tepat setelah percakapan sore itu, lino pergi tanpa perlu jisu usir untuk kesekian kalinya.
tadi pagi sebelum jisu berangkat sekolah, bisa dia lihat teras rumahnya kembali kosong. sama sekali tidak menampilkan keberadaan pemuda lee.
seharusnya jisu merasa lega, harusnya dia lega karena tidak ada lagi perasaan was-was rumahnya dibobol oleh pemuda itu. harusnya kini jisu bisa bernapas lebih tenang.
tapi kenyataannya, gadis itu justru kelimpungan lantaran terus memikirkan tuturan lino.
'kamu belum tau rasanya jadi aku, jisu. aku jauh lebih takut, aku takut kehilangan jalan. aku takut kehilangan kamu.'
takut kehilangan jisu katanya?
memang jisu siapanya lino sampai-sampai pemuda itu mengucapkan kalimat semenggelikan itu?
"berarti heejin batal ke rumah lo gara-gara lo takut abis liat soobin digebukin?" cetus seungmin, menanggapi penjelasan jisu perihal kemarin sore.
gadis itu mengangguk lesu, "takut banget gue bayangin heejin nakyung bakal digebukin juga kalo dateng."
"terus soobin?"
"lo liat sendiri?" jisu menjatuhkan pandangan pada soobin yang berada tidak jauh darinya, "sudah gue obati tapi mukanya tetep lebam semua."
seungmin sekedar berdeham.
jisu mendadak frustasi, "dia nekat sekolah, tar kalo dia ditanyain kenapa mukanya lebam semua dan dia jawab gara-gara ke rumah gue gimana dong?"
"kalo misal gue yang temenin lo hari itu, berarti harusnya gue yang kena gebuk dong?"
"astaga seungmin, lo malah mikir gitu. bantuin guㅡ"
"jisu!"
yang disebut namanya langsung menoleh, menangkap sosok heejin dan nakyung yang berjalan mendekatinya.
"lo gapapa? kok tiba-tiba ngelarang gue ke sana?"
nakyung ikut menanggapi, "gue udah diceritain heejin dan gue bakal takut juga kalo jadi lo. lo oke?"
"g-gue gapapa kok,"
heejin membuang napas lega, "tapi soobin? dia yang nemenin lo pulang 'kan? kok mukanya lebam semua gitu?"
ah, yang jisu takutkan sudah tiba.
apa jisu jujur saja jika soobin telah dihajar tanpa sebab oleh lino ketika menemaninya pulang?
"lino gebukin dia."
"seungmin!" jisu menatap tajam pada seungmin yang berucap tanpa persetujuannya. "loㅡ"
"bilang aja ji, lo gamau 'kan ngelindungi lino itu dengan nutupin salahnya dia?"
heejin yang sedari tadi melongo sebab terkejut mengetahui penyebab muka lebam soobin kembali berbicara, "jadi soobin dihajar sama lino?"
"i-iya,"
"kenapa?"
"gue juga gatau..."
"dia kayaknya marah."
"soobin?!" astaga, pemuda itu sepertinya suka sekali muncul tanpa diundang. hampir saja jisu jatuh dari kursi sangking kagetnya.
"marah gimana?" cetus seungmin sembari menopang dagu.
"engga tau. pokoknya waktu sudah sampe rumahnya jisu, dia marah waktu ngeliat gue dan ngehajar langsung."
"serius??" ujar nakyung yang dihadiahi anggukan soobin.
soobin lalu menatap jisu, "ji, kalo gue beri tau lo sesuatu, lo mau percaya gak?"
"apa?"
"lo mau percaya gak?"
"tergantung apa yang lo omongin."
"sebenernyaㅡgue bisa nilai orang dari auranya." ucap pemuda choi.
gadis itu sedikit terkagum, "oh, wow. terus?"
"gue mau minta tolong sama lo."
"minta tolong apa?"
"tolong lo jangan deket-deket lino, aura dia engga bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanficbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised