CHAPTER 14

283 24 0
                                    

Acara meeting nya hari ini sudah selesai, Luka sedang bersantai dalam ruangannya dia tidak tahu harus melakukan apa.

To Senja

Kau di mana sekarang?

Dia mengirim sebuah pesan kepada Senja, dia berinisiatif ingin menyuruh gadis tersebut ke kantornya. 5 menit kemudian ponsel-nya bergetar pertanda pesan masuk dia segera mengecek pesan dari siapa itu.

From Senja

Aku sedang di rumah, kenapa?

Senyum tipisnya terangkat saat melihat balasan dari Senja yang mengatakan jika dirinya sedang di rumah, bukankah ini kebetulan pikir Luka.

To Senja

Ke kantor sekarang, tidak ada penolakan

Setelah mengirim pesan tersebut dia segera memanggil office boy untuk merapikan ruangannya, sedangkan dia akan merapikan dirinya.

***

Senja yang saat ini sedang bersantai di ruang tamu, membaca balasan dari Luka dia sedikit terkejut. Kenapa pria itu menyuruhnya ke kantor, bukan tidak mau melainkan dia takut.

Bukankah Ayahnya bekerja di sana, bagaimana jika Ayahnya tahu dia pasti akan di marahi lagi. Apalagi waktu kejadian itu Senja masih ingat betul apa yang Ayahnya katakan, dia melarang Senja untuk menginjakkan kaki ke perusahaan itu lagi.

“Non… ada apa, kenapa melamun?” tanya Bik Airin.

Senja menoleh kearah Bik Airin, dia segera memperlihatkan isi pesan dari Luka tersebut kepada Bik Airin.

“Jawab saja jika non Senja sedang ada kerjaan” ucap Bik Airin.

‘Tidak bisa Bik, Bibik tahu dia kan perintah pria itu tidak bisa di bantah’

“Tapi bagaimana jika Tuan Ahn tahu anda kesana lagi Nona?”

‘Aku akan menanggung nya bik, aku siap-siap dulu ya’

Lalu Senja beranjak dari duduknya menuju ke kamarnya meninggalkan Bik Airin di ruang tamu.

‘Luka, seandainya kau tau yang sebenarnya mungkin kau akan berpikir untuk menyuruhnya datang kesana’ ucap Bik Airin dalam hati.

***

Luka sudah menyuruh sopir di perusahaannya ini untuk menjemput Senja di rumahnya. Bagaimanapun dia tidak tega menyuruh wanita itu pergi sendirian ke sini. Ruangan sudah rapi, bahkan dia pun sudah rapi saat ini.

Lalu tiba-tiba terdengarlah ketokan pintu dari luar.

‘Tidak mungkin Senja sampai begitu cepatnya’ ucapnya dalam hati.

“Masuk” jawabnya.

Pintu ruangannya itupun terbuka memperlihatkan sosok laki-laki berkulit tan dan style yang modis membuat pria itu terlihat manis jika di pandang. Dia berjalan dengan santai masuk kedalam ruangan Sehun dengan senyum khasnya.

“Huh… kau, aku pikir siapa” sahut Luka malas.

“Hahaha apa kau sedang menunggu seseorang?” tanya Dares.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang