°Delapan°

451 22 0
                                    

INI adalah hari kedua MPLS dan sekaligus hari terakhir. 'Dare' Novi, Novi sedikit bernafas lega, akhirnya tantangan 'dare'akan tuntas.

Novi melewati koridor-koridor kelas dengan raut wajah yang di tekuk. Mengingat kejadian kemarin membuat diri Novi sangat tidak bersemangat, apalagi ntar ngajar mpls bareng pria frozen itu.

Seperti biasa koridor yang selalu ia lewati, banyak siswa-siswi sudah memenuhi koridor tersebut mereka semua berbisik.

"Ih gila ya tuh anak udah most wanted, pinter, OSIS, cantik. Akhh perfect banget anjirr."

"Yeh cantikan juga gue dari pada dia."

"Bilang aja lo sirik sama Novi karna dia cantik bangett."

"Ga ah b aja."

"Claura Novia ntar kalo udah lulus SMA gue mau kerumah lo buat ngelamar lo."

Mendengar perkataan seorang kaum adam, yang mengatakan. 'Ngelamar lo'. Membuat Novi seketika menatap pria tersebut. Dengan sinis, lantas pria tersebut mendekat ke arah dirinya.

"Lo cantik banget," ucap pria tersebut sambil menyentuh pipi Novi.

Dengan cepat Novi segera menepis tangan pria tersebut. "Ga usah pegang-pegang, gue bukan pajangan!" ucapnya dengan sedikit membentak.

Seluruh siswa-siswi yang ada di koridor tersebut. Memperhatikan ke dua orang,  yang sedang beradu mulut, seperti tontonan geratis.

Lalu pria tersebut mendekatkan bibir nya ke telinga Novi, sambil membisikan sesuatu. "Gue akan buktiin, kalo lo akan jadi temen deket gue," ucap pria tersebut.

Novi melirik pria itu dengan sinis. "Denger baik-baik lo ga akan pernah jadi temen gue!"

Mendengar perkataan pria tersebut, membuat Novi menghela nafas gusar.

Pria tersebut tertawa meremehkan. "Lo nolak berteman, sama seorang 'Aditya Alfiyansyah'?" Adit mendorong kening Novi, hingga gadis itu ingin terhuyung ke belakang. Dengan sigap gadis tersebut menahan tubuh mungilnya.

Novi tidak menggubris penawaran Adit untuk menjadi teman. Dengan cepat Novi segera beranjak, lalu pergi melewati koridor-koridor. Sedangkan Adit masih mematung di tempat.

Sesampainya di kelas Novi berjalan ke arah kursi. Lalu, menaruh tas yang sejak tadi bertengger di pundak Novi.

Pagi hari ini Novi telah di sugguhkan oleh konser yang membuat dia nyut-nyutan. teman sekelas Novi sedang mengadakan konser mulai dari nyanyi-nyanyi ga jelas, sapu di jadikan gitar bahkan meja seolah-olah di jadikan seperti drum.

Novi membuka rasleting tas. Lalu,  mengeluarkan kotak yang berisi kue coklat, Novi tak lupa menempelkan sepucuk surat bernamakan dirinya di atas kotak kue coklat tersebut. Setelah itu ia menggunakan almamater abu-abu.  Dan kembali menutup rasleting tas.  kemudian, pergi meninggalkan kelas dengan tangan kanan yang masih memeggang kotak berisi kue coklat.

Novi sudah melangkahkan kaki memasuki kelas 11 IPS 3, beruntung sekali Novi hari ini karna kelas tersebut tidak ada orang, Novi segera menuju ke meja Hanle lalu menaruh kotak berisi kue coklat tersebut di kolong meja Hanle.

"Kelar slurr," ucapnya dengan sangat senang dan sesekali tersenyum sinis.

"Kelar apaan?" tanya suara seorang pria.

Novi membulatkan matanya suara itu, kenapa suara itu datang lagi? Novi segera membalikan badan dan menatap Hanle yang kini sudah ada di kelas pria tersebut menggunakan almamater abu-abu.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang