only one: 31

3.1K 839 216
                                    

















































awan kelabu setia menutupi wajah manis jisu sepanjang perjalanan ke sekolah.

rupa gadis itu mendung, masih marah dengan lino soal kejadian tadi pagi. oh, ayolah, siapa yang tidak kesal handphone direbut ketika sedang membicarakan hal yang penting? apalagi lino sama sekali tidak berniat mengembalikan benda itu pada jisu.

tidak tahu pemuda itu menyembunyikan di mana. saat lino lengah, jisu sempat mencari dengan memutari rumah sebelum berangkat sekolah. namun, jisu tidak berhasil menepukan handphone-nya di mana pun. tidak tergeletak di dalam rumah, yang mana berarti benda pipihnya pasti dikantongi oleh si pemuda.















































"besok libur nih, jalan-jalan yuk ji?" satu kalimat meluncur, lino berusaha membuka percakapan, "kita gak pernah jalan-jalan, besok keluar yuk?"

jisu acuh tak acuh, gadis itu menolak dengar suara lino. lebih memilih untuk memperhatikan kakinya yang melangkah.

"jisu?"

jisu tetap tidak mau menjawab.

lino kemudian menghela napas, "kalo kamu gitu terus nanti aku datengin seungmin loh?"

mendengar nama seungmin dibawa-bawa, jisu dengan cepat mencabut pandang dari kaki. dia pada dasarnya tidak suka melibatkan temannya dalam hubungan penuh ancaman ini, apalagi seungmin, "ngancem terus, malesin."

"ya kamu lebih malesin, diajak ngomong enggak jawab."

"lo ngerti gak sih gue marah?!" ledaknya, "gue enggak suka lo yang seenaknya main rebut hp!"

"kan katamu terserah? ambil aja hp-nya sekalian, hm?"

jisu mendengus, tidak menduga ocehannya dijadikan senjata oleh lino, "ya tapiㅡ"

"cukup, ji. aku gak suka marah-marah gini, aku gak suka denger kamu teriak-teriak." lino dengan santai merangkul lengan kurus gadis choi, "mending ngomongin besok mau ke mana, aku bosen tiap libur di rumah terus."

jisu sekedar rolling eyes, "bodo amat mau ke mana."

meskipun respon jisu jauh dari kata baik, herannya lino malah berseru antusias, "berarti mau ya besok jalan? mau ya??" katanya, menggoyang beberapa kali lengan jisu didekapannya.

"terserah," jisu menarik tangan, "lepas, tangan gue janganㅡ"

"jisu!"

refleks keduanya mengalihkan pandang pada sumber suara yang tidak jauh di depan mereka. sosok itu tampak berlari kecil dari halaman sekolah yang sudah sempat dia injak, seungmin meninggalkan area dalam sekolah untuk menghampiri jisu.

melihat kedatangan seungmin, jisu terdiam sementara lino memasang ancangan lewat wajahnya yang berubah bengah. kentara sekali sumbu emosinya tersulut hanya dengan presensi seorang kim seungmin.





















































"jisu, tunggu bentar." karena berlari kecil, seungmin kehilangan tempo napasnya, "masih sama kayak yang tadi pagi. gue mau ngomong sesuatu sama lo, penting."

jisu membuka bilah, "min, sorry tadi pagi hp gueㅡ"

"gapapa, yang penting sekarang gue bisa ngomongin langsung sama lo." seungmin mengulurkan satu tangan, "tapi, gak di sini."

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang