CHAPTER 6

360 25 0
                                    

~ World Icon Mall ~

Saat ini mobil Luka sudah berada di parkiran bawah tanah mall terbesar di kota paris, dia mematikan mesin mobilnya dan melihat kearah gadis yang berada di sebelahnya.

"Apa kau tidak ingin turun" ucap Luka

Mendengar itu membuat Senja membuka seat belt nya dan ikut turun juga. Melihat Senja yang sedari tadi memegangi tali tasnya tanpa mau bergerak membuat Luka geram dan segera menghampirinya.

Dia mulai menarik tangan Senja untuk masuk kedalam mall ini, melihat perlakuan yang mendadak ini membuat Senja membulat kan matanya terkejut dia belum pernah sama sekali bersentuhan dengan pria dan ini adalah pengalaman pertamanya. Senja tidak bisa berbuat apa-apa selain menurut saja.

Senja baru sadar jika mereka sedang berada di mall, mall ini sungguh besar saat masuk kedalam mall ini pegawai-pegawai yang sedang menjaga di outlet dalam mall ini menundukkan kepala mereka kepada pria di sampingnya ini.

'Apa mall ini miliknya, sehingga semua orang menunduk memberikan salam kepadanya' ucap Senja dalam hati.

Luka mengajaknya ke sebuah toko sepatu, seperti dengan tujuan awalnya untuk mencari pengganti sepatunya yang sudah di kotori oleh Senja. Senja hanya mengikutinya saja dari belakang. Di lihat dari tempat ini sepertinya ini tempat sepatu yang mahal dan juga terkenal.

"Selamat siang Tuan, ada yang bisa saya bantu" ucap pegawai di sini.

"Em... saya ingin mencari sepatu Drake's Air Jordan OVO, apa masih ada?" tanya Luka.

"Mari silahkan ke sini Tuan, kami akan cari kan" ajak petugas wanita tersebut.

Sembari menunggu petugas itu mencari sepatu yang di ingin kan Luka, Senja berinisiatif melihat-lihat sepatu di sini. Dia mulai mengelilingi tempat itu sepatu-sepatu di sini sangat bagus, tak sengaja mata Senja melihat sepatu bermerek Nike untuk wanita yang sangat bagus.

Senja mengambilnya dan melihat harganya betapa terkejutnya Senja melihat harga sepatu itu. Harga itu mungkin bisa memenuhi kehidupannya 3 bulan kedepan, segera Senja meletakkan sepatu itu. Saat dia ingin membalikkan badannya, tak sengaja Senja menabrak dada bidang milik Luka.

"Kau ingin membelinya?" tanya Luka yang sedari tadi mengikuti gadis ini.

Senja yang mengelus-ngelus kening nya, lalu ia  mendongak keatas dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kau tidak bicara sama sekali, apa kau tak punya mulut!" ucap Luka yang geram melihat Senja hanya menjawab perkataannya dengan anggukan dan gelengan saja.

Padahal sedari tadi dia ingin sekali mendengar suara gadis ini, namun tak kunjung dia dengar seakan suara gadis ini begitu mahal untuk di keluarkan.

"Apa suara mu sangat mahal, sampai kau tidak mau mengeluarkannya" lanjutnya.

Mendengar hal itu membuat Senja mengeluarkan buku kecil dan juga pena yang sengaja dia bawa dari rumah karena dia tahu jika pria ini akan menyuruhnya untuk berbicara. Senja menuliskan sesuatu di sana, membuat Luka bingung.

Maaf sebelumnya, tapi aku memang tidak bisa bicara bukan karena suara ku mahal tapi aku bisu

Tulis Senja dan melihatkan nya kepada Luka.

Luka yang membaca tulisan itu akhirnya terkejut, dia sama sekali tidak tahu dan sadar jika gadis di depannya ini sosok gadis bisu. Setelah membaca tulisan gadis itu, sekilas gambaran mengenai kecelakaan dan juga kejadian dimana dia meneriaki gadis ini terlintas dalam ingatannya, wajar saja tiap dia meneriaki gadis ini dia hanya diam saja tanpa mau membalas. Bukan tidak mau melainkan dia tidak bisa.

"Tuan Luka... ternyata anda di sini, saya mencari anda dari tadi" ucap pegawai itu menyadarkan lamunan Luka.

"Hem, apakah sepatunya ada?" tanya Luka.

"Masih tersisa satu lagi Tuan, apa Tuan ingin mencobanya"

"Emm" jawab Luka dengan anggukan

Senja mengikuti Luka dari belakang menuju sepatu yang di cari oleh Luka. Melihat sepatu itu memang sangat mirip dengan sepatu yang tak sengaja di tumpahkan cat warna oleh Senja. Luka mencoba sepatu itu dan untungnya itu pas di kakinya, lalu dia menyuruh pegawai itu mengemasnya.

Senja saat ini sedang berada di kasir ingin membayar sepatu Luka, sedangkan pria itu entah pergi kemana.

Berapa harganya?

Tulis Senja dalam note kecil yang dia bawa.

Sepertinya petugas kasir itu mengerti jika Senja seorang bisu, lalu dia mencoba berbicara dekat dengan Senja.

"Apa anda bisa mendengar?" tanya pegawai kasir itu, Senja mengangguk mengiyakan jawaban wanita itu.

"Harganya 266 juta" ucap penjaga kasir tersebut.

Mendengar hal itu membuat Senja terkejut, semahal itu bagaimana bisa dia membayar nya sebanyak itu. Bahkan dia hanya membawa uang sebanyak 1 juta, itupun uang hasil tabungannya yang sengaja dia bongkar. Dia tidak tahu jika harga sepatu pria itu semahal itu.

"Ada apa ini...?" tanya Luka yang datang menghampiri melihat Senja yang kebingungan.

"Oh... gadis ini tadi menanyakan berapa biaya nya Tuan, saya pikir dia ingin membayarnya jadi saya mengatakan kepadanya harga sepatu ini" jelas pegawai kasir tersebut.

Maaf, tapi aku tidak memiliki uang sebanyak itu untuk membayarnya

Tulis Senja cepat dan melihatkan nya kepada Luka.

Dia membaca tulisan itu akhirnya mengerti, dia segera mengeluarkan kartu ATM nya dan memberikannya kepada petugas kasir tersebut beserta sepatu yang Senja lihat tadi.

Senja mengerutkan keningnya dan berpikir untuk siapa sepatu berwarna pink muda itu.

"Aku yang membayarnya" ucap Luka kepada Senja.

Senja merasa tidak enak dengan pria ini dia berencana ingin menggantinya namun mendengar harga sepatu itu membuat Senja tidak tahu ingin membayarnya dengan apa.

Setelah membayar dan mengambil sepatunya, Luka memberikan satu paper bag yang isinya sepatu Nike wanita itu kepada Senja. Lantas, Senja menatapnya bingung.

Ini untuk siapa ?

Tulis senja dan memperlihatkan nya kepada Luka. Sedangkan Luka yang membaca itu mengalihkan pertanyaan yang diberikan Senja kepadanya.

"Apa kau lapar?" tanya Luka, dan di jawab anggukan pelan oleh Senja.

Luka menarik tangan Senja buat berjalan menjauh dari toko itu. Mereka kini berjalan menuju ke parkiran bawah tanah menuju ke mobil yang dia bawa, Luka akan membawa gadis ini ke restoran untuk makan.

Sepanjang jalan Senja masih bingung dengan paper bag berisikan sepatu baru ini. Dia ingin bertanya ulang tetapi tidak memiliki nyali yang kuat, pria ini sangat menakutkan baginya.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang