°Tiga Puluh Empat°

227 9 1
                                    

Song: {Zeed} Clarity.

Puter lagu yang ada di atas biar ngerasaain sensasinya gitu wkwk.

Happy reading.

Vote.

"EH sayang, kamu udah pulang," panggilan sang Bunda yang saat itu tubuhnya sudah di lengkapi dengan pakaian berpergian. Membuat Novi mengkerutkan kening nya.

"Iya Bun, hmm. Bunda mau kemana?" tanya Novi seraya menaruh tas sekolah nya di atas sofa.

Raut wajah Siska berubah seketika saat mendapatkan peertanyaan dari sang putri. Novi pun mencoba berfikir keras, apakah tadi dia salah bertanya seperti itu pada sang Bunda.

Siska menghela nafas sejenak. "Omah Dendra masuk rumah sakit sayang. Jadi, Bunda mau nyusul ke rumah sakit sekarang. barusan tadi Ayah kamu ngabarin."

Mata Novi melebar dan mulut nya hampir saja menganga pantas saja tadi saat Novi bertanya Siska ingin kemana raut wajah nya berubah seketika. Biasanya kan, Siska juga kalau Novi tanyai raut wajah nya tak berubah seperti tadi.

"Bunda Novi ikut." Setelah mengatakan kalimat itu, Siska pun hanya mengangguk.

Dan Novi langsung saja lari menuju kamar nya untuk berganti pakaian sekolah nya dengan pakaian biasa untuk menjenguk sang Omah. Baru kemarin-kemarin rasanya sang Omah ke rumah Novi, dan sekarang dia jatuh sakit gak nyangka Omah nya bisa jatuh sakit juga.

Sesudah berkemas dengan pakaian nya, langsung saja Novi membuka pintu kamar nya dan berlari terbirit-birit ke lantai dua menghampiri sang Bunda yang sedang menunggu nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesudah berkemas dengan pakaian nya, langsung saja Novi membuka pintu kamar nya dan berlari terbirit-birit ke lantai dua menghampiri sang Bunda yang sedang menunggu nya itu.

***


Gadis berambut sebahu itu melihat sang Omah yang terbaring lemah lewat pintu kaca jendela. Dan juga sebuah papan kecil, berbentuk persegi panjang berwarna hijau yang bertuliskan. 'ICU'.

Perlahan gadis itu membuang nafas nya pelan seraya memijat pelipisnya. Seperti tampak berfikir, kenapa kejadian ini terulang lagi kepada sang Omah yang sangat menyebalkan nya itu. Yah, walaupun sedikit menyebalkan Novi gak pernah membenci nya.

Tiba-tiba saja perut gadis itu terasa berdemo, memang siang ini Novi belum memasukan sesuap nasi ke mulutnya. Pas itirahat tadi dia hanya membeli minuman dan juga permen.

"Aku ke kantin dulu Yah, Bun." Pamit Novi kepada kedua orang tua nya, yang sedang menunggu di kursi depan ruangan Dendra yang sedang tangani.

Novi langsung melengsong saja pergi ke kantin rumah sakit, untuk mengisi perut nya yang sudah di penuhi oleh cacing-cacing perut yang sudah konser.

Tapi, saat Novi hendak ingin berbelok ke arah kantin, ia memandang sosok yang tak asing lagi baginya merasa penasaran Novi semakin melihat sosok itu.

NOVIHAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang