ternyata..

1.3K 103 7
                                    

Happy Reading💞

💮💮💮

Hari ini adalah hari di mana Bagas harus kembali di sibukkan oleh kewajibannya sebagai seorang dokter.

Pagi-pagi sekali nafisa sudah menghubungi Bagas ,untuk mengingatkan bagas untuk bergegas bersiap-siap untuk berkerja

Dan bagas senang atas perhatian yang di berikan oleh nafisa walaupun sebenarnya bagas tau,saat ini di turki masih dini hari, dan nafisa rela untuk menghubungi Bagas.

"Assalamu'alaikum bunda, ayah" Ucap bagas yang langsung duduk di kursi meja makan.

"Walaikumsalam, tumben gak nikmati matahari terbit bg" Ucap ayah, karna ayah hapal betul kebiasaan yang bagas lakukan sebelum dia sarapan.

"Di suruh cepat turun yah dari nafisa" Jawab Bagas

"Menantu bunda nelpon kamu bg? " Tanya bunda

"Iya tadi" Ujar Bagas

"Memang menantu idaman ya, padahal kan bukannya sekarang di sana dini hari ya? "Ucap ayah

" Iya yah"ujar Bagas dan setelah itu mereka menikmati sarapan yang sudah tersaji di depan mereka.

"Abang adek, abang anter yuk, sekalian abang mau mampir ke rumah orangtua kk Nafisa" Ujar bagas

Si kembar pun tersenyum senang, pasalnya sudah lama sekali Abangnya tidak pernah mengantarkan mereka ke sekolah.

****

Setelah mengantarkan si kembar ke sekolah mereka, kini Bagas melanjutkan perjalanan menuju ke rumah orang tua nafisa.

Bagas membawakan orang tua nafisa oleh-oleh dari nafisa dan oleh-oleh yang sempat di belikan pribadi oleh bagas untuk mereka.

"Assalamu'alaikum" Salam Bagas

Tak lama pintu pun terbuka, tampaklah sosok lelaki yang sudah Bagas anggap sebagai orangtuanya sendiri.

"Walaikumsalam,Menantu Bapak kapan pulang, eh yuk masuk" Ucap bapak Nafisa, Bagas pun menyalaminya

"Iya pak semalam pulangnya, maaf ya pak Bagas gak langsung ke rumah" Ujar Bagas, dan bapak Nafisa pun tersenyum

"Iya gak apa-apa kamu juga pasti capek" Jawaban bapak Nafisa membuat Bagas tersenyum.

"Oh ya yuk sarapan, ibu udah siap masak itu" Tawarnya

"Maaf pak, Bagas baru tadi sarapan di rumah" Tolak Bagas dengan sopan.

"Oalah ada menantu ibu" Ujar ibu Nafisa yang baru bergabung bersama bagas dan Bapak

Bagas langsung berdiri dan menyalami mertuanya dengan penuh hormat

"Apa kabar bu? " Tanya Bagas

"Alhamdulillah baik, gimana ni jauh dari istri enak gak?" Pertanyaan ibu membuat bagas kikuk

"Gimana ya buk, di bilang enak ya enggak, di bilang gak enak, ya mau gimana lagi, Bagas sama Nafisa sama-sama belajar aja lah dari jarak,asalkan jauh di mata, dekat di doa aja" Jawab Bagas membuat mereka tertawa

"Bener tu ambil hikmahnya aja di setiap jarak bagi kalian, mana tau kan ada jarak malah membuat perasaan kalian semakin kuat" Timpal bapak membuat bagas mengangguk.

"Eh nak yuk sarapan sama kami" Ajak ibu

"Maaf bu, tadi bagas udah sarapan di rumah"tolak Bagas

" Ya udah gak apa, eh sering-sering dong nginap di rumah, bapak sama ibu kesepian ni berdua di rumah"ucap bapak Nafisa

Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang