°Sepuluh°

455 20 0
                                    


Song: {Ruth B.} Dandelions.

"Pokoknya lo itu sangat menyebalkan. tetapi, juga bisa  membuat gue rindu."

REHAN menepikan mobil sport merah di perkarangan rumah Novi. Walaupun, jarak rumah Rehan dan Novi cuma beberapa langkah saja, tetapi Rehan tetap menurunkan Novi di depan rumah.

Sedari tadi perkelahian tom&jerry belom usai juga. Bahkan, sampai Rehan menghentikan mobil nya pun. Pertengkaran belom usai juga.

"Awas lo ya, ntar gue bilangin suami gue," ucap Novi yang sedari tadi emosi nya sudah memuncak.

"Emang lo punya suami, paling suami lo juga oplas-oplas itu kan?" sedari tadi Hanle juga belom mengusaikan adu mulut dengan Novi.

"Ye, suami gue ma Hatake Kakashi." Novi mendengus sebal pasalnya Hanle sejak tadi nyerocos terus.

"Sama aja, suami lo itu kan pasti sahabatan juga. Sama manusia oplas." Ucap Hanle tak mau kalah membuat Novi semakin geram.

"Woi kalian berdua bisa diam gak!? Udah nyampe!" ucap Rehan dengan suara yang sudah naik dua Oktaf, membuat Hanle dan Novi bungkam.

Novi menghela nafas pelan. "Makasih Kak Rehan," ucap nya kepada Rehan, lalu membuka pintu mobil sport tersebut. Kemudian turun dari mobil sport itu, dan berjalan untuk membuka pagar rumahnya.

Hanle menurunkan kaca mobil nya. "Ama gue nya gak?" tanya nya.

Saat dirinya tengah membuka pagar,  Novi membalikan tubuh nya. Kemudian,  Novi menoleh ke arah Hanle. Dan Novi mengangkat satu sudut bibirnya,

"Ogah!" lanjutnya kemudian membuka pintu pagar rumah yang tadi tertunda.

"Kenapa gue jadi akrab sama dia ya?"  batin Novi yang kini masih berdiri di balik pagar. Kemudian, mengintip dari balik pagar tersebut bahwa, mobil sport merah tersebut sudah memasuki perkarangan rumah milik keluarga Dirgantara.

Tiba-tiba saja kedua sudut bibir Novi terangkat.

***

Hanle membaringkan tubuh nya di ranjang, usai mengganti pakaian sekolah, kemudian dirinya meraih ponsel yang tergeletak di atas ranjang.

Hanle menekan aplikasi free fire nya. namun ia kembali tidak fokus menatap layar monitor. Di dalam pikiran Hanle, masih teringat gadis itu.

Bisa di katakan Hanle tengah gila memikirkan gadis itu.

Bahkan sampai-sampai permainan Hanle sudah selesai dari loading. Namun Hanle tidak memperhatikanya dia masih ngelamun.

"Ntar gue jawab saat udah sampe rumah."

Hanle tengah mengingat bahwa ia akan bicara kepada gadis itu, dengan cepat Hanle mengubah posisi nya menjadi duduk lalu beranjak dari ranjang.  Kemudian, meraih hoddie warna hijau army.

***

Ceklek

Suara tersebut berasal dari ambang pintu, membuat Novi yang saat itu telah mengelus Mochi. Nama kucingnya, menoleh ke Bik Darmi.

"Ada tamu non."

Alis Novi menyudut. "Siapa Bik?"

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang