Song: {Doja Cat} Say so.
RUMAH yang di desain sangat mewah, bertaburan dengan prabot-prabot yang bisa di bilang cukup mahal. Ini lah rumah Hanle, dirinya baru pertama kali memasuki rumah ini. Novi sudah menduga dari awal bahwa, rumah Hanle sangat bagus karna dari luarnya saja sudah sangat mewah, apalagi dalamnya.
Sania menuntun Novi dan mengajak nya duduk di sofa. Untuk berbincang-bincang sebentar, sementara Hanle berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar nya.
"Oh ya kamu gak kerepotan kan, kalo Bunda ngajak kamu mampir sebentar malam ini?" tanya Sania.
Selang beberapa detik kemudian, Sania menyuruh pembantu rumahnya untuk membuat kan teh hangat untuk mereka berdua.
"Gak kok Bun," jawab Novi sambil tersenyum.
Sejujurnya Novi merasa canggung, sangat canggung.Tetapi Novi berusaha untuk menutupi kecanggunganyaa.
Sania tersenyum. "Memang nya Siska belum pulang?" tanya Sania.
Novi tampak heran sekarang.Mengapa Sania bisa tau nama bundanya, sebenarnya ada apa ini.
"Belom Bun," jawab Novi sambil tersenyum manis tetapi tetap saja Novi masih terasa canggung.
Sania tertawa. "Kamu ini lucu juga ya kalo lagi canggung, kamu pasti heran kan. Saya tau nama kamu, dan juga tau nama bunda kamu?"
"I-iya Bunda hehe," Novi menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
Kemudian pembantu rumah tersebut membawakan dua gelas teh hangat. Lalu menaruhnya di meja, pembantu tersenyum ke arah mereka berdua, dan setelah itu kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Di minum dulu teh nya," ucap Sania.
Sania mengambil teh hangat tersebut. Lalu menyeruputnya sedikit, sementara Novi dengan senang hati mengambil teh hangat tersebut dan meminumnya dengan sedikit.
"Bunda kamu itu temen bisnis bundaa," ucap Sania lalu menaruh gelas teh hangat tersebut di atas meja.
Novi sekarang mengerti mengapa Sania bisa mengetahui nama Bundanya. Karna mereka teman bisnis, dan soal Sania tau namanya Novi mungkin bisa jadi bundanya cerita ke Sania.
"Jadi kalian udah saling akrab dong Bundaa?"
Sania mengangguk. "Iya kami memang saling akrab, tapi sekarang Bunda jarang ke temu Bunda kamu. Dulu kita sering sekali bertemuJika ada pertemuan bisnis, tapi sekarang. Bunda mau fokus ngurusin rumah," tutur Sania.
Novi sempat merasa iri terhadap Hanle, meskipun Hanle tinggal di rumah semewah ini. Bundanya tetap ada di rumah setiap hari sementara Novi, kadang-kadang Bundanya pulang 3 hari terkadang lebih. Dan Ayah nya juga sedang mengurus proyek, Novi jarang sekali bertemu mereka Novi sering menghabiskan waktunya dengan Darmi.
Sania menatap Novi yang tiba-tiba saja melamun Sania merasa bersalah atas ucapanya.
"Claura," panggil Sania.
Novi sempat tersenyum saat Sania memanggilnya dengan nama depanya.
Novi menoleh. "Kenapa Bundaa?"
"Kamu pasti kangen kan, sama Bunda dan ayah kamu."
Sejujurnya Novi memang sangat kangen sekali dengan Ayah Bundanya. Mereka berdua selalu fokus untuk bisnisnya yah, walaupun Novi tau mereka berdua kerja untuk membiayai kehidupanya untuk masa depan.Tetapi apakah harus seperti ini.
Novi mengangguk, dan tanpa di duga cairan bening berhasil lolos dari kelopak mata Novi. Membuat Sania yang melihat ini langsung memeluk Novi.
"Udah kamu jangan sedih lagi ya, anggap aja bunda ini seperti Bunda kamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/211881472-288-k483417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVIHAN [SELESAI]
Fiksi Remaja[Di harapkan folow akun ini terlebih dahulu sebelum membaca, beberapa part banyak yang di privat] [SERIES LOVE 1] ※※※※※ "LO YANG TADI NABRAK GUE SAAT BERTUGAS KAN?!" ucap Novi dengan nada penuh penekanan dan membuat siswa-siswi yang ada di kelas men...