only one: 9

4.2K 1K 217
                                    

double up! kalo belum baca sebelumnya, ayo puter balik duluuuu





































saat pulang sekolah, soobin benar-benar menemani jisu dan seungmin benar-benar mengikuti keputusannya. ketika bel berbunyi, dia pergi begitu saja setelah berpamitan kecil dengan jisu.

dia hanya berucap 'duluan, ji.' lalu pergi tanpa sepatah kata pun lagi.

yah, setidaknya itu menandakan jika seungmin tidak sedang marah pada jisu.

lagipula untuk apa seungmin marah? toh, tidak ada alasan apapun yang membuatnya marah. ada orang lain yang ingin ikut membantu jisuㅡbukankah itu hal yang bagus?


































"halo, choi jisu?"

"eh?" jisu tersadar kala telapak besar itu melambai tepat di depan wajahnya, "kenapa, bin?"

"engga, lo ngelamun hehe."

"maaf, gue lagi mikir bentar tadi."

"mikirin seungmin ya?"

"eh?!"

jisu jelas kaget dengan celotehan soobin. bagaimana bisa pemuda itu tahu jisu sedang memikirkan seungmin? yang sedang berada di sebelahnya ini bukan cenayang 'kan?









"nebak doang kok, sampe kaget gitu." tukas soobin, menciptakan kurva tipis, "abis kalian deket banget, pasti kepikiran soalnya kali ini pulang gak bareng dia."

"lo tau gue sering pulang bareng seungmin?" dengan dahi berkerut gadis itu bertanya.

soobin mengendik, "oh, sering ya? sekedar tau aja sih, ga sengaja keliatan."

sebenarnya dalam hati, jisu tidak terlalu percaya dengan perkataan soobin. tapi ya sudahlah, tidak baik berpikiran buruk. apalagi dengan orang yang baru bercakap banyak dengannya.

"omong-omong, lo kok tiba-tiba mau nemenin gue? gue bingung aja soalnya kita gak deket sebelumnya."

"gue iri, jisu." balas soobin, tidak jauh berbeda dengan balasannya di sekolah tadi pagi, "gue juga mau deket sama lo."

"oh..."























"by the way, itu rumah lo ya?" telunjuk pemuda itu mengarah ke sebuah rumah.

"kok lo tau? gue 'kan belumㅡ"

"ah, jadi itu ya lino yang lo ceritain? yang di teras itu 'kan? terus minta tinggal di rumah lo?" potong soobin, tidak membiarkan jisu menyelesaikan kalimatnya.

"i-iya, tapi lo tau rumㅡ"

"lo gak takut ada cowok nunggu di depan rumah lo?"

"ya takut, makanya gue minta tolong ke temen. tapi serius deh bin, lo tau rumah gue daㅡ"

sekali lagi soobin memotong kalimat jisu. namun kali ini, tangannya menyelip di antara jemari si gadis, "j-ji..."

"kenapa?"



























"lino-lino itu kayanya mau jalan ke kita deh."

"hah?"























benar saja.

tepat sekian senti dari mereka berpijak, terlihat sosok lino yang kian mendekat. langkahnya cenderung terburu bersama dengan napasnya yang tidak sabaran.

lino terlihat marah entah karena apa.



















begitu pemuda itu berhasil berdiri di hadapan keduanya, lino dengan cepat mengencangkan tangan,




































































dan langsung menghajar soobin begitu saja.

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang