CHAPTER 18

248 17 0
                                    


Siang ini Jocelyne duduk santai di sebuah resto di Kota Paris, dia sedang menunggu temannya yang mengajaknya untuk berkumpul di resto ini. Tidak menunggu waktu lama bagi Jocelyne menunggu karena temannya itu sudah tiba.

“Hay Cel… have you been waiting long?” sapa Temannya Jocelyne.

“Hay Keith, not too long because I also just arrived” jawab Jocelyne.

“Okey… How are you, I heard you will be engagedment with Luka, is it True?”

“Yea, Is that true Keith” jawab-nya.

“Woow… congratulation girl hahah, you wait this moment a long time ago and I’m happy to heard this news”

“Thank you Keith, as you know how cool him and ya... it’s difficult to get him” jawab Jocelyne.

“Okey… ayo kita pesan makanan aku sangat lapar” ucap Keith.

Mereka saat ini sedang menunggu pesanan mereka datang sambil berbincang-bincang. Seperti yang di ketahui jika Keith dan Jocelyne berteman sudah lama sejak Jocelyne pindah ke Sydney mereka satu sekolah sejak di bangku SMA hingga kuliah dan saat ini Keith sedang memiliki jadwal kerja di Paris itulah mengapa mereka meluangkan waktu untuk bertemu.

Bagaimana Keith tahu tentang Luka…? Tentu saja dari Jocelyns gadis itu sering menceritakan tentang Luka kepadanya sampai Jocelyne menolak banyak pria yang mendekatinya hanya untuk Luka.

Jauh dari tempat duduk mereka mata Jocelyne tak sengaja menatap kehadiran seseorang yang baru masuk kedalam resto ini, siapa lagi kalo bukan Luka tetapi, dia tidak sendiri melainkan bersama seorang wanita yang sama sekali tidak di ketahui oleh Jocelyne.

Setahunya Luka tidak pernah mengajak wanita manapun untuk makan bersamanya, melihat banyak sekali wanita yang selalu mengumpat kepada pria itu di akun sosial nya.

‘Siapa wanita itu, kenapa mereka sangat dekat sekali bahkan ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum seperti itu kepada seorang wanita’ ucapnya dalam hati.

“Heyy…Are you okey?” tanya Keith dan di jawab anggukan oleh Jocelyne.

“Senja apa kau sakit?” tanya Luka yang melihat wajah Senja yang pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Senja apa kau sakit?” tanya Luka yang melihat wajah Senja yang pucat.

Sedangkan gadis itu dia hanya menggelengkan kepalanya saja dan memasang senyumnya.

Tidak lama kemudian pesanan yang mereka pesan datang.

“Ayok kita makan” ajak Luka

‘Aku izin ke toilet sebentar’ ucap Senja

Senja mulai berjalan menuju ke toilet yang ada di resto ini, dia memang tidak baik-baik saja hari ini.

Sesampainya di toilet Senja segera mengeluarkan botol kecil yang ada di dalam tasnya dan memakan isi dari dalam botol tersebut. Dia mulai menarik napasnya dalam-dalam guna mengatur deru jantungnya. Senja menatap wajahnya di cermin yang terlihat pucat lalu tersenyum.

‘Maafkan aku Luka’ ucapnya dalam hati.

Lalu Senja memakai liptin yang di bawa agar wajah pucat nya bisa tertutup.
Sebenarnya Senja tidak ingin keluar namun dia sudah janji dengan Luka semalam jika dia akan menemani pria itu makan bersama hari ini.

Setelah di rasa wajah pucat nya sudah tertutup Senja beranjak keluar menuju ke meja mereka, pria itu pasti sedang menunggunya.

“Kenapa lama sekali, kau benar-benar tidak apa-apa kan Senja?” tanya Luka.

‘Iya, ayok kita makan’ jawab Senja.

Lalu mereka mulai memakan makanan yang sudah mereka pesan sambil bercerita banyak hal.

Luka baru saja mengantar Senja pulang kerumahnya, dia memang sengaja mengajak Senja hanya untuk makan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luka baru saja mengantar Senja pulang kerumahnya, dia memang sengaja mengajak Senja hanya untuk makan bersama. Bagi-nya jika tidak melihat gadis itu sehari saja mungkin dia bisa mati, seakan wajah gadis itu sudah menjadi candu bagi dirinya.

Luka melajukan mobilnya menuju ke perusahaan miliknya mengingat dirinya juga meninggalkan banyak pekerjaan di sana dan tidak mungkin dia memberikan semua pekerjaan itu kepada Sekretaris Ahn.

Tibalah saat ini Luka di perusahaannya, dia segera berjalan menuju ke lantai 25 ruang miliknya.

Ting…

Pintu lift terbuka dan segera Luka berjalsn  kedalam ruangnya yang dia yakini jika Sekretaris Ahn sedang menunggunya di sana.

“Tuan Luka semua orang sudah menunggu di ruang rapat sekarang” ucap Sekretaris Ahn saat Luka masuk kedalam ruang miliknya.

“Baik lah, apa semua bahan persentasi sudah di siapkan?” tanya Luka

“Sudah Tuan semuanya sudah di siapkan, Nona Shin juga sudah memeriksa kembali persentasi anda hari ini"

“Setelah ini, apakah masih ada pekerjaan lain?” tanya Luka yang sedari tadi tengah merapikan pakaiannya.

“Ada banyak dokumen yang perlu anda tanda tangani Tuan dan juga nanti malam kita memiliki jadwal pertemuan dengan Pak Braian” jelas Pak Ahn.

“Emm baik lah, ayok kita ke ruang rapat”

Mereka akhirnya pergi menuju ke ruang rapat yang berada di lantai yang sama dengan ruangannya.

Sekretaris Ahn sampai bingung melihatnya, bagaimana bisa Luka meninggalkan pekerjaannya dan membuat orang didalam ruang rapat tersebut menunggu selama 15 menit hanya untuk menemui Senja.

Luka memang mengatakan kepadanya mengenai niatnya untuk bertemu dengan Senja, Sekretaris Ahn yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya saja karena dia tahu jika ucapan Luka tidak bisa di bantah dan untungnya semua orang yang rapat hari ini bisa bersabar menunggu mengingat perusahaan LTB merupakan perusaan yang sangat penting bagi mereka terutama bagi bisnis yang mereka jalani.

“Selamat Siang” ucap Luka singkat.

Memang seperti itu, dia memang sudah di kenal dengan sikapnya yang dingin dan juga cuek di tambah lagi dengan sikap arogannya siapapun itu pasti segan dengan dirinya.

“Mari kita mulai rapat hari ini, Tuan Luka silahkan” ucap Sekretaris Ahn.

Luka mulai berbicara membuka rapat hari ini dan menjelaskan persentasinya hari ini, orang-orang di dalam sana hanya diam mendengarkan dengan serius penjelasan-nya saat ini.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang