HAPPY READING💕💮💮💮
"Jadi apa? " Tanya hanan
Bagas yang bingung maksud dari hanan pun langsung bertanya kembali
"Apanya yg apa? " Ucap bagas
"Man, lo ni pinter kan setau gue, tapi kok dalam hal ini tiba-tiba lo jadi lelet ya" Ujar hanan
"Emang ente mau nanya apa sama ane? " Tanya bagas santai
"Lo kan utang cerita sama gue" Gerutu hanan
"Oh"
"Oh aja? Lo jelasin woy apa, jangan lo jawab oh aja" Geram hanan kepada bagas
Bagas pun terkekeh melihat ekspresi tak senang dari hanan
"Banyak-banyak istighfar nan" Ucap bagas
"Emang iya ngadapin lo tu emang harus banyak sabar dan istighfar, kalau gak udah gue suntik rabies lo man" Ucapan hanan membuat bagas tertawa
"Ane berniat mau melamar nafisa nan" Ucapan bagas membuat hanan terkejut
"Haa beneran? Kapan?dan kok lo bisa bermaksud mau ngelamar dia sih " Tanya beruntun hanan
"Entah lah gerakan hati mungkin" Ucap bagas
"Jadi kapan? " Tanya hanan lagi
"InsyaAllah sepulang dari sini, tapi" Ujar bagas membuat hanan penasaran
"Tapi apa? " Ucapnya
"Ane gak tau rumah dia nan" Jawab bagas
"Oh gitu, gampang nanti gue bantuin tanya sama temen dia, soalnya gue sering liat nafisa sama dia" Ucapan yang di lontarkan oleh hanan membuat bagas tersenyum
"Beneran? Siapa? "Tanya bagas
" Siapanya lo gak perlu tau, pokoknya lo fokus aja oke, oh ya nanti gue temenin ya lo mau lamaran"pinta hanan
"Iya, tapi ane minta tolong jangan sampai ada yang tau selain ente sama keluarga ane nan, ente pasti tau kan anjuran dalam bertaruf" Ujar bagas
"Sembunyikan pinangan,umumkan pernikahan" Jawan hanan santai
"Good" Ucap bagas
*****
POV BAGAS2 hari kemudian
"Bagas gimana udah tau belum dimana rumah nafisa? " Tanya ayah
"Oh udah yah, hanan yang cari informasi nya" Jawabku
"Alhamdulillah, bentar lagi bunda punya menantu dong" Goda bunda membuat ku salah tingkah
"Bun, jangan seneng dulu, kita gak tau kedepannya gimana, apa bagas berjodoh sama nafisa atau gak" Timpal ayah membuat ku mengangguk setuju dengan ucapannya
"Maaf yah" Ayah pun tersenyum dengan ucapan bunda
"Jadi kapan kamu mau melamar dia nak? " Tanya bunda
"InsyaAllah besok malam bun jika allah meridhoi" Jawabku
"Berdoa ya sayang" Ucap bunda
"Udah sekarang kamu istirahat besok hari yang melelahkan bukan" Goda ayah
"Iya yah melelahkan, kan besok jadwal visit bagas lumayan banyak" Jawab ku
"Ini yg mau nikah tapi masih polos kayak gini gimana ceritanya" Ucapan ayah membuat bunda tersenyum
"Udah-udah sekarang kamu istirahat ya" Ujar bunda
Aku pun pamit kepada mereka dan kembali ke kamar ku,setelah itu aku mengistirahatkan tubuhku.
Keesokan harinya...
"Abang adek boleh minta antar ke sekolah gak? " Tanya aisha
"Boleh, bg azzam sekalian aja ya sama abang" Ucapku kepada azzam
"Oke" Jawabnya
Setelah itu kami pergi ke tempat rutinitas kami seperti biasanya, tapi sebelumnya aku mengantarkan azzam dan aisha dulu ke sekolahnya.
Sesampainya di rumah sakit hanan tiba-tiba berlari kecil mendekat kearahku
"Ada apa nan? " Tanya ku padanya
"Lo jadi kan malam ini mau melamar nafisa? " Tanyanya
"Inshaallah, ada apa sih" Ucapku
"Ketemu bapaknya dulu aja yuk, mumpung beliau lagi jenguk temannya" Saran hanan
"Beliau ada di rs ini? " Tanyaku
"Iya iya lah man, gak mungkin dia di puskesmas gue tau juga , lo kalau gue jitak gak jadi orang lo" Gerutu hanan
"Oke oke, yuk anter ane kesana" Pintaku pada hanan
Kami berdua pun berjalan menyusuri sepanjang lorong rumah sakit, entah lah ada rasa takut, gugup, dan tak percaya dengan niat ku.
Lagi-lagi ku tekatkan ke diriku sendiri untuk tetap kepada pendirian ku.
"Assalamu'alaikum om" Ucap kami
"Walaikumsalam, eh nak bagas udah lama bapak gak liat kamu" Ucapnya sambil merangkul ku
"Gimana kabar om? " Tanyaku padanya
"Alhamdulillah baik, kamu juga baik kan"tanyanya
"Alhamdulillah" Jawabku
"Ehem, om boleh bagas bicara serius sama om? " Tanyaku pada bapak nafisa
"Boleh dimana? " Tanyanya
"Di depan aja boleh om? " Ucap ku
"Oke yuk" Kami pun pergi ke depan ruangan inap kerabatnya bapak nafisa.
Kebetulan di depannya ada kursi untuk keluarga yang menunggu pasien, karna peraturan di rumah sakit tetap membatasi kunjungan di setiap pasien.
"Maaf sebelumnya kalau bagas mengambil waktu om" Ujar ku pada orang tua nafisa
"Gak apa nak, sebenarnya ada apa, kok kayaknya serius sekali" Ucapannya malah membuat ku semakin tak karuan
"Bismillah om, bagas berniat baik untuk melamar nafisa anak om sebagai istri bagas lillahita'ala karna allah om" Ucapku dengan penuh ketegasan
"Haa? Kamu serius sama anak saya" Tanyanya
"Inshaallah om dan jika om mengizinkan bagas akan berkunjung ke rumah om bersama keluarga bagas" Ujarku dengan sekali tarikan nafas
"Om...........
Assalamu'alaikum
Maaf ya di gantungin lagi🤭
Biar bikin penasaran dulu
Setelah penasaran baru deh lanjut lagiBiar makin seru😀
Sejauh ini coment dong
Gimana menurut kalian tentang ceritanyaGak nyambung kah?
Gak seru kah?
Atau gak apa gitu?Biar author makin semangat gitu ngetiknya 🤣
Oke oke
Jangan lupa
Coment dan votenyaStaysafe🌹
Semangat puasanya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅
Teen FictionIkhtiar ku untuk mendapatkan mu dan menjadi kan mu bidadari hati ku dan mendapat ridho dari sang ilahi.