~UNGKAPAN~
Malam yang indah bagi Senja saat ini, dia tengah duduk di halaman belakang rumahnya di temani oleh sosok pria tinggi dan juga tampan yang belakangan ini telah mengisi hari-hari nya. Siapa lagi jika bukan Luka, iya pria itu mengirim pesan kepada-nya jika dia ingin bertemu dengan gadis itu.
Senja yang sedari tadi duduk di hadapan jendela kamarnya menyetujui hal itu. Dengan segera Luka menuju kerumahnya Senja, hingga sampailah mereka saat ini duduk di halaman belakang rumahnya dengan sebuah tikar kecil dan juga selimut. Cuaca sangat dingin saat ini, mungkin sebentar lagi akan masuk musim salju.
Senja sedari tadi menatap kearah langit malam yang begitu indah di hiasi oleh bintang-bintang. Sedangkan Luka pria itu tengah memandangi wajah Senja sedari tadi, tidak bosan baginya untuk melihat wajah cantik milik Senja memang benar jika gadis di sampingnya ini seperti nikotin yang mampu membuat orang, siapapun itu akan ketagihan melihat pesona bahkan aura yang di pancarkan olehnya.
Sadar sedari tadi di perhatikan membuat Senja menoleh kearah Luka dan mendapati pria itu tengah menatap nya membuat Senja salah tingkah karena ulahnya.
'Apa ada yang salah di wajah ku?' tanya Senja.
Mendengar hal itu membuat Luka senyum hangat kepadanya.
"Kau cantik, sangat cantik Senja" pujinya.
Seketika wajah Senja memerah karena malu akibat pujian yang di utarakan oleh Luka secara tiba-tiba malam ini.
"Heyy... hahaha lihat lah wajah mu memerah, apa kau sedang malu?" tanya Luka sambil tertawa.
Sedangkan gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain guna menghindari tatapan Luka.
Selesai tertawa mengejek Senja, Luka menyandarkan kepalanya ke pundak Senja yang berada di sebelahnya. Hal itu justru membuat Senja terkejut, dia ingin menjauhkan kepala Luka namun satu suara memberhentikan niatannya.
"Biarkan seperti ini Senja" ucapnya.
5 menit sudah waktu terbuang sedari tadi mereka hanya diam saja larut dalam pikiran mereka masing-masing.
"Senja... apa kau pernah pacaran?" tanya Luka memecahkan keheningan di antara mereka.
Mendengar hal itu Senja diam membuat Luka mengangkat kembali kepalanya dari pundak senja dan melihat kearah gadis itu. Dia baru sadar jika gadis itu tidak bisa berbicara.
Senja hanya tersenyum melihat kearah depan lalu dia menggerakkan tangannya membentuk suatu kalimat.
'Belum pernah, bagaimana dengan mu?'
"Aku... emmm... aku pernah pacaran" jawab Luka.
Seakan tertarik dengan jawaban pria di sebelahnya membuat Senja melihat kearah pria itu.
'Oh ya... ceritakan siapa saja pacar mu?'
Sempat ragu bagi Luka menceritakannya takut jika nanti Senja berpikir hal yang tidak-tidak tentang dirinya.
'Ceritakan Ka aku ingin mendengarnya' paksa Senja
"Huhh... jangan menganggap ku jahat Senja aku tidak ingin kau menganggap ku jahat" ucap Luka.
'Kenapa, apa kau memiliki banyak kekasih?'
Terkejut, jelas dia terkejut bagaimana Senja bisa tahu hal itu.
'Kau tampan, siapa yang tidak menyukai mu kau juga orang hebat Ka seluruh wanita akan berlomba mendapatkan mu'
'Tidak perlu takut menceritakannya, aku tidak akan menganggap mu jahat'
"Senja apa aku boleh bertanya?" ucap Luka dan di jawab anggukan oleh Senja.
"Kau bilang siapa wanita yang tidak menyukai ku, apa kau juga menyukai ku?"
'Emm aku menyukai mu' jawab Senja.
Mendengar hal itu membuat jantung Luka berpacu lebih kencang, apakah ini saat nya pikir Luka.
"Serius...? Kau menyukai ku?"
'Iya, aku menyukai mu karena kau teman ku. Kau orang pertama yang ingin berteman dengan ku'
Senyuman girang yang ada di wajah Luka perlahan memudar, apakah perasaannya di tolak saat ini pikirnya.
'Kenapa?'
"Aku pikir kau menyukai lebih dari seorang teman, karena jujur aku menyukai mu Senja ralat bukan rasa suka biasa melainkan cinta" ungkap Luka menatap Senja.
DUAR!!!
Seakan tersambar petir, apa yang Senja hindari selama ini ternyata terjadi. Dia berharap antara dirinya dan Luka tidak akan melibatkan perasaan tetapi apa pria itu saat ini mengungkapkan perasaannya.
"Ayok kita pacaran, aku berjanji kepada mu akan setia Senja. Kau tahu sejak mengenal mu aku bahkan menjauhi seluruh wanita yang mendekati ku. Aku tahu kau ragu, tapi percayalah aku akan setia dan akan membahagiakan mu"
Sedangkan Senja hanya menggeleng saja sedari tadi, dia menahan air matanya agar tidak jatuh.
'Tidak ini tidak benar'
"Kenapa, apa yang salah. Aku bahkan bisa menerima semua kekurangan mu Senja jangan takut akan hal itu"
'Tidak, kau tidak boleh mencintai ku'
"Apa alasannya?"
Senja beranjak dari duduknya lalu dia meninggalkan Luka sendirian di sana, dia sudah meneriaki namanya namun Senja berlari masuk kedalam menutup pintu.
"Ada apa dengannya, apa yang salah dari ucapan ku?" tanya Luka sendiri pada dirinya.
Dia bingung kenapa gadis itu bersikap seperti itu bahkan dia meninggalkan Luka sendirian di halaman ini, dengan langkah lesu dia menjauh dari sana kembali kerumahnya.
Tanpa dia sadari sebenarnya Senja tidak sepenuhnya masuk kedalam, gadis itu berdiri di samping pintu bahkan dia melihat Luka yang mulai menjauh dari halaman rumahnya.
Seketika air matanya turun membasahi pipi Senja, dia memegangi bagian dadanya.
'Aku tidak ingin kau sakit Luka' ucapnya dalam hati.
Hallo teman-teman readers ku, sejauh ini gimana ? Apa kalian menyukai ceritanya? Atau malah membosankan ?
Aku penasaran aja gimana tanggapan kalian untuk cerita ini ?
Kalau kalian menyukai cerita ini jangan lupa vote dan komen ya biar akunya semangat update nya👍👍
Terimakasih untuk semuanya. Stay healthy and stay at home guys. Semoga kita semua sehat" selalu 🙏Good night 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Senja| The End ✔ |
Romance~ Aku sang Senja dan dia lah sang Luka ~ Hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. . . . Penasaran??? Kepoin cerita nya langsung!