HAPPY READING 💕💮💮💮
Hari ini adalah hari yang di nanti-nanti oleh bagas dan juga nafisa, yaps hari ini adalah hari bahagia bagi bagas,dan mungkin juga bagi nafisa.
Sesuai kesepakatan bagas dan nafisa acara hanya akan di adakan akad saja, karna nafisa beberapa lagi juga harus pulang ke cairo untuk menyelesaikan studinya.
Akad nikah di selenggarakan di misjid yang tak jauh dari rumah nafisa.
"Aduh ganteng banget ya yah anak kita" Goda bunda
"Apa sih bun, bagas kan emang udah ganteng" Jawaban bagas membuat ayah terkekeh
"Ternyata saking bahagianya anak kita sampe tingkat percaya dirinya naik bun" Ujar ayah membuat bunda tersenyum mendengar nya
Dan untuk acara ini tentu hanya ada keluarga inti saja keluarga dekat dan teman-temannya mempelai saja.
"Ya sudah sekarang kita pergi ke sana entar mempelai perempuannya lari lagi" Timpal om azka
"Mulut kamu dek" Tegur bunda sedangkan om azka hanya menyengir tidak jelas
"Tau ni kamu" Ucap tante diba
"Maaf yang" Balas om azka
Setelah itu mereka langsung meluncur ke tempat akad ,karna akad akan di mulai tak lama lagi
Setelah menempuh hampir setengah jam akhirnya mereka sampai, dan di sana sudah banyak keluarga yang datang.
Seperti orang tua bunda dan ayah, setelah itu hanan mendekati bagas dan mengajaknya duduk di dekat penghulu dan juga bapak nafisa
Seketika bagas menjadi keringat dingin dan tentunya deg degan tidak karuan, dia mencoba beristighfar beberapa kali untuk menetralkan detak jantungnya.
Setelah dikira bagas sudah siap, bapak nafisa memberi kode ke bagas dan diangguki oleh bagas, setelah itu akad di mulai dengan bagas menjabat tangan bapak nafisa
" Sah "
"Sah"
*author gak tau tentang lafaz akad jadi langsung sah aja lah 😄*
Semuanya mengucap alhamdulillah saat bagas sudah berhasil dengan sekali tarikan nafas dan telah sah menjadi suami dari nafisa.
****
Pov Bagas on
Akhirnya akad telah selesai di lafazkan, dan kata sah juga sudah di ucapkan, dan penantian selama ini akhirnya telah selesai.
Sungguh allah tak pernah mengecewakan umatnya yang terus menaruh harap padanya
Karna sebaik-baiknya pengharapan hanya kepadanya.
Tak ku sadari ternyata bidadari surga ku dan sekarang telah sah menjadi istri ku telah berada di samping ku.
Jujur untuk melihatnya yang sudah halal bagi ku saja malu rasanya sehingga kami berdua masih sama-sama menunduk.
"Udah sah nak " Goda bapak nafisa sontak membuat tamu tertawa
Nafisa di persilahkan untuk bersalaman dengan ku, dan ini adalah saat yang paling bergetar bagi ku, mungkin ini adalah pertama kalinya aku dan nafisa akan bersentuhan dengan yang orang baru dan tentunya dengan status yang baru.
Tapi sebelumnya aku dan nafisa saling berpandangan untuk pertama kalinya.
"Pak boleh saya sholat sunnah dulu" Ucapku
Dan bapak nafisa pun menangguk, aku melirik nafisa untuk menanyakan apakah dia bersedia dan dia langsung mengangguk sebelum ku berucap padanya.
Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan kepada seseorang yang baru menikah,
“Kalau istrimu datang menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu” (HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah)
Nafisa berada di belakangku dan kami mulai melaksanakan sholat sunah dua rakaat.
Setelah selesai untuk pertama kalinya nafisa menyalamiku dengan status suami istri.
Dan aku meletakkan tangan di ubun-ubunnya dan mendoakannya
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan:
“Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa“. (HR. Bukhari).
Barulah kami berdua duduk ke tempat semula untuk mencatat hal-hal penting, dan aku di arahkan untuk menyarungkan cincin nikah kepada nafisa, dan tentu tangan ku kembali bergetar
Pov bagas off
Sekarang adalah saat nya foto-foto bersama, tampak semua keluarga merasa bahagia dengan acara ini, walaupun hanya di lakukan dengan cara sederhana.
"Man lo sama nafisa kayak berantem tau, rangkul kek nafisanya" Ucap hanan, ya hanan menjadi fotografer dadakan di acara bagas
"Tau ni lo man udah sah kali" Timpal ridho
Bunda yang melihat tiada pergerakan dari bagas pun dengan gemas memegang tangan bagas dan nafisa, lalu kini tangan pengantin baru tersebut pun bertautan.
"Nah gitu kek dari tadi" Ucap hanan dan ridho kompak sedangkan farhan hanya tertawa melihat mimik muka malu dari bagas.
"Lama kalian, man Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir man" Ucap farhan
Dan di ikuti oleh yang lainnyaSedangkan hawa memeluk nafisa dan mengucapkan selamat kepada keduanya.
"Kalian mau pulang kerumah mana" Tanya ayah
"Di rumah ayah aja dulu lah yah, soalnya masih banyak barang juga di sana" Ucap bagas
"Giliran aja nanti, tinggal juga di rumah orang tua nafisa" Timpal bunda
"Iya bun" Jawab bagas
"Kembar mana bun? " Tanya bagas pasalnya dua bocah itu sedari tadi tak di lihat orang bagas
"Murung dia" Ujar ayah
"Masih yah? " Ucap bagas di angguki oleh ayah
Ya sedari malam si kembar murung setelah tau kalau bagas akan menikah dengan nafisa, padahal kemarin sempat setuju kalau bagas menikah.
Nafisa menatap sang suami seakan tak mengerti maksudnya apa.
"Mereka murung setelah tau saya menikah sama kamu" Ucapan bagas langsung di angguki oleh nafisa seakan paham situasi sekarang seperti apa
"Boleh nafisa nanti ngomong sama mereka? " Tanya nafisa
"Tentu, ya sudah sekarang kita pulang dulu ya ke rumah saya, baju kamu tadi sudah ibu siapkan" Nafisa pun mengangguk lagi dan bagas tersenyum
Setelah itu mereka pulang dan mereka kini satu mobil berdua, kata ayah biar bisa taaruf setelah halal dan saling mengenal.
"Nafisa" Panggil bagas
"Iya"
"Boleh saya panggil kamu adek? " Tanya bagas kepada nafisa dan masih fokus menyetir, sedangkan nafisa yang mendengar penuturan bagas pun sontak melihat bagas
"Boleh" Jawab nafisa
Perbincangan mereka hanya sebatas itu, masih canggung untuk mereka berbicara lebih karna baru 1 jam yg lalu mereka sah menjadi sepasang suami istri.
Jangan lupa meninggalkan 👣👣
Vote dan coment nya😊
#staysafe🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅
Teen FictionIkhtiar ku untuk mendapatkan mu dan menjadi kan mu bidadari hati ku dan mendapat ridho dari sang ilahi.