°Tiga Belas°

383 20 0
                                    

Song: {Sam Smith} Fire on fire.

KRING.

Bel pulang berbunyi. Membuat guru menghentikan tugas mengajarnya, dan murid-murid berhamburan keluar kelas sambil menghela nafas. Akhirnya, mereka bisa beristirahat di rumah. Akibat pelajaran yang menguras energi mereka.

Novi mengemaskan buku pelajaranya. lalu, melipat almamater dan di masukan nya ke dalam tas. Setelah itu ia beranjak meninggalkan kelas, Novi menatap Tania yang kini masih asik memainkan ponselnya di bangku koridor. Gadis itu tengah bertelpon saat ini, Novi yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Orang kalo lagi jatuh cinta lucu juga ya? nanti ketawa gara-gara cinta. Nanti nangis gara-gara cinta unik sekali cinta itu.

Novi melangkahkan kakinya untuk menyentuh koridor. Dan hendak meninggalkan Tania, yang masih bertelpon. Tetapi Tania sudah mengakhiri telpon tersebut lalu gadis itu merangkul Novi dari belakang.

"Bareng dongg Nov," Tania menunjukan puppy eyes nya

Novi menoleh sekilas ke arah Tania. "Telpon dari siapa asik banget?" tanya Novi.

"Eh Nov gue ke kamar mandi dulu ya kebelet hehe," Tania tidak menjawab pertanyaan Novi.danTania ber alibi meningglkan Novi.

Mungkin gadis itu ingin berloncat kegirangan. Karna sedari tadi Tania hanya tersenyum ketika membalas chet dari seseorang.

Novi melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan. Jam tersebut menunjukan pukul 15.00 dan sebentar lagi akan menuju sore hari,Novi mengeluarkan ponsel dari saku rok nya berniat untuk menelfon Tania.

Sambungan tersambung.

"Tania cepetan!"

"Sebentar woi!"

"Cepetannn!"

"Lo duluan aja deh,Gue masih lama nih."

Novi memutuskan sambungaan telefon. lalu, Novi melangkahkan kakinya kembali untuk segera keluar dari halaman sekolah untuk menuju pintu gerbang. Di saat Novi sedang berjalan asik-asik nya Rehan datang menghalangi dirinya membuat Novi berhenti di tempat.

"Ka Rehan?" Novi mendongak kan tatapan nya ke wajah Rehan. Pria itu cukup tinggi membuat Novi sedikit mendongak.

"G-gue ma-mau," jawab Rehan gugup pria itu tampaknya sedang salah tingkah.

"Kenapa si kak? Cepetan dong ngomongnya gue mau balik," Novi hendak meninggalkan Rehan. Namun, Rehan langsung mencekal tangan Novi membuat Novi kembali menengok ke belakang.

Rehan mendekatkan bibirnya ke kuping Novi seraya berbisik. Setelah itu ia memberikan satu bungkus coklat kepada Novi, lalu Rehan meninggalkan Novi.

Novi memandang bungkus coklat tersebut. Berniat menghubungi seseorang tapi sial! Handphone nya mati.

Novi berdecak sebal. Lalu setelah itu ia segera berlari keluar sekolah untuk menuju halte bus sambil berlari.

Tanpa ia sadari sepasang mata telah memperhatikan dirinya. Orang itu tengah terisak tangis, orang tersebut mengusap kedua matanya dengan telapak tangannya. Orang itu kemudian beranjak meninggalkan sekolah karna supir nya sudah datang untuk menjemput.

***

"Hanle," panggil Sania yang saat ini tengah mengambil secentong nasi. lalu, meletakan nya di piring yang sudah tersedia. Seraya mengambil lauk pauk.

Hanle menaruh sendok dan garpu nya di atas piring. "Kenapa Bun?" tanyanya.

Sania menarik kursi lalu menghempaskan pantatnya. Kemudian Sania mengambil sendok dan garpu. Lalu, mengaduk makan tersebut.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang