuka buku menu dan menunjukkan sebuah icecream dalam wadah yang sedang, iya melihat gambar icecream tersebut membuat Senja ingin memakan itu.
“Hanya Icecream tidak ada yang lain?” tanya Luka dan di balas anggukan oleh Senja.
Luka mengalah untuk pertama kalinya kepada seorang wanita dan jika itu di ketahui oleh semua orang di dekatnya mungkin mereka akan mencatat ini dalam sebuah buku sejarah bahwa seorang Luka Trinovela Bhaskara mengalah untuk seorang wanita yang bisu dan lemah di hadapannya ini, sungguh tidak masuk akal mengingat banyak wanita yang cantik sempurna di bandingkan seorang Senja yang selalu meminta ini, membujuknya ini itu dan tidak ada yang di dengar olehnya bahkan dia bersikap acuh kepada semua wanita tersebut.
Mereka saat ini sedang menikmati pesanan yang mereka pesan, tidak ada obrolan membuat Luka akhirnya memutuskan untuk membuka suara memecahkan rasa canggung di antara mereka.
“Kenapa pak Ahn baru sekarang membawa mu pindah ke sini?” tanya Luka.
Entah lah, mungkin Ayah tidak memiliki uang untuk membawa ku dan bik Airin dari awal
“Memangnya sudah berapa lama pak Ahn meninggalkan kalian?”
Sudah 4 tahun, Ayah Meninggal kan ku bersama Bik Airin setelah Bunda meninggal dan usaha kami bangkrut
“Oh… maaf aku tidak tahu jika ibu mu sudah tidak ada” ucapnya sedikit menyesal bertanya.
Tidak apa-apa, aku justru senang berbagi cerita dengan orang-orang di sekitar ku. Selama ini aku hanya punya bik Airin sebagai teman ku karena kondisi ku yang seperti ini membuat orang tidak mau berteman bahkan dekat dengan ku
Luka hanya diam saja, ada sorot kesedihan di mata gadis itu saat dia menceritakan tentang ibunya yang sudah tiada, tentang dia yang tidak memiliki teman bahkan tidak ada yang ingin dekat dengannya.
Membuat Luka kasihan, pantas saja gadis ini sangat senang waktu Luka bawa berkeliling seakan dia baru mengenal dunia luar bagaimana, hatinya bergetar seketika seakan menyuruhnya untuk dekat lebih dalam lagi dengan gadis ini dan melindunginya.
Jujur dia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya dengan wanita manapun tetapi entah kenapa saat dia bertemu gadis ini seakan ada yang mengatakan jika gadis ini mampu memberikannya kebahagiaan di balik kekurangannya.
“Baik lah ayok kita kembali, pak Ahn mungkin sudah menunggu” ajak Luka
Antar kan aku pulang saja, jika Ayah tahu dia akan memarahi ku karena pergi tanpa Bik Airin
Luka yang tidak mengetahui fakta sebenarnya hanya menuruti saja permintaan gadis itu.
Dia membawa gadis itu keluar restoran menuju basemen tempat mobilnya di parkir kan dan mengantarkan gadis ini pulang dan ingat ini pertama kalinya seorang Luka Trinovela Bhaskara menuruti permintaan seorang gadis bahkan dia dan Senja belum mengenal atau dekat sama sekali bahkan Jocelyne yang bisa di katakan dekat sudah lama dengannya belum pernah di perlakukan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Senja| The End ✔ |
Romance~ Aku sang Senja dan dia lah sang Luka ~ Hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. . . . Penasaran??? Kepoin cerita nya langsung!