focus: seungmin and his friends.
"anjir, itu apa woi?!"
"d-darah? sirup marjan???"
"ssst, jangan berisik! masuk aja, kita dah terlanjur dobrak pintu. kita juga enggak tau kalo misal mereka muncul tiba-tiba."
"t-tapi???"
"udah, masuuuk!"
hyunjin yang berjalan paling depan pasrah mengangguk menyanggupi titah changbin. sembari menaikkan derajat kewaspadaannya, salah satu tangan hyunjin berada di saku belakang celana. bersiap mengangkat pisau dalam sekejap apabila dibutuhkan. apalagi cairan merah pekat yang menggenang bak kolam itu membuat waswas hyunjin kian menjadi.
sementara sisanya membentuk lingkaran dengan menjadikan hyunjin tameng terdepan. felix menghadap samping kanan, changbin samping kiri, dan jisung seungmin bersama berjaga menghadap belakang. mereka sebisa mungkin kompak melangkah dengan minim suara. sebisa mungkin kompak menjaga satu sama lain dengan mengedarkan pandangan ke setiap penjuru rumahㅡagar mereka bisa menangkap segala gerakan lino ataupun irene.
setelah masuk cukup dalam, mereka ternyata tidak menemukan siapapun selain genangan berisi cairan menyerupai darah itu. mereka juga tidak mendapati pergerakan apapun, seolah hanya tersisa si rumah tanpa penghuni. situasi begitu lengang, bahkan hanya terdengar suara napas dan langkah mereka berlima sebagai pengisi sudut rumah.
"g-geng, ternyata ada jejak darah keseret sampe pintu belakang."cetus hyunjin setengah berbisik, "gue udah mentok sampe dapur dan engga keliatan bang lino sama tante, kalian ngeliat engga?"
changbin mengangguk walau tidak ada satu pun dari mereka yang melihat, "gue juga engga keliatan siapa-siapa."
"same," singkat felix.
"gue sama seungmin juga," celetuk jisung, "padahal gue udah tremor megangin tongkat. eh, engga muncul apa-apa."
hyunjin menghela napas, "mencar gimana?"
"boleh." respon singkat felix sekali lagi.
"boleh sih, gue enggak masalah." balas pemuda seo, "tapi, jisung sama seungmin gimana?"
jisung berdeham, "gue bareng seungmin aja elah, kok repot. tar kalo bang lino sama tante muncul, gue bagian teriak. kalian cepet dateng ya kalo gue teriak."
"sempet-sempetnya lo lawak." hyunjin menahan tawa, "oke deh, kalo gitu gue bakal lanjut ke halaman belakang buat ngikutin jejak darahnya."
jisung mengerjap, "lo sendirian? yakin?"
"ya, engga juga sih..." pemuda hwang mengendik ragu, "sama bang changbin deh. mau gak bang?"
pemuda itu merespon cuek, "terserah."
"engga takut?" hyunjin memastikan.
"asal bukan setan mah, gue oke."
"ciyus?"
"iya."
"ciyus~?"
"iyaaa."
"ah, serius nih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanfictionbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised