CHAPTER 24

224 12 0
                                    

Jocelyne masuk kedalam kamarnya, dia mengunci pintu kamarnya dan melepaskan jas yang dia pakai. Lalu kemudian dia berjalan menuju kearah kasurnya, beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan kasurnya yang besar ini.

“Huhh... baru berapa hari aku meninggalkan mu dan aku sudah rindu saja” ucapnya.

Matanya menerawang kearah langit-langit kamarnya, dia diam sejenak tapi tiba-tiba bayangan atas kejadian tadi siang menghampirinya. Kejadian tersebut membuat sesak di dadanya kini kembali terasa lagi.

“Apa aku seburuk itu, sehingga kau tidak bisa menyukai ku”

Lalu dia mengambil vitamin yang di berikan oleh Luka siang tadi kepadanya.

“Heh.... sungguh miris diri mu Jocelyne, kau mencintai orang selama bertahun-tahun tetapi orang tersebut dengan mudahnya jatuh hati kepada wanita lain”

SENJA... Se-sepesial apa diri mu hingga kau bisa merebut dan merubah Luka?”

Tanpa dia sadari air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya keluar dengan sendirinya saat ini.

“Sangat bagus, kau keluar saat pria itu tak ada di sini”

‘Bodoh, kau memang bodoh Jocelyne

Dia menangis sejadi-jadinya dalam kamar, bukankah kata orang jika kita menangis maka semua beban yang kita rasakan akan terangkat.

Ya dengan tangisan lah dia bisa mengutarakan perasaannya saat ini yaitu sakit bahkan lebih sakit dari pada luka yang sebenarnya akibat terkena pisau, karena sakit ini sakit tak nyata bahkan tak bisa di obati secara langsung.

Entah kenapa semenjak ungkapan perasaannya kepada Senja dia bahkan susah untuk menemui gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenapa semenjak ungkapan perasaannya kepada Senja dia bahkan susah untuk menemui gadis itu. Luka bahkan bingung apa yang salah dari ucapannya membuat Senja diam dan menjaga jarak dengannya.

To: Senja

Senja apa kau sudah tidur...?
Kenapa kau tidak membalas pesanku, bahkan kau menjauh sekarang.


Dia mengirim pesan kepada Senja berharap jika gadis itu akan membalas pesannya. 5 menit sudah berlalu namun tidak ada balasan dari Senja, biasanya tidak sampai 1 menit gadis itu akan membalas pesannya.

To: Senja

Senja apa aku ada salah...?
Tolong katakan, jangan seperti ini kau membuat ku bingung.
Jika kau belum siap menjawabnya, maka aku tidak akan memaksa mu.

Untuk kedua kalinya dia mengirim pesan lagi kepada Senja, 30 menit sudah berlalu namun tidak ada balasan dari gadis itu.

To: Senja

Jika kau tak ingin membalasnya, maka aku akan kerumah mu
Tidak perlu dengan hujan aku akan menunggu mu.

Kemudian tidak sampai 1 menit, ponselnya bergetar pertanda pesan masuk. Dia melihat notifikasi pesan masuk dan benar saja Senja membalas pesannya dengan cepat Sehun membuka pesan tersebut.

From: Senja

Tidak perlu kerumah, istirahatlah aku tahu kau lelah.
Aku juga tidak marah dengan mu, good night Luka.


Senyum di wajahnya terangkat, dia senang membaca balasan dari gadis yang dia cintai itu. Dengan segera Luka membersihkan dirinya dan beristirahat.

Di sisi lain Senja yang sedari tadi membaca pesan dari Luka, dia sebenarnya berniat tidak ingin membalasnya namun mendengar pria itu  akan kerumahnya membuat Senja segera membalasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain Senja yang sedari tadi membaca pesan dari Luka, dia sebenarnya berniat tidak ingin membalasnya namun mendengar pria itu  akan kerumahnya membuat Senja segera membalasnya.

‘Apa yang harus ku lakukan Bik, ini sangat menyakiti ku’

‘Kenapa kebahagiaan tak juga berpihak pada ku, aku hanya ingin bahagia bersamanya kenapa itu sangat sulit’

Senja menangis dalam pelukan Bik Airin, dia merasa frustasi saat ini dengan semua gejolak di hatinya, Bik Airin hanya bisa menenangkan gadis itu.

The Story About Senja| The End ✔ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang