Chapter 40

236 12 0
                                    

“Tingky… aku merindukan mu” ucap salah satu pria datang berlari menghampiri seorang gadis yang tengah duduk melihat pemandangan di depan.

Gadis berkulit putih dan berambut panjang itu menolehkan kepalanya kebelakang hanya untuk melihat orang yang memanggilnya tersebut. Saat mengetahui siapa pria itu dia mengembangkan senyumnya.

Pria itu berlari kearah gadis tersebut dan memeluknya.

“Aku merindukan mu, apa kau tidak merindukan ku…?”

‘Tentu saja aku merindukan mu peter’

‘Kenapa kau pergi begitu lama?’ tanya gadis tersebut cemberut.

“Heii… kenapa kau memasang wajah menyebalkan itu, aku hanya pergi meninggalkan mu 1 minggu Tingky”

‘Tetap saja… kau pergi lama dan meninggalkan ku, aku pikir kau akan pergi lagi seperti waktu itu meninggalkan ku sendiri’

“Hahaha… itu tidak akan lagi, aku akan terus menemani mu dan menyemangati mu”

“Apa kau sudah makan Tingky, aku membawakan makanan untuk kita”

Gadis itu hanya menjawabnya dengan gelengan.

“Baiklah mari kita bertiga makan, aku akan menyuapi mu”

Sedangkan orang  lain yang sedari tadi hanya diam memperhatikan memasang senyumnya. Dia senang melihat gadis yang di panggil pria tersebut dengan sebutan Tingky alias Tingkerbell itu bahagia. Dia akan berusaha memberikan kebahagian untuk gadis tersebut.

“Oh ya… bibik kemana?” tanya pria tersebut.

“Sepertinya bibik pulang ke rumah” sahut orang yang satunya.

Mereka akhirnya melanjutkan makan mereka bersama sambil bersenda gurau dan tertawa bersama.

‘Dia mengirimnya lagi semalam’ ucap gadis tersebut kepada dua orang di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Dia mengirimnya lagi semalam’ ucap gadis tersebut kepada dua orang di hadapannya.

Sedangkan dua orang di depannya ini hanya diam saja saling berpandangan.

“Bahkan kami juga bertemu dengannya waktu itu”

“Apa semuanya sudah benar Tingky, maksud ku…” pria itu tidak melanjutkan ucapannya.

Dia bahkan merasa kasihan kepada orang tersebut namun dia tidak bisa bertindak lebih jauh lagi.

‘Biarkan saja seperti ini, ini tidak akan lama lagi bukan. Perlahan semuanya akan terbiasa’ ucap gadis tersebut.

“Aku kasihan kepadanya” ucap pria tersebut pelan namun masih bisa di dengar.

Tidak lama kemudian datanglah seorang Pria paruh baya masuk kedalam ruangan tersebut.

“Kau belum tidur say… oohhh ternyata ada kalian” ucap Pria tersebut yang baru membuka pintu untuk memastikan gadis kecilnya itu sudah tidur atau belum.

“Apa sudah lama kalian di sini?”

“Emm dari sore tadi om” jawab pria tersebut.

“Ini sudah jam berapa, bukankah gadis kecil ayah harus istirahat?”

‘Aku masih ingin berbicara dengan mereka Ayah’

“Ayah mu benar… kau harus tidur ini sudah jam berapa, bukankah kau besok harus bangun pagi kan”

“Iya Tingky… tenang saja besok aku akan ke sini lagi menemui mu okey”

‘Kau janji?’

“Emm… aku janji, peter mu ini akan menemui Tingky nya lagi” jawabnya dengan tersenyum.

“Baiklkah kami permisi dulu, tolong jaga dia. Jika ada apa-apa hubungi saja aku” ucap seseorang yang lainnya.

“Terimakasih banyak, aku tidak tahu lagi harus mengatakan apa”

Sedangkan orang tersebut hanya diam saja dan segera berlalu menjauh.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang