perjuangan cinta

1.6K 114 4
                                    


Happy Reading💕

💮💮💮

" Kalau sebenarnya adek itu belum punya perasaan ke abang"ucapan nafisa membuat bagas terdiam tapi tidak untuk melepaskan genggamannya.

"Sedikit pun? " Tanya bagas

"Tapi abang jangan khawatir ,adek akan belajar mencintai abang, karna memang udah seharusnya adek kasih seutuhnya hati adek ke abang" Jawab nafisa meyakinkan bagas

"Apa karna kamu sempat kecewa, makanya adek gak mudah lagi memberikan hati adek ke orang lain? " Ucap bagas lagi

"Nafisa gak tau pasti bg, nafisa mohon abang jangan marah, Nafisa hanya ingin terbuka dengan abang, sekalipun ini melukai hati abang" Ujar Nafisa

"Kamu jangan khawatir ,abang percaya sama kamu, tapi abang mohon jangan tutup hati kamu, izinin abang untuk bisa membuka hati kamu" Nafisa pun mengangguk dengan penuturan dari bagas

"Dan Nafisa juga akan berusaha untuk mencintai abang" Kalimat Nafisa membuat bagas tersenyum, setidaknya ada kemungkinan untuk bagas mengetuk hati Nafisa.

"Abang percaya sama kamu" Ucap bagas

"Makasih bg" Ujar Nafisa dengan tulus

Gimana perasaan bagas saat tau semuanya?

Tentu sakit, siapa yang tak sakit setelah mengetahui bahwa seseorang yg dia cintai ternyata belum menyimpan perasaan untuk orang tersebut.

"Abang pernah sebelumnya cinta sendiri" Ucap bagas

"Beneran? , maaf bg kalau abang akan mengalami nya lagi, tapi bantu nafisa bg untuk mencintai abang seutuhnya" Balas Nafisa

"Pasti, abang pasti akan membantu kamu untuk bisa mencintai abang" Jawab bagas penuh ketegasan

****

Sekarang mereka sudah berada di rumah Nafisa, karna bagas memang sudah mengatur semua, dan pakaian yg akan bagas bawa sudah bagas masukan di mobil sebelumnya.

Sesampainya di rumah sudah di sambut oleh kedua orang tua Nafisa dengan ramahnya

"Menantu bapak apa kabar? " Ucap bapak nafisa sambil merangkul bagas

"Alhamdulillah baik pak, bapak apa kabar? " Tanya bagas baik

"Ya jelas baik dong, yuk masuk yuk" Mereka pun masuk ke rumah Nafisa sedang dengan ibunya

"Bapak, abang, Nafisa sama ibu ke dapur dulu ya mau siapin makan siang" Ucap nafisa di angguki oleh mereka

Bapak dan bagas berada di ruang tamu sedangkan nafisa dan ibunya di dapur.

"Gimana selama nikah sama nak bagas nak? " Tanya ibu

"Alhamdulillah baik-baik aja bu, bagas juga suami yang baik untuk nafisa" Ujar Nafisa dan ibu mengangguk

"Perasaan kamu, apa bagas sudah tau? " Tanya ibu lagi

"Sudah bu, Nafisa mencoba terbuka sama abang, alhamdulillah abang orangnya bisa mengerti Nafisa bu, dan abang akan bantu untuk nafisa mencintai abang, bukannya memang udah seharusnya gitu kan bu" Ucap bagas

"Alhamdulillah kalau nak bagas mengerti kamu, soal kamu gagal kemarin gimana? "Pertanyaan ibu membuat Nafisa menunduk

"Bu, mungkin sekarang belum saat nya abang tau, Nafisa mau belajar mencintai abang dulu" Ibu pun merangkul anaknya untuk memberi kekuatan

"Kamu harus belajar nak, bagas suami mu, dia layak untuk mendapatkan cinta dari mu, untuk hak nya sebagai suami? " Lagi lagi pertanyaan ibu membuat nafisa menunduk

"Jangan kelamaan nak, dia suami mu, dan udah selayaknya kamu memberikan hak nya" Ujar ibu

"Iya bu nafisa akan fikirkan lagi" Balas nafisa

Setelah itu mereka mulai memasak untuk makan siang bersama, dan nafisa menyiapkan perlengkapan bagas untuk sholat zuhur.

Setelah nafisa berada di kamarnya, masuklah bagas dan tersenyum saat melihat Nafisa yang masih belum melepaskan cadarnya.

"Dek" Panggil Bagas

"Iya bg"

"Kenapa gak bukak cadarnya? " Tanya bagas kepada Nafisa

"Emang kenapa, abang mau siap-siap sholat kan, ini bajunya udah adek siapin"bukannya menjawab pertanyaan bagas, Nafisa malah mengalihkan pembicaraan.

" Ish di tanya apa di jawab apa"gerutu bagas

"Hahaha" Tawa nafisa melihat gerutu sang suami

Glek

Bagas langsung memeluk nafisa dari belakang, nafisa yang merasa di peluk pun seketika mematung.

"Kan adek gak mau lepasin cadarnya, jadi abang yang bantu lepasin ya" Ucap bagas dan langsung melepaskan cadar Nafisa

Kini nampaklah wajah cantik sang istri yang hanya dia lah yang berhak melihat wajah cantik nafisa.

Cup

"Jangan kaget ya kalau sikap abang akan lebih manja, abang kan udah janji mau bantu bukak hati adek" Ujar Bagas

"Tapi bilang-bilang dong bg, adek kan kaget juga tiba-tiba di perlakuin kayak gini" Ucap nafisa lembut

"Hehehe biar cepat dek tumbuh perasaan kamu ke abang"jawab bagas santai

" Makasih sayang"jawaban dari mulut Nafisa membuat bagas mematung

"Apa? Kamu panggil abang apa? " Tanya bagas memastikan

"Panggil apa? " Nafisa mengoda bagas

"Itu tu yang makasih, makasih apa tadi adek bilang" Ujar bagas

"Gak kok makasih aja" Ucap nafisa sambil tertawa kecil

"Ish tadi itu apa" Tanya bagas lagi

"Hahaha adek emangnya ngomong apa"bagas menarik nafasnya panjang, nafisa masih belum bisa memanggil nya dengan kata sayang

" Ya allah suami adek kok cemberut, entar gantengnya ilang loh sayang"ucap nafisa

"Apa? Kamu bilang abang apa tadi" Tanya bagas lagi

"Iya sayang" Ucap Nafisa

"Aku juga sayang kamu" Nafisa terdiam dengan ucapan bagas

"Gak apa kok, dengan kamu ngomong gitu aja udah seneng abang dek" Bagas yang tau bahwa belum sepenuhnya nafisa mencintainya seutuhnya

"Udah sana siap-siap entar bapak nunggu loh" Ujar Nafisa

"Baru berapa hari nikah, bawelnya udah timbul ya" Goda Bagas

"Heheheh" Tawa nafisa

"Mana tau kan sekarang bawelnya dulu, nanti perasaannya yang timbul lagi" Jawab bagas

"Udah ah gak jadi jadi ni abang ambil wudhu" Lanjut bagas dan jalan ke kamar mandi

Tapi suara Nafisa menghentikannya

"Abang" Panggil nafisa

"Iya"

"Makasih" Bagas pun tersenyum tulus ke arah Nafisa

"Semangat bagas kamu pasti bisa menaklukkan hati Nafisa" Batin bagas






🖤🖤🖤

Sudah terjawabkan bagaimana perasaan Nafisa ke bagas, tapi kalau perasaan bagas ke Nafisa sudah jelas dong ya.

Apa bisa bagas menaklukkan hati seorang Nafisa, dan kira-kira cara apa ya yang bagas lakuin 🤭

Pantengin terus ya

Jangan lupa
Vote dan comentnya

Staysafe🌹

Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang