67

1.5K 97 4
                                    

Assalamu'alaikum semuanyaa🤭🤭

Maaf ya terlambat lagi, dan up semalam ini, karna author galau mikir endingnya gimana.

Mau bikin greget tapi gak tega, mau bikin emosi takut kenak serang🤣🤣

Gak deh canda🤭

Untuk kalian yang masih stay menantikan kelanjutannya author mau ngucapin terima kasih banyak ya untuk kalian semua, tanpa kalian apa lah author ya khaann😊

Staysafe guys

Happy Reading💕
💮💮💮

"Haaaaa" Teriak Nafisa

"Nafisaaaa" Teriak bagas yang melihat sang istri yang tadi di serempet oleh sepeda motor.

Bagas mendekat ke arah nafisa, yang bercucuran darah.

"Naf.. Naf.. Bangun nafisa bangun" Ucap Bagas

"Bantuin jangan diem ajaa" Teriak bagas yang melihat orang sekelilingnya malah terdiam menyaksikan nafisa yang terkapar.

"Bagas masuk" Ucap seseorang dari dalam mobil, ternyata itu shakila dan suaminya

Tanpa banyak bertanya lagi bagas langsung membopong nafisa ke dalam mobil shakila, dan suami shakila langsung tancap gas menuju rumah sakit.

Sedangkan di kediaman Bagas, bunda menatap farah dengan penuh kemarahan.

Plak

Bunda langsung menampar tante farah, hal itu  menyebabkan semua orang di sana terkejut dengan sikap bunda, yang tak pernah kasar dengan orang lain, tapi hari ini hanya tatapan kemarahan di wajah bunda saat menatap farah sahabatnya

"Apa maksud kamu mencelakakan menantu ku farah" Geram bunda kepada tante farah.

"Rain.. A... Aku gak sengaja rain" Ucap tante farah terbata-bata

"Gak sengaja? Kamu bilang gak sengaja? " Ujar bunda

"Aku kecewa sama mama" Ucap abid dan langsung meninggalkan yang lainnya dan juga mamanya

"Nak jangan tinggalin mama" Teriak tante farah.

"Ibu boleh marahin saya, caci saya, dan menghina saya, tapi saya gak Terima kalau ibu sampai melukai anak saya, apa salah anak saya bu, apa!, dia bisa terima ibu menghina dia dan gak nerima dia karna alasan ekonomi, tapi kenapa ibu sampai mencelakakan dia kenapa!!"ucap ibu nafisa kepada tante farah, sedangkan tante farah yang mendengar ucapan ibu nafisa pun hanya bisa terdiam

"Faktor ekonomi? " Tanya bunda

"Maaf kalau mungkin hal ini berakibat juga di keluarga ibu raina, iya nafisa hampir menjadi istri abid dan menantu dari ibu farah, tapi sewaktu mendekati hari pernikahan, ibu farah datang dan menolak pernikahan ini, dengan alasan kami hanya keluarga miskin, maaf kalau saya baru menceritakan hal ini kepada ibu"ucap ibu nafisa kepada bunda

Plak

Satu tamparan lagi mendarat di pipi tante farah.

"Satu tamparan untuk rasa sakit menantu saya atas apa yang kamu lakukan, saya harap kamu bisa sadar dengan ucapan yang kamu ucapkan kepada keluarga nafisa" Ucap bunda

Setelah itu ayah datang dan membawa bunda ke mobil, untuk pergi ke rumah sakit menemui bagas dan juga Nafisa.

***

Sesampainya di rumah sakit, ayah langsung bertanya tentang pasien yang baru saja masuk, ternyata masih di UGD

Di depan ugd ternyata ada bagas, shakila dan juga suaminya masih menunggu cemas.

"Bunda nafisa bun" Ucap bagas yang langsung memeluk sang bunda.

"Kamu sabar ya nak, insyaallah nafisa baik-baik aja, kamu doain yang terbaik aja untuk nafisa" Ujar bunda

"Bunda ini yang aku takutin dari sebelum acara bun, perasaan aku gak enak, kalau saja aku tetap mendampingi nafisa, dan melarang tante farah masuk mungkin hal ini gak akan terjadi" Bagas masih memeluk sang bunda, dan bunda mencoba untuk tetap kuat, walaupun ada kemarahan di dalam diri bunda.

Bagaimana bunda tidak merasa marah, saat temannya sendiri malah mencelakakan menantunya, yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.

"Ya sudah sekarang kamu ambil wudhu tenangin diri kamu, nafisa ada bunda sama ayah di sini ya " Bagas pun langsung mengangguk dan meninggalkan bunda ayah serta shakila dan suaminya.

****

"Sha apa kamu tau sesuatu tentang hal ini? Bagaimana pun tante yakin nafisa sedikit banyaknya pasti bercerita dengan kamu bukan? " Tanya bunda kepada shakila.

Shakila menatap sang suami dan suaminya pun mengangguk menandakan silahkan untuk shakila menjelaskan nya.

"Shakila itu udah lama kenal dengan abid tan, tapi shakila tak memiliki rasa dengan abid sedikit pun, karna waktu itu shakila masih memiliki rasa dengan bagas, jadi karna sudah lama shakila dan abid gak pernah ketemu lagi, akhirnya shakila ketemu dengan abid dan juga tante farah yang tengah bertengkar saat itu"

"Karna shakila gak mau terlibat, akhirnya shakila melanjutkan perjalanan, dan tiba-tiba tante farah manggil kila, dan di situ juga lah tante farah mau shakila untuk menjadi istri dari abid"

"Jujur shakila juga kaget ada apa sampai tante farah ngomong gitu ke shakila, sampai akhirnya tante farah mau shakila nikah sama abid agar abid gak ninggalin dia, di sini shakila gak tau maksudnya ninggalin gimana, jadi shakila langsung nolak aja, dan setelah itu shakila langsung pamit karna shakila di suruh om kila ke mesir"ujar Shakila

"Kamu ke mesir, terus ketemu sama nafisa dan bagas, seingat bunda mereka ke sana beberapa hari setelah menikah" Ucap bunda

"Iya tan, shakila ketemu mereka, dan juga abid" Jawaban shakila membuat bunda kaget

"Kok dia ada di sana? " Tanya bunda

"Dia ngikutin nafisa setelah nafisa gagal nikah dengan abid dan akhirnya nikah dengan bagas" Ucap shakila

"Tapi di situ posisi nya dia gak nyalahin bagas tan, karna dia sadar kalau bagas gak pernah terlibat dalam hal ini"sambung shakila

" Lah terus kok dia neror si nafisa,maksudnya apa? "Tanya Bunda

" Itu kila kurang tau tan, karna setelah shakila pulang ke indo sama nafisa, shakila mencoba fokus memperbaiki diri shakila, jadi apa maksud dari abid meneror nafisa kila gak tau"jawab shakila

Tak lama pintu UGD pun terbuka dan tampak lah dokter yang keluar dari ruangan tersebut.

"Dengan keluarga nafisa? " Tanya dokter

"Iya saja bunda nya, bagaimana keadaan anak saya dok? " Tanya bunda kepada sang dokter.

"Apa bu nafisa sudah menikah? " Tanya sang dokter lagi

"Iya saya bagas suaminya, ada apa dok, dan bagaimana kondisi istri saya, dan juga janinnya? " Ucap bagas kepada sang dokter

"Sebaiknya kita bicarakan di ruangan saya pak" Ucap sang dokter, dan bagas mengangguk

"Bun bagas ke ruang dokter  dulu ya" Pamit Bagas, tak lama bagas membayar , dan nafisa pun langsung di pindahkan ke ruang inapnya.

****

"Assalamu'alaikum" Ucap bagas saat memasuki kamar inap nafisa, ternyata di situ sangat hening dan sudah ada ibu dan bapak dari Nafisa

"Walaikumsalam" Jawab mereka

"Pak ,buk" Bagas menyalami mereka

"Bagaimana kondisi nafisa nak?" Tanya ibu kepada bagas

Belum sempat bagas menjawab nafisa tiba-tiba memanggilnya

"A.. Abang" Lirih Nafisa

"Alhamdulillah kamu sudah sadar sayang, iya ini abang mau apa? Minum? " Tanya Bagas dan nafisa menggeleng

"Anak kita gimana bang? " Tanya nafisa

Ikhtiar Cinta ( Sequel Ana Uhibbuka Fillah) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang