Hospital

195 11 0
                                    

Mereka saat ini tengah menunggu di luar setelah melihat Senja yang secara tiba-tiba mengejang. Dengan segera Jocelyne memanggil perawat untuk menuju kedalam ruangan Senja. Dia juga menyuruh sekretaris Ahn dan Bik Airin untuk menunggu di luar.

“Tolong selamatkan Senja aku mohon, selamatkan anak ku” ucap Ahn sedih memegang tangan Jocelyne sebelum dia melangkah keluar.

Hingga di sinilah mereka berada di depan ruang rawat Senja. Bik Airin yang sudah menangis sedari tadi merapalkan setiap doa agar Senja di beri kesempatan lagi.

Bukankah ini terlalu cepat? Ayahnya sudah sadar saat ini, setidaknya Tuhan berbaik hati memberikan Senja kesempatan untuk merasakan kasih sayang dari Ayahya seperti dulu lagi. Ini lah yang di nantikan oleh Senja sekian lama ini Ahn menghilang, pergi tanpa memberikan kabar untuk Senja.

“Sejak kapan?” tanya Ahn kepada Airin yang sedang sibuk menangis.

Airin yang mendengarnya menoleh menatap kearah Ahn dengan raut bingung.

“Sejak kapan, Senja mengidap penyakit ini?” lanjut Ahn.

“Sudah lama, 1 bulan sejak Monika pergi meninggalkannya” jawab Airin dengan suara lirih.

Hal itu berhasil membuat Ahn merasa seperti di lempar batu yang sangat besar dalam hatinya begitu sesak dan juga sakit untuk menarik napaspun begitu sangat susah.

“Kenapa tidak jujur dan mengatakan semuanya dari awal?”

“Senja ingin mengatakannya, tapi dia mengurungkan semua itu saat melihat sikap anda yang sudah berubah derastis bukan seperti Ayahnya yang bersikap hangat dan menyayanginya”

Kemudian bayangan tentang dirinya yang berubah pun menghampirinya, setelah kepergian istrinya dia berubah jadi pribadi yang kacau, suka mabuk-mabukan, bermain dengan wanita bayaran bahkan menyiksa Senja tanpa henti.

Dia juga berubah menjadi pria yang kasar dan tidak memperdulikan keadaan Senja lagi. Semuanya seakan ikut lenyap seiring dengan kepergiannya Monika.

“Anda menyiksanya tanpa ampun, mengabaikannya bahkan tak pernah malu membawa wanita bayaran kerumah dan semua itu selalu di perhatikan oleh Senja. Sejak itu dia memutuskan untuk menyembunyikan tentang penyakitnya. Bahkan dengan ku juga, jika bukan karena aku menemukannya pingsan di dalam kamar mandi dan membawanya kerumah sakit. Bisa jadi sampai saat ini aku tidak akan tahu hal itu”

“Senja selalu menanyakan anda Tuan, dia selalu menunggu kabar anda bahkan kepulangan anda. Demi ingin bertemu dengan anda dia berusaha agar penyakitnya bisa sembuh. Aku tidak percaya jika makin ke sini penyakitnya makin parah karena memang Senja sangat pintar menutupi segalanya membuat kita semua tertipu”

Mendengar semua penjelasan Airin membuat air mata Ahn megalir deras. Dia benar-benar menyesali semua perbuatannya. Hanya karena kehilangan istrinya membuat Ahn melupakan segalanya, dia lupa jika dia memiliki anak yang sangat membutuhkannya.

45 menit waktu berlalu, membuat pintu ruangan milik Senja terbuka dan memperlihatkan Jocelyne yang keluar dari sana dengan wajah yang bisa di bilang lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

45 menit waktu berlalu, membuat pintu ruangan milik Senja terbuka dan memperlihatkan Jocelyne yang keluar dari sana dengan wajah yang bisa di bilang lelah. Airin dan Ahn segera menghampirinya.

“Bagaimana keadaan Senja, Non?” tanya Airin.

“Semuanya baik-baik saja, dia hanya butuh istrahat jadi saat ini jangan ada dulu yang masuk biarkan dia istrihat. Ini sangat berat untuknya itulah kenapa keadaanya semakin memburuk”

“Sekretaris Ahn, aku perlu berbicara dengan mu”

Kemudian Ahn mengikuti langkah Jocelyne yang menjauh dari depan ruang inap milik Senja. Tibalah mereka di dalam ruangan yang di yakini oleh Ahn adalah ruang pribadi milik gadis ini melihat papan nama yang terpampang di depan pintu tadi.

“Ada apa?” tanya Ahn pelan.

“Apa anda tahu hubungan Senja dan Luka?”

Pertanyaan itu membuat Ahn terdiam, tentu saja dia tahu hubungan anaknya dan atasannya itu tapi Ahn tidak ingin mengatakannya takut hal itu menyakiti hati Jocelyne mengingat gadis ini adalah tunangan Luka.

“Kita tidak punya banyak waktu, anda akan pergi bekerja bukan. Jadi aku ingin mengatakan, rahasiakan penyakit Senja dari Luka. Saya tahu jika dia akan menemui Senja malam ini. Buatlah alasan dengan mengatakan jika Senja pulang ke Indonesia. Jika dia menayakan alasanya, sebisa mungkin anda mengatakannya agar dia tidak curiga. Ini semua yang di inginkan oleh Senja”

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang