60

1.7K 102 10
                                    


Happy Reading 💕

💮💮💮

Setelah pertemuan antara nafisa dan abid,nafisa kembali termenung dengan pertemuan mereka yang tak di duga sebelumnya, abid yang ia temui tadi adalah seseorang yang dia jumpai saat di mesir.

Ya, dia adalah seseorang dari masa lalu nafisa, tapi nafisa masih tak menyangka bahwa abid akan berteman dengan suaminya.

Nafisa mulai berfikir mungkin ini adalah saatnya nafisa menjelaskan kepada bagas tentang masa lalunya, dan siapa orangnya, karna nafisa tak ingin kejadian waktu lalu terulang kembali.

"Abang,adek mau jujur sama abang" Ucap nafisa, bagas menoleh ke sang istri dan tersenyum

"Mau jujur apa? " Tanya bagas, nafisa menarik nafasnya dalam dalam

"Kalau sebenarnya nya a

Drtt.. Drtt

Belum sempat nafisa menjelaskan kepada bagas, ucapannya terpotong dengan suara deringan ponsel bagas

Bagas memberi kode kepada nafisa bahwa dia akan mengangkat telpon terlebih dahulu, dan nafisa hanya menarik nafas kasar.

Lagi lagi niat baiknya ada saja yang menganggu untuk menjelaskan kepada bagas.

Bagas bebicara dengan menggunakan earphonenyan dan sambil menyetir, sedangkan nafisa kesal karna bagas sangat lama menjawab telponnya.

Akhirnya nafisa pun menatap ke jendela dan melihat ke arah jalan, tak lama dia pun tertidur, dan apa yang ingin ia katakan pun gagal di ucapkan.

****

PovNafisa

Setelah cukup lama akhirnya aku sadar, bahwa aku ketiduran saat di perjalanan.

Eh tunggu kok udah di kasur? Batin ku

Aku pun bangkit dari kasur, dan cadarku pun sudah terlepas, pasti abang pikirku lagi

"Abang" Panggilku mencari keberadaan bg Bagas

Ceklek

"Udah bangun dek" Ucap seseorang siapa lagi kalau bukan suamiku

"Kok gak bilang kalau udah sampe di rumah" Ujarku dan dia tersenyum

"Nunggu kamu bangun, entah jadi apa kita di mobil, jadi abang angkat aja kamu" Jawab bg Bagas sambil tersenyum

"Tapi kan bisa di bangunin bang, kasihan loh abang berat angkat adek" Ucap ku dan lagi lagi dia tersenyum dan tertawa kecil

"Apanya yang berat, kayak guling iya kamu beratnya" Goda bagas membuat aku cemberut,

masa sih aku di sama samain sama guling

"Abang itu angkat 2 orang loh bukan adek aja" Ujarku lagi dan dia menggeleng

"Dek sekalipun nanti anak kita lahir masih sanggup abang gendong kamu sama anak kita"jawabnya agak yakin

" Iya ya, nanti adek liat loh bener gak abang bisa angkat adek sama anak kita "ancamku membuat di Gelagapan

" Eh , itu... Anu kamu bersih-bersih gih bau"ujar bagas mengalihkan pembicaraan

Nafisa pun tertawa melihat reaksi bagas yang takut

"Ayo loh ngalihin pembicaraan" Ucapku

"Eh iya kan adek mau ngomong kan tadi, lebih baik bersih-bersih dulu, entar kita sambung yang tadi oke" Ujarnya dan aku pun mengangguk karna hal yang tertunda tadi memang harus di luruskan dari sekarang

Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang