Semalam Luka sudah bilang kepada Senja, jika dia ingin Senja ke rumahnya untuk sarapan pagi bersama dan tentu saja hal itu di iyakan oleh Senja. Senja sudah siap-siap untuk pergi kerumahnya Luka, dia sudah mengatakan hal itu kepada Bik Airin.
“Mau kemana kau?” tanya Ahn yang baru keluar dari kamarnya.
‘Aku ingi ke rumah Luka Ayah’ jawab Senja takut.
“Aku tidak ikut campur jika sesuatu terjadi pada mu”
Lalu Ahn meninggalkan rumah tersebut, mungkin dia akan pergi ke kantor. Sedangkan Senja dia hanya diam saja. Dia bingung apa yang salah dengan kedekatannya bersama Luka.
‘Bik aku kerumah Luka sebentar ya’
“Iya hati-hati, jangan lama-lama non ingat kondisi nona”
Dan di balas anggukan oleh Senja, dia keluar dari rumahnya dan berjalan ke rumah pria itu.
TING TONG…
Rumah ini sangat besar, bahkan ini pertama kalinya Senja menginjakan kakinya ke rumah Luka.
TING TONG…
CKLEK….
“Iya… nyari siapa ya?” tanya seorang pelayan yang membukakan pintu rumah besar ini.
Senja bingung ingin menjawab bagaimana, karena dia saat ini tidak membawa apa-apa. Dia berusaha menjelaskan namun wanita di hadapannya ini terlihat bingung tidak mengerti.
“Siapa itu…?” tanya Luka yang baru saja turun dari lantai atas.
Dia melihat pelayannya tengah berdiri di pintu rumahnya, mungkin itu Senja pikirnya. Dengan segera dia menghampiri mereka.
“Senja… ayok masuk”
Dia menarik tangan Senja, membuat semua pelayan di sana bingung bahkan pelayan yang membukan pintu itu pun bingung.
“Tolong siapkan sarapan untuk kami” printahnya.
Dengan segera pelayan yang bertugas membuatkan sarapan hari ini pun berlari kedapur untuk mengambilkan sarapan yang sudah di buatkan.
Senja sedari tadi kagum melihat dekorasi rumah Luka, sungguh indah denga gaya klasik namun juga modern menghiasi rumah ini. Bahkan di ruang tamu tadi Senja melihat bingkai foto besar Luka dan keluarganya bersama denga Jocelyne. Ternyata benar mereka sedekat itu pikir Senja, dan wajar saja gadis itu memendam perasaan yang lama terhadap Luka. Wanita mana yang tidak akan tertarik dengan seorang Luka Trinovela Bhaskara, sangat mustahil bukan.
“Hey… kenapa kau melamun?”
‘Rumah mu indah, aku menyukainya’
“Mangkanya sering-sering lah kemari bermain Senja”
‘Itu tidak akan mungkin ’ ucapnya dalam hati.
Belum sempat mereka sarapan. Tiba-tiba terdengar suara wanita yang memanggil nama Luka. Membuat mereka berdua berdiri menghampiri.
“Luka… Where are you Honey?”
Seorang wanita paruh baya yang berjalan bersama dengan seorang gadis cantik di sebelahnya.
“Mama..” ucap Luka sedikit terkejut.
Senja yang mendengarnya mengerti siapa wanita paruh baya yang masih saja cantik di usianya yang suda tua ini. Ternyata ibunya Luka.
“Dia siapa Ka?” tanya ibunya Luka bingung.
Sedangkan Luka dan Jocelyne sedang bertatapan saat ini. Dia bener-bener tidak tahu jika ibunya akan ke rumahnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Senja| The End ✔ |
Romance~ Aku sang Senja dan dia lah sang Luka ~ Hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. . . . Penasaran??? Kepoin cerita nya langsung!