Chapter 16

217 16 0
                                    

Dares yang tengah merapikan meja kerjanya kini terhenti akibat suara getaran ponselnya. Membuat Dares mengambil ponsel tersebut dan melihat siapa yang menelponnya. Di sana jelas tertulis nama ‘Luka’ yang menghubungi nya membuat Dares mengerutkan keningnya bingung.

Dia bingung tidak biasanya Luka temannya itu menghubunginya duluan biasanya selalu Dares sendiri lah yang menghubungi pria dingin tersebut. Kemudian Dares menekan tombol hijau untuk menerima panggilan dari Luka tersebut.

“Hallo”

“....”

“Tidak, justru aku akan pulang saat ini” jawab Dares.

“.....”

“Wahh... dude, ada apa emang nya dengan mu. tiba-tiba mengajak ku kesana”

“......”

“Hahhaa.... oke oke nanti aku kesana”

Setelah mengatakan itu telponnya mati, tidak biasanya Luka mengajaknya duluan ke club langganan mereka. Tubuhnya memang lelah saat ini karena pekerjaan yang menumpuk tetapi apa salahnya dia menuruti perkataan temannya itu siapa tau kan lelahnya saat ini bisa hilang.

Dengan cepat Dares melanjutkan tugas nya tadi merapikan meja kerjanya, setelah itu dia akan pergi.

Saat ini Dares sudah tiba di sebuah club yang memang sudah menjadi langganan baginya dan juga Luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Dares sudah tiba di sebuah club yang memang sudah menjadi langganan baginya dan juga Luka. Kini dia tengah berjalan masuk kedalam club untuk mencari Luka, langkah kakinya mengantarkan dirinya ke lantai 2 dan dia melihat sosok Luka di sana yang tengah duduk sendiri memainkan ponselnya. Kemudian Dares melangkah mendekati Luka dan menepuk pundak pria itu.

“Woii” sapa Dares membuat Luka menoleh dan melihat.

“Lama banget si”

“Ada apa, kenapa kau mengajak ku ke sini?” tanya Dares.

“Tidak ada aku hanya kesepian”

“Kau kesepian? Mustahil kau kesepian Luka mengingat banyak banget wanita yang kau dekati dan satu lagi Jocelyne kemana?”

“Kenapa kau selalu saja menanyakan Jocelyne, apa kau suka dengannya?”

“Kau gila ya, bagaimana bisa aku akan mengambil tunangan teman ku sendiri”

“Sudah-sudah, lupakan. Katakan apa yang ingin kau pesan?” tanya Luka menghentikan perdebatan mereka.

“Sama kan saja dengan mu”

Lalu Luka memanggil pegawai di club situ dan memesan minuman serta makanan ringan yang akan mereka santap di sini.

“Bagaimana pekerjaan mu?” tanya Luka

“Seperti itu lah lancar-lancar saja, ada apa, apa kau ingin mengajak ku bekerja di perusahaan mu?”

“Heh.... perusahaan ku sudah penuh dan tidak menerima karyawan berkulit tan seperti diri mu” jawab Luka mengejek.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang