Pagi Hari
Hari ini sinar matahari pagi cerah masuk kedalam sela-sela jendala kamar Senja, dia hari ini bangun pukul 9 pagi. Senja semalam tidak tidur karena memang dia menunggu Ayahnya pulang walaupun dia tidak menunggu di luar.
Dia semalam melihat Ayahnya pulang pukul 3 subuh dalam keadaan mabuk berat, Senja keluar dia ingin menolong tetapi Ayahnya justru mendorongnya bahkan dia di pukuli dan membuat badan Senja biru-biru akibat di pukuli tanpa sebab.
Ayahnya memang seperti itu semenjak Bundanya pergi, dia mulai bersikap kasar kepada Senja bahkan mengatakan bahwa Senja adalah anak sial yang menyusahkan, bahkan semalam Ayahnya mengatakan jika Senja penyebab Bundanya meninggal membuat Senja menangis diam dalam kamar mandi.
Dia tidak ingin Bik Airin tahu hal itu, Senja memang merupakan gadis yang mampu menyembunyikan segalanya sendiri dengan sikapnya yang ceria dan selalu tersenyum.
Pagi ini dia mulai bangun dan mulai menikmati hari nya di kota Paris, Senja bangun dan mulai mencari Bik Airin. Dia melihat keadaan rumah sepi, dapur juga sepi jadi dia mulai mencari Bik Airin ke halaman belakang mungkin dia lagi menjemur pakaian.
Saat Senja menuju ke halaman belakang dia tidak menemukan Bik Airin di sana, jadi Senja memutuskan untuk melihat-lihat bunga yang indah yang ada di taman itu.
Bunga ini baru saja di siram mungkin Bik Airin yang menyiramnya, jadi Senja mulai masuk kedalam kamarnya dan mengambil alat melukis dan membawanya lagi ke sana. Dia memang sangat suka melukis, karena selama hari-harinya di rumah dulu Senja selalu melukis untuk menghilangkan rasa bosannya.
Dia mulai meletakkan semua alat lukis dan mulai melukis. Apa saja, Senja akan melukis apa saja sesuai hatinya. Dia saat ini ingin melukis taman ini yang di hiasi bunga-bunga indah sambil menambahkan sosok Bunda nya tengah menyirami tanaman itu. Entah lah Senja merasa rindu kepada Bundanya saat ini sehingga dia memiliki ide seperti itu.
Pagi yang cerah ini sudah mengusik ketenangan dari seorang pria muda yang tengah asik berlayar di kasurnya yang indah. Cahaya pagi mulai masuk ke dalam kamarnya membuat dia merasa silau, dia mulai menyipitkan matanya yang sipit itu dan mengambil ponsel yang berada tidak jauh dari kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Senja| The End ✔ |
Romance~ Aku sang Senja dan dia lah sang Luka ~ Hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. . . . Penasaran??? Kepoin cerita nya langsung!