°Lima°

511 27 0
                                    

Song: {Fiersa Besari} April.

NOVI kini sudah berdiri tepat di gerbang sekolah. Kemudian ia menghela nafasnya dengan gusar. Novi melirik jam yang melingkar di tangan kirinya, 15 menit lagi acara MPLS akan dimulai.  Dengan cepat Novi segeera berlari memasuki halaman sekolah.

Setelah tepat sampai di koridor kelas,  kini Novi memilih berjalan banyak siswa-siswi yang memperhatikan Novi, bagi Novi si sudah biasa. Almamater masih setia berada di lengan kirinya.

Kini Novi sudah berada di depan kelas XI IPA 3. Kemudian Novi berjalan menuju tempat duduknya. Lalu menaruh tas nya di atas kursi, setelah itu Novi membuka rasleting tas nya kemudian ia mengeluarkan kotak persegi empat berwarna merah tersebut.

Hari ini Novi menepati dare nya yang kemaren, kemudian Novi meletakan kotak persegi empat tersebut di atas meja nya. Lalu dengan cepat Novi menggunakan almamater nya yang berwarna abu-abu, setelah itu Novi memeggang kotak persegi empat berwarna merah tersebut.

Lalu Novi melangkahkan kakinya keluar kelas, Novi memasang wajah cemberut. Saat dirinya melewati koridor kelas XI IPS 3, Novi melangkah maju ke kalas tersebut. Untung saja kelas ini sepi mungkin anak kelas XI IPS 3 sedang olah raga.

Dengan gerakan cepat, Novi menuju ke meja Hanle tapi sebelum itu. Novi mengerutkan keningnya, dia tidak tau Hanle duduk di mana kemudian Novi melirik ke arah kiri dan di dinding tersebut. Sudah tertera jelas denah tempat duduk siswa-siswa kelas XI IPS 3. Kemudian Novi segera berjalan menuju tempat duduk Hanle, lalu meletakan kotak persegi empat berwarna merah tersebut di kolong meja Hanle.

Novi dengan cepat keluar dari kelas tersebut, saat Novi ingin melajukan langkah nya. Seorang pria datang tepat di hadapannya membuat Novi membulatkan matanya.

"Lo ngapain di sini?" ucap pria tersebut sambil menaikan sebelah alisnya.

"Bukan urusan lo."

Novi segera mendahului pria yang ada di hadapannya, namun pria tersebut memeggang lengan kiri Novi, dengan gerakan cepat Novi langsung membalikan badanya dan menepis tangan pria yang memeggang lengan kirinya.

"Mau ngapain si lo." Novi mendengus sebal di hadapan pria tersebut.

"Bareng," jawab pria tersebut dengan datar, lalu pria tersebut berjalan ke tempat duduknya dan meletakan tas nya di atas kursi.

Novi hanya bersilang dada sambil menghentak-hentakan pelan kaki kananya di lantai.

Kini pria tersebut berjalan sambil memasang almamater abu-abu miliknya, yang di sana sudah tertera jelas bahwa pemilik nama tersebut adalah "Hanle dirgantara".

Yap si cowo nyebelin yang selalu buat Novi naik darah saat ada di hadapanya.

Kemudian Hanle berjalan mendahului Novi yang sedang berdiri di ambang pintu, dengan nafas gusar Novi langsung membalikan badanya lalu berjalan cepat mendahuli Hanle.

Novi menengok ke arah Hanle yang kini sudah berada di belakangnya.

"Udah di tungguin ga tau diri," Novi mendengus sebal, kemudian ia kembali ke posisinya semula.

Novi melangkahkan kakinya saat dirinya sudah berada di ruang OSIS, Novi berjalan menuju ke arah bangku Tania. tapi sialnya Tania sudah duduk dengan Aurel.

Kemudian Novi melanjutkan langkah kakinya menuju ke bangku kosong, yang sudah ada di belakang. Lalu ia menghempaskan pantatnya di kursi tersebut, setelah itu Novi meletakan tangan kananya di pipi kanannya kemudian tangan kirinya. Ia letakan di atas meja, pandangan Novi fokus ke depan andi sedang menjelasakan sesuatu di sana.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang