Chapter 35

185 14 0
                                    

Sesak yang begitu menyiksa, jantung yang berdegub sangat kencang membuat gadis  berambut panjang, berwajah cantik bak seorang dewi ini sedari tadi menahan semuanya dengan keringat yang bercucuran di wajahnya dan juga tetesan air mata yang keluar tanpa izin.

Siang ini penyakit Senja kumat lagi bahkan lebih parah dari biasanya. Membuat Airin takut. Dia sudah menghubungi Jocelyne dengan segera wanita itu menyuruh seseorang untuk menjemput Senja dan membawanya kerumah sakit. Mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, Senja sedari tadi meringis tanpa suara menahan rasa sakit yang dia rasakan.

“Nona bertahan lah, sebentar lagi kita sampai” ucap Airin menguatkan Senja.

Gadis itu tidak bisa menjawab karena tangannya dia gunakan untuk menekan dadanya yang begitu terasa sesak dan juga sakit. Senja benar-benar pasrah saat ini jika memang ini waktunya maka dia ikhlas, dia berharap di berikan waktu untuk melihat Luka trakhir kalinya.

Mereka saat ini sudah sampai di rumah sakit, dengan segera sopir yang membawa mereka tersebut membuka pintu dan membantu Senja keluar, sedangkan di sana Jocelyne dan juga para perawat sudah menunggu untuk membawa Senja ke ruang VIP. Jocelyne sudah menyuruh Senja untuk di rawat di rumah sakit karena memang penyakitnya semakin hari semakin parah dan tidak bisa hanya di rawat di rumah.

Namun, gadis itu tidak mendengar ucapannya alasannya dia tidak ingin Luka curiga dan mengetahuinya. Senja sudah masuk kedalam ruang VIP guna mendapatkan pertolongan, jika terlambat sedikit penyakitnya itu mampu merenggut nyawanya. Bik Airin menunggu di depan ruangan, berdoa berharap jika Senja bisa di selamatkan. Air mata sudah membasahi pipi Bik Airin, dia benar-benar takut saat ini melihat Senja seperti itu.

1 jam sudah Bik Airin menunggu, tetapi pintu ruangan belum juga kunjung di buka. Dia benar-benar khawatir kejadian ini sangat mirip dengan mendiang Monika ibunda dari Senja. Airin heran kenapa Tuhan memberikan banyak siksaaan kepada gadis cantik itu. Dia memiliki rupa yang sempurna bak seorang dewi, tetapi terlalu banyak kekurangan dan siksaan yang dia dapatkan. Jalan tuhan memang tidak ada yang tahu bahkan Airin saja tidak mengerti kenapa dia menciptakan Senja jika untuk di siksa seperti ini.

Dia hanya ingin Senja tetap hidup di sisinya merasakan kebahagiaan layaknya gadis yang lain. Apa dia Egois? Jika memang orang menganggap ini egois biarkan saja. Dia sudah banyak kehilangan mulai dari anaknya, di tinggalkan suaminya bahkan di tinggalkan Monika. Bahkan dia akan kehilangan Senja juga? Apa hidup setidak adil itu dengannya dan juga Senja.

Tidak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan menampilkan Jocelyne yang keluar dari dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama kemudian pintu ruangan terbuka dan menampilkan Jocelyne yang keluar dari dalam sana.

“Cel… bagaimana keadaan Senja?” tanya  Airin khawatir menghampiri.

“Untung saja bibik menghubungi ku dengan segera, sehingga aku bisa mengatasi Senja”

“Tapi…” lanjutnya

“Tapi kenapa….?”

“Senja harus di rawat Bik, dia tidak bisa pulang lagi ke rumah. Kita harus mempersiapkan waktu untuk melakukan operasi kepada Senja”

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang