CHAPTER 13

303 23 0
                                    

Saat ini Luka tengah merasa bosan, ingin menghubungi Jocelyne namun dia yakin wanita itu sedang sibuk dengan tugasnya jadi dia memutuskan untuk pergi ke sebuah club malam menghilangkan rasa bosan dan suntuknya. Dia mengendari mobilnya saat ini menuju ke sebuah Club yang sudah menjadi langganannya.

“Woww… hello dude, sudah lama aku tidak melihat mu datang kemari” ucap Dares.

Tetapi Luka, dia hanya diam saja tidak merespon sapaan temannya itu, dia segera duduk di kursi kosong sebelah Dares dan memesan Vodka.

“Ada apa dengan mu, wajah mu buram”

“Aku hanya bosan, kau sendirian?” tanya Luka dan di balas anggukan oleh Dares.

“Tidak biasanya kau sendirian, bukankah kau selalu membawa wanita-wanita cantik dan juga sexy untuk menemanimu”

“Huh… aku sedang patah hati” jawab Dares yang berhasil membuat Luka menoleh kearahnya.

“Patah hati? Kau memiliki kekasih?”

“Tentu saja, aku bukan diri mu Dude yang tidak bertahan dengan satu wanita”

“Heh! kau bahkan saat ini sedang patah hati karena bertahan dengan 1 wanita, itulah kenapa aku tidak suka terikat dengan 1 wanita”

Dares hanya memutar malas bola matanya, dia sangat hapal dengan temannya ini. Sudah banyak wanita yang di kenalkan oleh nya namun mereka semua bernasib sama akan di buang jika Luka merasa bosan dan tidak tertarik lagi.

Membuat Dares terkadang kesal melihatnya, Dares bisa di bilang sama dengan Luka suka bermain dengan wanita tetapi apabila dia sudah memutuskan 1 wanita maka dia akan fokus kepada wanita tersebut sangat berbeda dengan Luka semua wanita yang dia kencani belum ada satupun yang dia seriusi nya.

Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita kearah mereka, Dares sangat yakin jika wanita tersebut merupakan kekasihnya Luka karena Dares pernah melihat Luka membawanya ke club ini.

“Luka” ucap Wanita tersebut menghampiri Luka.

Luka yang merasa namanya di panggil menolehkan kepalanya ke samping dan melihat seorang wanita yang dia kenali tetapi belakangan ini memang tidak dia hubungi.

“Kau di sini, bahkan kau tidak menghubungi ku selama 2 minggu ini!!” ucap wanita tersebut.

Dares yang berada di sebelah Luka hanya melihatnya saja, dia yakin jika akan terjadi pertempuran saat ini.

“Lalu apa hubungannya?” jawab Luka dengan santai.

“What… apa hubungannya, Yak! Aku kekasih mu Luka kau mengabaikan ku 2 minggu ini bahkan kau tidak membalas dan mengangkat telpon ku, ada apa dengan mu?”

“Kata siapa kau kekasih ku?”

Mendengar hal itu membuat wanita tersebut sangat terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Luka.

“Apa… jadi selama ini kau tidak menganggap ku ?” tanya wanita tersebut dengan suara yang pelan terkesan ingin menangis.

“Aku tidak mengatakannya, kau yang mengatakan itu. Dengarkan ini baik-baik Cathrine, bukankah kau banyak mendengar tentang diri ku lalu kenapa kau masih saja bertahan? dan perlu kau ketahui jika aku sudah mengabaikan mu itu berarti aku sudah bosan dengan mu”

“Dan satu lagi, aku tidak mengatakan jika kita memiliki ikatan sebuah hubungan. Aku hanya menghubungi mu karena aku tertarik dengan mu bukan karena aku suka ataupun mencintai mu, jadi tidak perlu berlebihan karena memang aku dari awal tidak mengatakan jika kita memiliki hubungan”

Sedangkan Cathrine, gadis itu mundur satu langkah dari hadapan Luka. Lututnya yang lemas dan juga wajahnya yang sudah basah karena air mata tidak bisa mengatakan apa-apa.

Memang benar Luka tidak menjanjikan suatu ikatan dengannya dan juga tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Namun pria tersebut sering menghubunginya, mengajaknya bertemu dan juga memujinya. Wanita mana yang tidak akan terlena dengan semua sikapnya dan menganggap jika Luka adalah miliknya.

Katakanlah Cathrine bodoh, tetapi ini semua tidak sepenuhnya salah dia kenapa pria itu terus-terusan memperlakukannya seolah dia adalah kekasihnya.

“Kau jahat Luka… kau benar-benar jahat, kau mempermainkan semua perasaan wanita tanpa pernah tahu bagaimana sakitnya perbuatan yang kau lakukan ini. Percayalah kau akan merasakan sakit yang teramat sakit sampai kau tidak bisa melupakan rasa sakit itu!!!” ucap Cathrine dan berlalu menjauh dari sana.

Sedangkan Luka dia hanya diam saja menatap wanita yang sudah menyumpahinya itu.

‘Benarkah…. Heh itu tidak akan terjadi karena aku tidak akan jatuh kepada wanita manapun’ ucapnya dalam hati.

“Kau memang pria gila Ka, bagaimana bisa kau menyakiti banyak perasaan wanita. Terbuat dari apa hati mu” sahut Dares.

Dia merasa kasihan dengan wanita tersebut, dia tahu benar jika Cathrine tulus mencintainya namun entah ada apa dengan otak Luka membuat pria itu bertingkah sesukanya.

“Aku tidak perduli, jika kau ingin menceramahi ku lebih baik kau juga menjauh sana” jawab Luka kesal.

Sedangkan Dares dia menghela napasnya dan diam saja, dia berharap suatu saat ada seseorang yang mampu merubah temannya ini agar tidak terus menerus berbuat seperti ini. Dares kembali duduk di sebelah Luka dan meneguk minumannya.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang