°Delapan Belas°

374 28 3
                                    

Sebelum aku lanjut nulis aku mau tanya nih sama kalian.

Sebenarnya cerita ini menurut kalian gimana?

Vote jika kalian suka aku gak maksa loh:v.

Comen juga ga apa-apa

Happy reading.


HANLE dan Novi mereka berdua kini sedang nenyaksikan film Naruto. Sedari tadi, Hanle selalu saja mendengarkan suara-suara jurus yang di keluarkan Novi saat menonton animasi tersebut.  Hanle yang tidak mengerti film itu hanya terkekeh saat mendengarkan Novi mengeluarkan jurus. Meskipun sudah jam 02.00, mereka berdua belum juga tertidur.

Hanle menoleh sekilas ke arah gadis yang ada di samping kirinya perlahan-lahan gadis itu tumbang di samping bahu kiri Hanle. Dan ternyata, Novi tidak sengaja tertidur di bahu Hanle. dengan Sigap, Hanle langsung mendekatkan bahu nya ke kepala Novi agar Novi bisa bersandar.

Entah mengapa jantung Hanle berpacu cepat saat Novi bersandar. Hanle merasakan suasana yang berbeda, yang Hanle rasakan saat ini ingin terus menemani Novi setiap saat. Namun apa daya, jika Hanle punya perasaan tetapi si Novi tidak.

Tanpa sadar Hanle pun tumbang ke sebelah kiri. Dan dia tertidur di atas kepala Novi, mereka berdua kini tengah tertidur karna lelah seharian ini. Film yang sedari ia tonton, malah jadi gantian ngelihatin mereka berdua.

***

"Woi bangun, udah pagi. Masih molor aja lo berdua." Pekik seseorang yang membuat Novi mengerjapkan matanya berkali-kali.

Saat Novi melihat ke arah suara tersebut, ia melihat sosok Rehan sedang berdiri di hadapanya yang sudah berpakaian lengkap untuk lari pagi. Dan Novi mulai merasakan di atas kepalanya sedikit berat, Novi pun mendongakan palanya ke atas dengan saat pelan-pelan mata Novi membulat sempurna. Saat mendapati Hanle sedang tertidur.

"Ka Rehan kok ini Han.." ucapan Novi menggantung, saat Hanle menyadari bahwa ia tertidur di puncak kepala Novi.

"Nov, Han gue berangkat dulu ya mau lari pagi dadahh."

Rehan pergi meninggalkan mereka berdua yang masih ada sofa. Rehan kini sudah bersemangat untuk lari pagi, tatapan Novi kembali ke Hanle pria itu masih mengucek-ngucek matanya.

"Kok lo bisa tidur sini si?" tanya Novi.

Novi pun bangun dari sofa hendak meninggalkan Hanle.

"Harus nya gue yang tanya kenapa lo bisa ketiduran di sini?" Hanle balik bertanya.

Novi mulai menyadari kejadian semalam, bahwa dirinya tengah menyaksikan film animasi Naruto. Dan pada saat itu dirinya tengah terlelap, dan bersandar di bahu Hanle.

Kini mereka berdua saling mengalihkan tatapan masing-masing Novi dan Hanle kini pipi mereka sedang merona.

Sania berjalan menuruni tangga dengan wajah yang sudah segar, Sania pun menghampiri mereka berdua.

"Kalian berdua udah bangun toh," Sania menggaruk tengkuknya yang tak gatal.   "Maafin Bunda ya gak bangunin kalian, habisnya kalian pules banget tidur nya hehe."

Mata Novi hampir membulat sempurna, jadi sedari tadi Sania sudah mengetahui mereka tidur di sofa dan juga Sania melihat nya.Tetepi anehnya mengapa Sania malah raut wajahnya terlihat senang.

"Ahh Bunda ini bikin gue malu ajaa,"  batin Novi yang sekarang pipinya masih bersemu merah.

"Iya Bunda, tadi malam aku 'kan mau nyusul ke kamar habis dari dapur. Terus aku awalnya di ajakin main PS sama dia bunda, dan terus karna aku belum merasa ngantuk. Aku jadi main PS sama Hanle Bunda, tetapi kata Hanle dia udah ga mood lagi main PS. dan akhirnya kita ga jadi main PS, lalu di ganti dengan nontonn film Naruto. yang ngajakin tuh dia," tunjuk Novi pada Hanle. "Gara-gara dia aku kesiangan."

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang