rindu💔

4.4K 172 4
                                    

Author pov

Bagas berdiri di balkon kamarnya sambil melihat Pemandangan yang tersaji yang di ciptakan oleh allah.

Saat seperti ini lah tekadang bagas merindukan mereka, mereka mama dan papanya,bagas tak pernah ingin merindukan yang belum tentu jadi pendamping hidupnya apalagi belum halal baginya

Yang dia ingin kan sekarang hanya lah bagaimana ia bisa membahagiakan ayah dan bunda dan adik kembarnya.

Waktu memang bejalan cepat sehingga bagas tak sadar bahwa dia sudah beranjak menjadi bagas hilman yang dewasa.

Kerap kali ayah dan bunda membahas tentang jodoh,tapi bukan berarti mereka mendesaknya untuk menikah,hanya saja mereka takut jika bagas tak akan pernah berfikir untuk menikah.

Bagas pun laki-laki biasa bukan ,pasti ada lah keinginannya untuk menikah walaupun tidak sekarang,mungkin jika sudah waktunya.

Karna asik melamun hingga bagas tidak menyadari kedatangan seseorang yang masuk ke dalam kamarnya.

"Ngelamunin apa nak?  Tanya orang itu membuat bagas terkejut

"Eh astagfirullah bunda ngagetin aja,kapan bunda masuk? " Tanya bagas balik,raina pun tersenyum

"Kamu saja yang tidak sadar nak,oh ya kamu kenapa melamun? " Tanya bunda lagi sambil mengelus kepala bagas.

"Bun bagas rindu mama sama papa" Ujar bagas sambil memeluk sang bunda

Raina yang paham pun membawa bagas duduk di kursi yang ada di balkon kamar bagas.

"Sayang anak bunda,biasanya kan kalau bagas kangen bagas ke makam mama dan papa bukan" Ucap Raina,bagas menyandarkan kepalanya di bahu raina,raina pun mengelus kepala anak laki-lakinya

"Iya sih bun mungkin setelah kuliah aja bagas ke makam" Ucap bagas di angguki oleh raina

"Bun" Panggil bagas

"Iya sayang" Jawab raina

"Makasih ya bunda dan ayah sudah mau rawat bagas hingga bagas seperti sekarang" Ucap bagas

"Nak ,kamu adalah anak bunda dan ayah,kamu anugrah terindah yang allah kasih ke bunda sama ayah, bunda sayang sama kamu selayaknya bunda sayang sama si kembar gak ada yang bunda beda bedain" Ucap raina penuh keyakinan

"Aku sayang bunda" Ujar bagas

"Bunda juga lebih sayang sama kamu" Balas raina

Bagas pun tenang setelah mengucapkan itu ,bagas sangat beruntung bisa berada di tengah-tengah keluarga yang harmonis.

"Pantas ya bun ayah cinta banget sama bunda" Sambung bagas

"Loh kenapa? " Tanya raina heran

"Aku aja yang cuman anak tiri bunda sayang sama bunda,kasih sayang bunda ke bagas itu tak pernah berkurang dari dulu sampai sekarang" Ucap bagas

"Nak,bunda belum benar-benar menjadi bunda yang berhasil sebelum bunda melihat anak-anak bunda itu sukses dunia dan akhirat" Jawab raina dan tidak setuju oleh bagas

"La(tidak) bunda,bunda udah berhasil, bunda berhasil ,buktinya bagas udah jadi hafiz berkat bunda dan ayah,dan alhamdulillah bagas juga sudah punya usaha sendiri kan" Ucap bagas

Bagas sudah menyandang hafiz sejak ia kelas 1 SMP bagas tidak bersekolah di sekolah islam tapi dia didik oleh sang ayah untuk menjadi hafiz.

Setelah kehadiran si kembar fahkri pun mulai memahami al-quran sehingga ia bisa menjadi hafiz dngan umur yang bisa di katakan mau kepala 3 tapi itu bukan alasan untuk belajar.

