Happy Reading 💕
💮💮💮
"Jadi bunda sama ayah maunya nisya ya? " Tanya bagas dengan muka yang tak begitu senang
"Lah, terus siapa?, yang bunda sama ayah tau kamu dekatnya sama nisya" Ucap ayah
"Ayah, bunda, nisya itu partner kerja bagas aja, itu pun di suruh om yogi" Balas bagas
"Pantesan si yogi bilang sama ayah, kalau ayah akan jadi saudara sama yogi, ya walaupun gak ada lagi kesempatan jadi besan, jadi saudara pun jadi katanya" Ujar ayah
"Ohh kerjaan yogi lagi" Timpal bunda
"Jadi kamu mau minta restu ke ayah bunda untuk siapa nak? " Tanya bunda
"Bagas takutnya bunda sama ayah gak setuju"ucap bagas
" Nak kan ayah udah bilang apa pun pilihan kamu kalau itu yang terbaik, ayah dan bunda pasti setuju"ucapan ayah membuat bagas tersenyum
"Jadi siapa? " Tanya bunda lagi
"Bismillah, nafisa bun" Ucapan bagas membuat mereka termasuk si kembar saling bertukar pandang
"Beneran?" Ucap mereka kompak
"Kok kompak sih, iya itu pun kalau nafisa belum ada yang lamar yah, bun" Ujar bagas
"Kalau udah berarti bukan jodoh kamu nak,dan kalau belum perjuangin terus" Ucap ayah memberi semangat kepada bagas
"Kapan kamu mau menemui keluarganya? " Tanya bunda
"Setelah bagas pulang aja bun, sekalian bagas juga lagi cari tau rumahnya di mana" Ayah langsung merangkul bagas
"Semangat nak, ayah sama bunda selalu dukung kamu" Ucapan ayah membuat bagas tersenyum
"Nafisa anak yang baik,dan pantas untuk kamu perjuangkan" Timpal bunda
"Eh abang mau kemana emangnya? " Tanya azzam
"Abang ada seminar dek kemungkinan 2 hari lah di sana" Jawab bagas
"Perginya kapan? " Tanya aisha
"Besok adek"balas bagas
" Oke, malam ini kami tidur sama abang"ucap mereka berdua
"Lah kok gitu" Ujar bunda
"Hehehe biar nanti gak rindu bunda" Jawab azzam sambil tersenyum
"Oke gak masalah" Ucap bagas
Mereka berdua pun bertos ria setelah mendapat persetujuan dari bagas, bagas ,bunda dan ayah yang melihat kelakuan mereka pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
****
Setelah memberitahu kan kabar bahwa bagas siap melamar nafisa kepada kedua orangtuanya.Kini bagas mulai berfikir siapa yang kira-kira tau rumah nafisa di mana.
Sebelumnya bagas sering sholat malam untuk bermunajat meminta petunjuk dari sang khalik tentang perasaannya.
Dan sekarang entah lah dia menjadi mantap untuk menjadikan nafisa istri nya dan ibu dari anak-anaknya kelak.
Tapi bagas tetap memegang teguh prinsipnya tak mau memberi harapan lebih, takutnya apa yang dia inginkan tidak sejalan dengan takdir yang sudah allah tuliskan untuknya.
Kring... Kring.. Kring...
Ponsel bagas pun berdering tertera nama Hanan di layar, bagas langsung mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum gas"
"Walaikumsalam kenapa nan? "
"Seminarnya di majuin jadi besok" Ucapanya membuat bagas terkejut
"Lah kok gitu? Belum ada persiapan kita dan mau pergi kapan, malam? "
"Yes, mau gimana lagi, soalbtiket tenang aja udah gue urus lo tau bersih aja" Ucapnya
"Oke makasih nan, kalau gitu saya Siap-siap dulu, jadi kan jemput ane? " Tanyaku
"Jadi dong tenang aja"
"Ya udah ane siap-siap dulu assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"
Setelah itu bagas langsung bersiap-siap membereskan pakaiannya.
"Loh abang mau kemana" Ucap azzam yang baru masuk ke kamar bagas dan melihat sang abang lagi memasukan pakaiannya di dalam tas.
"Abang ada kerjaan di luar kota dek, ada seminar kan udah abang bilang tadi" Ucap bagas
"Lah katanya besok? " Ujar azzam
"Di majuin, ya udah kamu tunggu di bawah ya takut bg hanan kesini jemput abang" Titah bagas dia angguki oleh nya
"Ada yang bisa azzam bantu gak bg? " Tanyanya
"Gak dek, kamu tunggu di bawah ya" Ucap bagas lagi
"Oke"
Setelah itu bagas meneruskan pekerjaannya yg sempat tertunda tadi.
Setelah selesai barulah bagas siap-siap untuk turun ke bawah.
"Bismillah semoga cepat pergi bisa cepat kembali juga,allah punya cara yang begitu ajaib, semoga kita berjodoh nafisa" Ucap bagas
Setelah itu barulah iya turun ke bawah dan mendapati keluarga berkumpul di bawah.
"Di percepat ya bg? " Tanya ayah
"Iya yah" Jawab bagas
"Emang suka gitu kalau seminar gini" Timpal ayah
Bagas mencari keberadaan aisha untuk memberi pengertian kepadanya
Bunda yang tau apa yang bagas fikirkan pun tersenyum dan mendekat ke bagas
"Kamu tenang aja, bunda yang akan kasih tau ke aisha, kamu fokus aja seminarnya" Ucap bunda membuat bagas tenang
Tok... Tok... Tok..
"Assalamu'alaikum" Ucap hanan
"Walaikumsalam" Jawab kami
"Hanan apa kabar? " Tanya ayah
"Baik yah,ayah bunda apa kabar? " Tanya hanan
"Alhamdulillah baik, ya udah kalian langsung aja pergi entar telat lagi" Ucap ayah
"Yah, bun, azzam ,abang pamit dulu ya " Pamit bagas dan mencium tangan mereka dan azzam mencium tangan abangnya
"Azzam jaga aisha oke"pesan bagas di angguki olehnya
" Jangan fikiran perasaan kamu dulu, entar pulang baru bejuang lagi oke"goda ayah
"Apa sih yah" Ucap bagas
Hanan melihat bagas dengan tatapan bertanya ada apa sebenarnya.
"Utang cerita lo" Bisik hanan
"Entar saya cerita" Jawab bagas santai
"Yah kami pamit ya assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam
Setelah itu kami langsung pergi menuju bandara, hanan sedari tadi bertanya-tanya dengan bagas, tapi tidak di hiraukan oleh bagas.
" Nanti saya cerita "ucap bagas membuat hanan menahan kesalnya
Assalamu'alaikum
Bagaimana? Bagaimana?
Jangan lupa coment
Dan votenya yaaa🤭#Staysafe🌹
![](https://img.wattpad.com/cover/218239241-288-k891569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅
Roman pour AdolescentsIkhtiar ku untuk mendapatkan mu dan menjadi kan mu bidadari hati ku dan mendapat ridho dari sang ilahi.