HAPPY READING 💕
💮💮💮
Disini lah bagas dan om yogi berada, di bandara menunggu kedatangan syifa
Om yogi sudah tau bagaimana kisah bagas dan syifa dulu, dan sekarang juga om yogi sudah menganggap bagas sebagai anaknya juga, sama seperti syifa.
"Kalau om tau kamu pernah punya perasaan sama syifa, entahlah sudah lama om nikahkan kalian berdua" Ujar om yogi
"Om bisa aja, ga jodoh om, ada yang lebih baik lagi dari bagas untuk menjadi imam untuk syifa" Ucap bagas sambil tersenyum tulus
"Tapi semenjak kalian sudah dekat waktu sekolah om punya pemikiran mau jodohin kalian loh" Ucapan om yogi membuat bagas terkejut
"Haa om serius? " Tanyaku
"Eh kamu masih punya perasaan gak sih sama syifa kalau masih om masih mau loh jadiin kamu menantu" Goda om yogi dengan mimik serius
Sebelum bagas menjawab ucapan om yogi, syifa sudah memanggil papanya dari kejauhan
"Papa syifa kangen" Ucap syifa langsung memeluk papanya
"Eh nak, papa juga kangen banget sama putri papa ini" Balas om yogi Sambil mencubit pipi syifa
"Ehem syif gak perlu teriak juga kan" Celetuk bagas
"Hehehe maaf deh ,syifa terlalu bersemangat abang bagas" Goda syifa sambil menekan kata 'abang bagas'
Sekarang syifa tak sungkan memanggil bagas dengan sebutan abang , karna dia pun sudah menganggap bagas sebagai abangnya, dan papa syifa juga tidak keberatan akan itu, tapi tetap, bagas dan syifa harus tetap menjaga jarak mereka.
"Ya udah jangan di ulangi lagi" Pesan bagas
"Siap kakak ipar" Ucapan syifa membuat bagas menggeleng
Kenapa syifa memanggil bagas kakak ipar?
Karna nisya teman bagas di rumah sakit itu adalah saudara nya syifa atau keponakan dari om yogi.
"Apa sih" Jawab bagas
"Cie salting cie" Goda syifa
"Eh udah udah, sekarang syifa papa sama bagas antar kamu pulang ya, soalnya papa sama bagas masih ada kerjaan di rs" Ujar om yogi
"Boleh ikut ya, kan mau ketemu kakak ipar" Rengek syifa
"Syifa kok jadi kayak anak kecil sih" Ucap om yogi
"Hehehe efek kangen manja sama papa" Jawabnya sambil tersenyum manis
"Malu sama umur syif" Celetuk bagas
"Maaf ya dokter bagas, umur syifa lebih muda dari dokter, ya walaupun lcuman beda satu tahun doang" Ucap syifa
"Eh sudah yuk, syifa kamu istirahat papa antar pulang" Tegas om bagas langsung di angguki oleh syifa
Setelah itu bagas dan om yogi mengantarkan syifa ke rumah dulu, setelah itu baru lah ke rumah sakit.
"Kamu sama nisya gimana gas? " Ucap om yogi
"Ha? Gak gimana-gimana om, cuman sekedar partner ,karna om juga letakin bagas kerja sama dia" Jawab bagas
"Hahah sengaja"om yogi sambil tersenyum
" Gimana om? "Tanya bagas
" Jalanin aja dulu"ucapan om yogi membuat bagas harus berfikir keras maksudnya apa dengan ucapannya barusan
****
Pov bagasSesampainya di rumah sakit bagas langsung menjalankan tugasnya memeriksa beberapa pasien, setelah selesai bagas kembali ke ruangannya.
"Assalamu'alaikum" Ucap hanan
"Walaikumsalam, ridho mana nan?" Tanya ku pada hanan
Karna hanan hanya datang sendiri dengan muka yang kelelahan yang bagas sudah tau hanan kenapa.
"Gak tau capek gue" Gerutunya
"Kenapa sih nan marah-marah" Ucapku
"Ngapa sih lo gak bilang kalau visit gue full hari ini, udah tau gue pelupa" Gerutunya lagi membuat ku tertawa
"Ada nanya? " Ujar ku
"Ya apa salah sih lo bilang wahai dokter bagas, gak dosa kali lo ngingetin gue" Ucapnya
"Haha iya iya maaf, terus ngapain ke sini? " Tanyaku dia langsung melihat ku lekat lekat
"Ish lo mah temen sendiri lo giniin, gue numpang istirahat bentar, mager ke ruangan gue, jauh capek" Ucapnya langsung ku balas anggukan
"Eh lo tau gak? " Tanyanya
"Gak"
"Ish nyesel gue nanya" Gerutunya lagi
"Terus apa? " Tanyaku
"Nafisa udah balik ya dari kairo, eh lebih tepatnya sebentar aja sih" Ucap hanan
"Tau dari mana? " Tanyaku
"Gue ketemu orangtuanya tadi sewaktu dia jenguk kerabatnya, terus dia nanya gue lulusan mana, angkatan taun berapa, terus kenal gak sama nafisa, terus dia bilang deh habis jenguk itu dia mau ke bandara jemput nafisa" Jelas hanan
"Berarti dia pulang sama syifa? Tapi kok gak ketemua ya tadi? " Ucapku
"Ye mana gue tau lo yang ke sana, kalau lo serius sama dia lo ikhtiar kan dia, jangan lo tawakal aja, karna ada ikhtiar sebelum tawakal" Ucapan hanan membuatku tersenyum dengan ucapannya
"Ada benernya juga kamu nan" Balas ku
"Yoi yang salah gak selamanya salah, dan yang benar gak selamanya benar, pasti ada salah juga kan? ya gak" Ujarnya
"Iya bener" Ucapku
"Sekarang waktunya menetapkan hati ini untuk siapa, nisya atau nafisa karna entah kenapa nisya akhir-akhir ini sering terlibat di fikiran ku, dan aku gak munafik akan itu" Batin ku
Pov Bagas end
Jangan lupa meninggalkan 👣
Vote dan coment yaa😉
Staysafe🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅
Teen FictionIkhtiar ku untuk mendapatkan mu dan menjadi kan mu bidadari hati ku dan mendapat ridho dari sang ilahi.