Jocelyne hari ini sengaja memberikan tugasnya kepada Koas-koas muda yang ada di rumah sakit ini dan sudah menjadi kepercayaannya.
Tugasnya memang tidak begitu banyak untuk hari ini, membuat dia tenang meninggalkannya di tambah lagi para koas tersebut sudah mendapat banyak ilmu darinya membuat Jocelyne tidak takut melepaskan mereka melakukan pekerjaan di rumah sakit ini.
Mungkin kalian akan penasaran kenapa Jocelyne bekerja di rumah sakit sedangkan orangtuanya adalah seorang pebisnis hebat. Dia memang sejak SMA bercita-cita ingin menjadi seorang Dokter yang mampu menolong dan mengobati orang-orang yang mengalami sakit atau bahkan orang-orang yang sulit mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sejak dia SMA Jocelyne meminta Ayahnya untuk membangunkan sebuah rumah sakit di kota paris agar kelak nanti setelah dia tamat dari kuliahnya dia bisa menjalankan rumah sakit tersebut. Tentu saja hal itu sangat di dukung oleh orangtuanya terutama lagi pamannya yang memang seorang dokter terkenal di Kota Paris.
Semasa SMA dan kuliahnya rumah sakit tersebut di pegang oleh pamannya namun tidak menutup kemungkinan jika dia akan terus-terus main ke sana bahkan belajar dengan pamannya tersebut. Itulah kenapa Jocelyne sekarang menjadi Dokter yang sangat hebat bahkan di kenal di banyak Negara karena kehebatannya yang mampu mengetahui penyakit dengan hanya melihat dan bersentuhan dengan orang tersebut.
Bahkan operasi yang selalu di lakukan olehnya tidak pernah gagal sama sekali membuat pamannya sangat bangga dengan keponakannya yang satu ini. Sifat baik dan cekatan Jocelyne memang menurun dari pamannya, bahkan dia rela tidak di bayar pada saat melakukan PKL di sebuah desa di korea selatan yang memang sangat minim akan pengobatan.
Sesuai dengan rencananya kemarin, dia hari ini akan pergi kerumahnya Senja ingin menemui gadis itu. Rumah gadis itu tidak susah di cari karena memang rumahnya berada bersebelahan dengan rumah Luka. Dia juga sudah memastikan bahwa pria itu berada di kantor dan tidak akan menemui gadis itu, karena memang dia hanya ingin mengobrol berdua dengan gadis itu saja.
Tibalah dia saat ini di sebuah rumah yang di dominasi dengan warna putih dan juga sederhana sangat beda dengan rumah-rumah yang ada di komplek ini. Jocelyne turun dari mobilnya dan mulai berjalan mendekati rumah tersebut.
TOOKK TOKK TOOKK
Dia menggerakkan tangannya untuk mengetok pintu rumah tersebut, pada ketokan pertama tidak ada sahutan, membuat dia mengetok pintu itu sekali lagi.
TOOKK TOOKK TOOKK
“Tunggu sebentar”
Pada ketokan kedua, dia mendengar suara seorang wanita dari dalam sana.
CKLEK….
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About Senja| The End ✔ |
Romance~ Aku sang Senja dan dia lah sang Luka ~ Hal yang paling berat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. . . . Penasaran??? Kepoin cerita nya langsung!