°Dua°

754 39 0
                                    


Song: {Pasto} Kisah Kasih Di Sekolah.

Sedikit kesel sih. Tetapi, lo udah berhasil buat gue berubah

NOVI berjalan melewati koridor sambil menghentak-hentakan kakinya dengan sangat sebal Novi menghela nafasnya tidak sampai beberapa lama Novi memasuki kelas.

Saat dia sudah berdiri di ambang pintu tiba-tiba guru killer menergornya dan itu berhasil membuat Novi kaget.

Guru kiler itu sebut saja Pak Ardhan guru separuh baya itu menatap Novi dari atas hingga bawah.

"Novi sepatu mu mana?" tanya Ardhan dan berhasil membuat Novi membelalakan matanya.

Novi melihat ke arah bawah dan benar saja dia tidak memakai sepatunya dia lupa memakai sepatunya saat mengejar Hanle tadi.

"Pa. Saya izin sebentar ya, mau ngambil sepatu," Novi menggaruk lehernya yang tak gatal. Lalu dia membalikan badanya dan segera berjalan ke ruang OSIS.

memang sepertinya hari ini adalah hari menyebalkan bagi Novi mengapa tadi ia bisa lupa tidak memakai sepatunya.

"Heh, lo yang narik gue tadi kan," panggil seorang siswa yang ada di lapangan tadi, dia menghalangi jalan Novi dengan tangannya.

"Awas. Gue mau lewat!" Novi menepis tangan siswa itu dengan kencang, sehingga dia meringis.

Novi menyelipkan rambutnya ke belakang. Karna, terkena hembusan angin. Sekarang ia sudah ada di depan ruang OSIS, Novi mengambil sepatunya. Setelah itu dia menghempaskan pantatnya di kursi dekat koridor ruang OSIS, lalu ia segera memakai sepatunya.

Seorang pria menghampiri Novi. Pria tersebut, duduk di sampingnya. Novi segera mempercepat mengikat tali sepatu. Novi ingin segera pergi dari tempat ini. Saat dia ingin berdiri, pria itu mencengkram tangannya dengan kuat.

"Mau lo apa si?" Novi berusaha melepaskan tangan nya yang di cengkram dengan pria itu.

Pria tersebut melirik name tag yang ada di dada kanan Novi. "Cuma pengen tau nama lo, Claura Novia nama yang bagus," pria tersebut tersenyum ke arah Novi. "Nama gue. Aditya alfiyansyah."

Novi berhasil melepaskan cengkraman tanganya dari Adit. "Banyak bacot!"

Novi segera pergi meninggalkan Adit yang masih mematung di tempat itu.

Novi segera memasuki kelas. Lalu, dia mencium punggung tangan Pak Ardhan. setelah itu dia duduk di kursinya.

Novi menghelas nafasnya dengan gusar, entah kenapa hari ini sangat melelahkan baginya. Novi menatap Tania yang sedang memasuki alam mimpi. Yah wajar si dia memasuki alam mimpi, karna sejak tadi Pak Ardhan hanya bercerita, tidak membahas soal pelajaran. karna, ini baru hari pertama masuk sekolah.

Kringg.

Jam istirahat pun tiba. Banyak murid yang berhamburan mendengarkan bunyi bel tersebut, ada yang sebagian ke kantin, toilet, taman DLL.

Novi berjalan ke kantin bersama dengan Tania, yang sedari tadi hanya mengoceh tentang Hanle. Entah sempurna dari mana Hanle ini.

"Lo tau ga si? Dia itu tuh dulu di SMP nya badboy banget," Tania meletakan tangan kananya di pipi. "Woi lo denger cerita gue ga si?" Tania mendengus sebal.

Entah mengapa Novi ingin sekali melempar batu-batu ke arah tania saat ini.

"Iya-iya gue denger."

Novi dan Tania duduk di meja pinggir kantin, entah mengapa dia senang sekali duduk di pinggir. Dari pada di tengah karna menurut mereka itu sangat publik sekali.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang