Seperti biasa vote yah vote gais vote dan juga komentar kalo kalian menemukan apalah komentar aja ya.
Follow akun ini juga.
Stay safe di rumah gaiss.
Baca gak neh.
Baca gak?
Baca aja yaa udah nungguin kan hehe;
Happy reading
¥
¥
¥
¥
¥
¥
¥
¥
¥
¥SUDAH satu minggu berlalu Hanle dan juga Novi saling tak sapa maupun tak saling mengabari. Hanle selama seminggu ini, selalu menemani Maura yang berada di UKS. Dikarnakan, kondisinya yang selalu lemah. Beberapa hari yang lalu, Maria juga sudah berpesan pada Hanle agar selalu menjaga Maura.
"Han, Dokter tinggal sebentar," ucap sang dokter UKS itu, dan di balas anggukan oleh Hanle.
Pria itu masih memikirkan tentang Novi, dia tidak ingin menceritakan semua yang sudah ia ketahui terhadap Novi. Bagi Hanle, ini belum waktu yang tepat untuk pria itu bercerita. Pria itu melirik jam tangan yang sudah tertera jelas di pojok dinding sana. Jam menunjukan pukul 11.00 yang artinya, jam istirahat pertama sudah berakhir.
Namun, Maura tak kunjung sadar juga. Gadis itu hanya berbaring dengan wajah nya yang masih terlihat sangat pucat itu.
"Kan lo yang bawa. Kenapa bisa lupa si, hahaha." Hanle berbalik ke belakang, saat melihat Novi yang sedang asik tertawa bersama pria yang ada di sebelahnya. Mereka berdua terlihat bahagia sekali, seakan-akan tak ada beban.
Hanle beranjak dari ruangan UKS dan menghampiri Novi yang sedang tertawa. Pria itu dengan cepat, meraih lengan Novi. "Nov, ini siapa?"
"Kenapa? Urusanya sama lo apaan? Gak ada kan?" Novi tersenyum sinis, dan Hanle masih menatap lekat manik mata Novi.
"Ini urusan aku, karna kamu. Masih jadi milik aku," jeda Hanle sebentar sambil melirik pria yang ada di samping Novi. "Siapa nama lo?"
Pria tersebut mengulurkan tanganya. "Gue, Aditya Alfiyansyah."
Namun, Hanle tak membalas uluran tangan itu ia hanya menatapnya dengan datar. Dan Adit menarik tanganya kembali, saat Hanle tak menerima uluran tanganya.
"Jadi milik gue, sejak kapan?" Novi bertanya di sertai seringai kecil, Hanle kembali menatap Novi.
Pertanyan Novi membuat dirinya sedikit terjerumus akan ucapan gadis nya itu. Dia tau Novi sedang cemburu saat ini, pria itu memilih diam tak menjawab pertanyaan Novi.
"Ayo Dit, ambil barang yang ketinggalan tadi." Novi menarik lengan Adit, dan meninggalkan kekasihnya. Hanle memilih melepaskan tangan nya dari lengan gadisnya itu.
Punggung kedua orang tersebut semakin lama semakin menjauh dan menjauh. Hanle hanya bisa menatapnya dengan datar.
"Suatu saat, kamu akan tau Nov." Hanle tersenyum tipis seraya mengusap wajahnya dengan kasar.
***
Saat di tengah perjalananya melewati koridor Novi dengan cepat melepaskan tangan Adit. Yah, memang Novi hanya berpura-pura membuat Hanle cemburu. Novi sudah sangat kesal dengan Hanle. Tetapi, pria itu sangat tidak peka terhadapnya membuatnya sedikit jengkel.
"Kok di lepas?" tanya Adit sambil menatap gadis yang ada di depanya, Novi tersenyum sinis.
"Lo gak inget? Tadi kan cuma sandiwara." Novi kembali berjalan, dan meninggalkan Adit yang mematung di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVIHAN [SELESAI]
Novela Juvenil[Di harapkan folow akun ini terlebih dahulu sebelum membaca, beberapa part banyak yang di privat] [SERIES LOVE 1] ※※※※※ "LO YANG TADI NABRAK GUE SAAT BERTUGAS KAN?!" ucap Novi dengan nada penuh penekanan dan membuat siswa-siswi yang ada di kelas men...