"Alhamdulillah tapi tugas bunda belum selesai sayang sampai kamu Berumah tangga" Ucapan raina membuat bagas menarik nafas

"Huft bunda suka gitu kok di bahas lagi sih" Gerutu bagas

"Hahaha lah jadi kamu gak mau nikah?sayang loh jamaah kamu kan banyak ,apa gak ada yg tertarik" Gurau sang bunda

"Ya allah bun, bagas kan ceramah bukan mau mengejar itu bun,tapi lillahita'ala karna allah" Ucap bagas

"Bunda bercanda sayang" Jawab raina santai dan sambil tersenyum

Oh ya bagas adalah seorang ustadz di selang waktu dia kuliah tak jarang dia juga mengisi beberapa kajian di berbagai tempat.

"Abang bagas" Teriak si kembar bersamaan dan mereka berlari ke bagas dan bunda raina berada

"Kenapa adek-adek abang yang ganteng dan cantik" Ujar bagas

"Gak mau anterin aku sama abg azzam ke sekolah?" Tanya si aisha

"Allahuakbar maaf sayang bunda lupa,yasudah bagas bisa anter adiknya sebentar ke sekolah?,bunda mau bantu ayah dulu" Tanya raina sambil berdiri

"Bisa kok bun kan sekolah si kembar sejalan dengan kampus bagas" Ucap bagas

Raina pun mengangguk dan pamit

"Oh oke yaudah anak-anak kebawah kita sarapan ya,bunda tunggu oke" Ucap raina

"Oke bunda" Jawab bagas dan si kembar bersamaan.

••••

Tok...tok..tok

"Assalamu'alaikum mas,ya allah mas kebiasaan ya pake dong bajunya" Ucap raina dan membuka pintu tampak lah fahkri yang baru keluar dari kamar mandi

"Walaikumsalam sayang, eh kok gitu bun udah ada anak 3 masih aja malu" Goda fahkri

"Mas kalau anak-anak yang masuk kamunya kayak gini gimana" Ujar raina

"Tapi kan sekarang kamu yang masuk bukan anak-anak" Balas fahkri dengan senyuman

"Entah lah mas capek,oh ya mau pake baju warna apa? " Tanya raina

"Pengen item sih yang" Jawab fahkri sambil memakai baju kaos

"Ha item?" Tanya raina balik

"Iya sayang ,gak tau hitam black" Jawab fakhri santai

"Gak ada hitam-hitam,mas kamu tau gak sih kamu gak pake warna hitam aja mata perempuan jelalatan liat kamu,apalagi pake hitam" Gerutu raina

"Udah pake baju warna biru aja" Sambung raina

Fahkri mendekat ke raina dan tinggal beberapa centi lagi mereka membuat raina kaku di tempat tak lama

"Aw aw aw mas sakit" Ucap raina saat fahkri mencubit pipinya

"Kamu ni ya kan kamu tadi yang nanya mau pake baju warna apa,udah aku jawab hitam eh kamu malah milih biru,harusnya kamu pilihin aja sendiri" Ujar fahkri sambil gemas dengan raina

"Hehehe maaf yah" Jawab raina dengan senyuman

"Gak usah senyum gak lucu kalau aku gak kekantor cuman gara-gara kamu senyum" Ucap fahkri

"Eh jangan dong,yaudah ganti baju ni raina tunggu di bawah ya anak-anak udah nunggu di bawah" Pesan raina

"Yang dasinya pakein" Ujar fahkri

"Ayah bawa di bawah ya kasihan anak-anak nunggu di bawah,cepet ya sayang" Goda raina dan langsung turun ke bawah

"Bundaaaaa awas kamu" Teriak ayah yang terpancing oleh sang istri




Assalamu'alaikum
Jangan lupa
Vote dan comentnya
Tetap jaga kesehatan ya
#dirumahaja

Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang