CHAPTER 19

243 18 0
                                    

Mulai Sejak sore tadi Jocelyne sudah berada di kediamannya Luka saat ini, dia sedang menunggu kehadiran pria itu. Bahkan dia juga sudah menyiapkan makan malam untuk mereka makan bersama.

Jocelyne mengeluarkan ponselnya dari dalam tas miliknya dan mengetik sebuah pesan kepada seseorang.

To: Luka

Luka kau pulang kan malam ini, aku sudah menyiapkan masakan untuk kita.

To: Jocelyne

Aku sedang ada pertemuan malam ini, sebaiknya kau makan lah duluan tidak perlu menunggu ku.

Jocelyne yang membaca balasan dari Luka tersebut hanya bisa menghela napasnya, padahal dia sudah berusaha memasak masakan kesukaan Luka malam ini tapi pria itu makan di luar.

“Bik… makan saja makanannya sama yang lain” ucapnya.

Dia beranjak dari tempat duduknya, mendengar hal itu membuat pelayan di sana bingung.

“Ada apa Non… bukannya ini untuk Nona  dan juga Tuan Luka”

“Luka sedang ada pertemuan malam ini, jadi dia pasti sudah makan di luar” jelasnya.

Dia mulai berjalan menuju kearah ruang tamu, dia duduk di sana menunggu Luka sambil menghidupkan Tv guna menghilangkan rasa bosannya.

Bukan tanpa alasan dia ke rumah Luka saat ini.

Para pelayan yang ada di dapur merasa kasian melihat Jocelyne, karena gadis itu dia sudah semangat sedari tadi memasak dan menyiapkan semua makanan kesukaan Luka tapi berakhir dia tidak mencicipi satupun.

“Kasihan sekali Nona Celyne, dia selalu di abaikan oleh Tuan muda Luka” ucap salah satu pelayan di sana.

“Dia tidak di abaikan, Tuan muda sedang ada pertemuan” jawab kepala pelayan di sana yang memang sudah lama bekerja dengan Luka.

“Nona Jocelyne, pasti dia kecewa saat ini” sambung salah satunya.

“Sudah berhentilah bergosip dan makan saja, setelah itu kalian rapikan semuanya. Tuan muda tidak suka melihat yang kotor”

Lalu semua pelayan di sana menikmati makanan yang di buat oleh-nya, rasanya sangat enak.

Lalu semua pelayan di sana menikmati makanan yang di buat oleh-nya, rasanya sangat enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menunjukkan pukul 9 malam, Luka  baru tiba di rumahnya malam ini. Rasanya sangat lelah bagi Luka mengingat pekerjaan nya banyak hari ini. Dia menyuruh penjaga di rumahnya untuk meletakkan mobilnya ke garasi, lalu dia mulai berjalan masuk.

“Selamat malam Tuan, saya akan bawakan tas anda dan mempersiapkan air hangat untuk anda” ucap pelayan dirumahnya.

Mendengar hal itu membuat Jocelyne beranjak dari duduk nya menghampiri Luka.

“Kau sudah pulang?” tanya Jocelyne.

“Kau masih di sini, aku pikir kau sudah pulang” jawab Luka.

“Hahaha… apa kata-kata itu termasuk sindiran untuk mengusirku?”

“Terserah kau saja”

Lalu Luka meninggalkan Jocelyne menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

Cukup lama Jocelyne menunggu di bawah, sampai akhirnya dia melihat Luka menuruni anak tangga.

“Ada apa?” tanya Luka tanpa basa basi.

“Heii… duduk lah terlebih dahulu, kau berdiri seperti itu seakan aku memiliki banyak hutang dengan mu” jawab Jocelyne sewot.

Dia akhirnya duduk di kursi di hadapan Jocelyne.

“Apa kau sudah makan?” tanya-nya.

“Woww… Dude, ada angin apa kau perhatian kepada ku hahaha”

Luka memutar malas bola matanya, gadis di depannya ini tidak pernah berubah masih sama seperti dulu.

“Cepat katakan ada keperluan apa sehingga kau harus menunggu ku pulang?” ujar Luka

‘Apa harus ku katakan’ ucap Jocelyne dalam hati.

Dia menatap Luka sebentar lalu menarik napasnya, dia harus mengatakannya pikir Jocelyne.

“Aku melihat mu siang tadi di Resto dekat perusahaan mu”

“Lalu…?” tanya Luka bingung.

“Kau bersama seorang wanita, aku bukan bermaksud melarang mu hanya saja... ini pertama kalinya aku melihat mu berbicara bahkan tertawa hangat dengan seorang wanita. Melihat bagaimana kau sangat membenci suatu hubungan” jelas Jocelyne.

Penjelasan Jocelyne berhasil membuat Luka diam menatap Jocelyne, tidak mungkin dia mengatakan jika Senja adalah gadis yang spesial bahkan gadis yang dia cintai karena itu akan menyakiti perasaan wanita di hadapannya ini.

“Oh… dia anak Sekretaris Ahn, dia hanya teman biasa sama seperti mu” jawab Luka.

“Aaa.... hanya teman, haha aku pikir kalian memiliki hubungan. Tidak apa-apa jika kalian memiliki hubungan aku tidak akan melarang mu Ka” ucap-nya sambil tersenyum.

‘Benarkah…’ lanjutnya dalam hati.

“Baik lah aku hanya ingin menanyakan hal itu saja, aku akan pulang” jawab Jocelyn

Gadis itu beranjak dari kursinya dan mengambil tas nya untuk meninggalkan kediaman Luka.

“Mau ku antar?” tanya Luka.

Bagaimanapun dia tidak enak dengan Jocelyne dia sudah menunggunya hingga malam.

“Tidak perlu Ka, aku membawa mobil. Bye bye”

Jocelyne berlalu menjauhi Luka yang masih diam melihatnya yang sudah berjalan keluar.

‘Maafkan aku’ ucap Luka dalam hati.

(Don't forget to vote and comment)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Don't forget to vote and comment)

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang