°Dua Puluh Enam°

380 26 1
                                    


Di harapkan vote dulu dong sebelum baca hargain author yaa :)

Song: {Cheat Codes & Cade} Stay with you.

CANGGUNG itu lah yang di rasakan Novi. Saat ini, mereka berdua sedang menyaksikan tayangan di bioskop. Hanle sungguh sangat menyebalkan, mengapa dia menonton film hantu. Bagi Novi, gadis itu tidak terlalu tertarik dengan film horor. Novi sangat suka film yang berbau kartun dari pada film hantu. Tapi, Novi mengiakan saja ajakan Hanle, kan dia yang ajak nonton. Kalo Novi menolak kan tidak enak juga.

Akhirnya sudah satu jam berlalu, tayangan film bioskop itu usai. Novi dan Hanle memutuskan, keluar dari bioskop. Tapi, tadi Novi memintanya untung cepat cepat pulang. Karna sudah terlalu malam. Yah tau sendiri kan si Novi? Padahal mah masih jam 19.00. Hadeh! Akan tetapi, Hanle mengajaknya untuk makan sebentar di restoran jepang. Yang sudah tersedia di mall yang dikunjunginya.

"Han, gue cape  pengen pulang," Novi menutup mulutnya karna menguap.

"Lo gak laper?" Hanle memeggang kedua bahu Novi memandang lekat mata gadisnya itu.

"Laper si," Novi terkekeh.

Memang Novi ini sedari tadi sangat lapar. Tapi, dia masih gengsi mengajak Hanle makan. Tau sendiri Novi kalo makan. Bahkan, jika di rumah gadis itu jarang sekali makan. Katanya Novi sih, dia gak mau tubuhnya seperti babi.

Hanle perlahan-lahan mengelus puncak kepala Novi. Perhatian itu justru membuat Novi semakin nyaman. "Katanya tadi minta pulang. Pas gue tawarin makan dulu, sekarang, pas gue tawarin lagi. Lo laper hiih dasar singa."

Novi hanya cemberut saat Hanle mengatainya singa. Sangat menyebalkan rasanya, Novi ingin meninju muka sang kekasih. Tapi, dia urungkan kembali niat nya.

Novi mencubit hidung Hanle yang sangat mancung itu. "Gak usah ngada-ngada deh, gue bukan singa."

"Ye, ken le kemberen nye senge." Hanle berbicara sangat lucu. Bahkan, di saat Novi masih mencubit hidungnya, pria itu tetap megejek Novi.

"Ngemeng epeensee," Novi menirukan gaya Hanle berbicara seperti tadi membuat gadis itu tertawa geli.

Hanle mencoba melepaskan jari tangan Novi yang masih mencubit hidungnya, membuat Hanle sedikit mendongakan wajahnya agar bisa terlepas dari jari tangan Novi. Dan hingga pada akhirnya, Hanle bisa melepaskan jari Novi yang mencubit hidung mancungnya itu. Namun, gadis itu malah lari Hanle kalah cepat dengan Novi. Hingga pada akhirnya, Hanle berhasil menangkap Novi, dan memeluknya dari belakang mereka berdua saling larut dalam kebahagiaan.

Dan setelah bercanda yang lumayan lama. Akhirnya mereka sampai di restoran jepang yang tidak jauh dengan tempat bioskop tadi.

Setelah memesan makanan tersebut. Hidangan itu sudah datang tepat di hadapan mereka, Novi yang sedari tadi sudah lapar memakan dengan lahap Sushi itu. Sedangkan Hanle? Pria itu masih menatap Novi yang asik makan. Diam-diam Hanle mengeluarkan ponselnya hendak memotret Novi.

Dan.

Cekrek jepretan itu berhasil di tangkap oleh Hanle tanpa sepengetahuan Novi. Hanle pun buru-buru memasukan ponsel nya, takut Novi kesal karna sudah memotretnya secara diam-diam.

Novi mendongak ke arah Hanle yang masih asik memperhatikanya, tanpa memakan hidangan yang sudah di sajikan.

"Kok gak makan?" tanya Novi yang kemudian memasukan potongan sushi.

"Nih mau makan." Hanle mengambil sushi yang sudah ada di hadapanyan lalu melahapnya.

"Han," panggil Novi.

"Hmm."

"Itu apaan?" Novi menunjuk mangkuk kecil yang terletak di samping hidangan Hanle.

Hanle menaruh alat makanya di atas piring. "Wasabi, mau coba?"

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang