°Lima Puluh°

328 10 3
                                    

Rindu, 1 kata 4 abjad tapi nahannya mati-matian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rindu, 1 kata 4 abjad tapi nahannya mati-matian. Ahaaaaide.

-NOVIHAN

Song: {Andmesh Kamaleng} Nyaman.

PAGI ini Novi sudah bersiap untuk datang kepesta pernikahan tante Hanle, sedari tadi Novi duduk di tempat riasnya Novi memandang dirinya yang memantul lewat cermin riasnya. Bahkan sekarang Siska ikut merias wajah putrinya itu, Siska sedari tadi tak pernah melunturkan senyumannya saat melihat hasil dandanan nya yang sangat pas di muka Novi.

Pagi ini Novi tidak sekolah karna sekolah sedang di liburkan soalnya ada acara perpisahan kelas 12.

Apalagi sekarang Novi menggunakan dres selutut berwarna merah berpaduan warna putih di sekitar kerahnya dan juga di pergelangan tangannya. Tak lupa juga dengan anting dan kalung yang terbuat dari mutiara asli. Novi benar-benar terlihat sangatlah cantik, di tambah lagi ada hiasan di kepalanya. Sedangkan rambut gadis itu hanya di kuncir satu tapi sungguh terkesan sangat manis.

"Kalo Hanle liat kamu sekarang, dia gak bakal kedip-kedip kali ya Nov?" tanya Siska seraya menaruh peralatan makeup nya di atas meja rias Novi. Makeup yang dipakai Novi tak terlalu tebal, hanya tipis-tipis saja karna gadis itu tak suka dengan makeup yang terlalu tebal.

"Bunda gak bisa berkata apa-apa lagi, kamu hari ini benar-benar cantik banget sayang!" puji Siska seraya berdiri di belakang Novi memeggang kedua pundak anak gadis semata wayangnya itu.

Novi tersenyum sangat manis sehingga membuat polesan lipstik di bibirnya itu ikut mengukirkan senyuman. "Anak siapa dulu dong?"

Siska merunduk seraya mencondongkan badanya sedikit, bahkan jika nanti Novi menoleh sedikit saja pasti ntar pipi mereka akan bertemu. "Novi, yang Bunda harapkan sekarang. Kamu harus bisa jaga kesempatan yang kedua ini, Bunda yakin. Kejadian kemarin karna kalian masih belum dewasa menghadapi hubungan. Sekarang kamu harus lebih dewasa ya sayang."

Sebenarnya Novi gak menceritakan tentang hubungannya pada keluarganya. Namun ada yang mengadukannya, siapa lagi kalau bukan Randu!

"Pasti Bunda."

TINN!

Keduanya sama-sama terhenti dari aktivitas saling tatapannya lewat pantulan cermin besar akibat suara klakson mobil itu yang pasti menandakan bahwa Hanle telah datang.

"Itu pasti Hanle, ayo kita keluar Bun!" seru Novi dengan begitu girangnya, Siska hanya bisa membalas tingkah anaknya dengan senyum merekah.

"Lindungi selalu anakku Tuhan, jangan kau ambil senyuman di bibir manisnya Tuhan," Siska berdoa di dalam hatinya seraya mengantarkan putrinya untuk menuju lantai bawah.

***

"Kita sampai," ucap Hanle saat mobil sport putihnya itu berhenti di parkiran sebuah gedung milik keluarga Dirgantara. Bangunan itu sangatlah besar dan juga mewah, keluarga Dirgantara memang benar-benar menakjubkan dalam memulai bisnis. Hingga kini mereka semua bisa menikmati hasilnya.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang