°Dua Puluh Delapan°

315 19 1
                                    

Sebelum membaca cerita ini. Alangkah baiknya, menekan vote dulu. Tidak ada masalah kan? Sama-sama hargain ya wkwk, kalian ngehalu. Dan aku dapat vote dari kalian semuah.

Yang ikhlas yaa dapat pahala juga loh.

Stay safe gais! #Di rumah aja.

Song: {The Overtunes} i still love you.

Happy reading gaess!!!

÷
÷
÷
÷
÷
÷
÷
÷
÷
÷

"RENCANA segera di mulai." Ucap seseorang sambil memeggang belati itu dengan tajam.

Orang itu memandang sebuah foto gadis yang sedang tersenyum sangat manis. Dan membuat seseorang yang memeggang foto tersebut, langsung menusukan belati tajam itu ke foto yang ada di tanganya. Hingga kaca yang menjadi pelindung foto tersebut hancur.

"Lo. Udah berani main-main sama gue!!!"

Orang tersebut melemparkan sebuah foto yang kaca nya sudah retak. Dan tak lupa juga, dengan belati yang menempel di dalam bingkai foto itu.

***

Gadis bertubuh mungil itu mengerjabkan matanya. Saat sinar matahari, dan juga suara musik yang lumayan keras melintas di kamar gadis itu. Siapa lagi jika bukan Novi, gadis itu melirik jam yang tertempel manis di jam dinding. Jam tersebut menunjukan pukul 08.00 pagi.

Jika kalian berfikir bahwa Novi bangun kesiangan. Ohh tentu tidak, karna sekarang hari libur, gadis itu merasa sedikit terganggu, akibat suara musik yang membangunkan tidurnya. Novi beranjak dari queen size miliknya, dan berjalan menuju jendela untuk membuka hordeng yang tembus pandang itu. Tatapan Novi sempat membulat saat jendela kamar Hanle yang berada di sebrang sana terbuka lebar. Dan menampakan sosok Hanle berloncat-loncat seperti anak kecil. Ternyata dari sinilah suara itu berasal, terlihat jelas. Bahwa Hanle sangat gembira sekali. Pria itu tengah mendengarkan musik lewat speaker dengan bervolume lumayan keras. Dan tak lupa juga dengan microfonnya Hanle bernyanyi  sambil sekali meloncat-loncat.

Novi hanya terkekeh, tak Novi duga tingkah Hanle seperti anak kecil saat di dalam rumah. Dengan ide jahilnya Novi membuka jendela kamar nya, dan mengambil penghapus dari nakas. Lalu, membidik sasarannya. Kemudian gadis itu tepat sasaran dalam membidik. penghapus kecil tersebut, mengenai punggung Hanle dan membuat si empunya menoleh ke belakang.

Sementara Novi dirinya tertawa dengan terbahak-bahak. Masa bodo bila tetangga komplek nya mendengar tawanya.

"WOI LO NGAPAIN SI PAGI-PAGI. GANGGU TIDUR GUE AJA LO!!" pekik Novi sambil berkacak pinggang.

Hanle mengangkat jari tengahnya ke arah Novi. "SENGAJA BIAR SINGA BANGUN."

Kemudian Hanle malah melanjutkan aksi menyanyinya. Dan tidak memperdulikan Novi, yang masih berteriak karna kebisikan yang di buat oleh Hanle.

"HANLE MATIIN MUSIKNYA DEGO!" Novi merasa sangat geram dengan Hanle, andai jika ini bukan pagi hari. Mungkin Novi akan melempar Hanle sekarang juga dengan bom Atom. Yang mampu meledakan dua kota sekaligus.

Namun, Hanle masih asik bernyanyi. Tapi kali ini, pria itu tidak berloncat-loncat seperti tadi. Melainkan bernyanyi sambil meninggikan suaranya. Novi akui suara itu memang bagus. Tapi kan, berisik juga nyanyi pagi-pagi. Apalagi lagu yang Hanle nyanyikan itu adalah musik rock.

Novi melihat seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Hanle. Terlihat jelas, bahwa itu adalah seorang wanita seumuran Bundanya. Yah, siapa lagi kalo bukan Sania.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang