focus: lia, lino
hari semakin malam dan lia tidak melakukan kesibukan selain bernapas.
kamarnya kembali dikunci dari luar, kembali menyisakan lia seorang diri duduk di pinggiran ranjang. tidak ada yang bisa dia lakukan selain duduk dengan pikiran berantakan. apalagi lia tidak sepintar itu untuk mencari jalan keluar dari sana. jendela ditahan pembatas besi dan pintu terkunci, maka lia anggap itu selesai.
lia jelas tidak bisa ke mana-mana dengan badannya yang cenderung kecil. oh ayolah, lia tidak sekuat itu untuk mendobrak pintu dan tidak senekat itu untuk menjebol genteng di atasnya. lia sadar, dia baru bisa melakukan itu semua jika fisiknya sekuat ryujin.
ah omong-omong ryujin, lia sangat rindu gadis ituㅡmaksud lia, dia rindu semua teman-temannya.
memang ya, jika sedang dalam situasi sulit, manusia cenderung membayangkan wajah orang-orang terdekatnya bahkan ketika tidak diminta. wajah orang tuanya, wajah ryujin, yeji, chaeyeon, sampai hyunjin, felix, jisung, changbin yang sejatinya tidak terlalu dekat dengan lia.
bagaimana ya kabar mereka?
apakah mereka baik-baik saja?
apakah mereka berniat mencari lia?
terdengar tidak mungkin, tetapi lia berharap teman-temannya bergerak untuk mencari keberadaannya.
cklek, cklek
hingga tiba-tiba saja kunci pintu dibuka.
lia yakin itu pasti lino. makanya spontan lia melempar diri ke arah kasur dan berpura-pura tidur di sana.
"loh, tidur?" pintu kembali ditutup begitu lino berhasil masuk. pemuda itu kemudian asal mengambil tempat di lantai, di dekat lia tertidur, "yaudah deh, gue mau cerita sendirian aja."
lino mengenyit, perlahan menyenggol sedikit gadis choi, "ji, tidur?"
"ji."
"ji, lo beneran tidur?"
"padahal gue mau cerita loh, lo beneran engga mau dengerin gue?'
dan tentu saja tidak ada jawaban dari lia. gadis itu setia berlagak memejamkan mata sembari mengatur napasnya.
"tadi mama ngancam gue lagi, ji. katanya bunuh atau jual lo." terdengar helaan menjeda, "tapi bedanya kali ini mama ngasih tambahan, mama bilang dia akhir-akhir mikir bukannya lebih baik bunuh lo daripada ngejual lo kayak jihyeon? toh pada akhirnya sama-sama engga ada kabar. dia makin hari, memang makin benci sama lo, ji."
"tapi salah lo di mana sih, ji? gue tau lo memang jadi kaki tangan ayah lo tanpa sadar, tapi itu 'kan di luar sepengetahuan lo? lo cuma disuruh temenan, cuma itu, tapi kenapa lo malah kena dendam orang sinting gini."
pemuda itu menekuk kaki seraya mengacak rambut, "gue juga sinting sih, bisa-bisanya bahayain lo gini."
ingin rasanya lia bangun saat itu juga dan menuding jika kalimat itu tidak salah, lino memang sinting seperti yang dia bilang. pemuda itu sungguh tidak waras karena sudah menyulik lia, menakut-nakuti, membuat kepala lia sakit, bahkan membuat lia merinding berkat tindakannya yang berubah-ubah.
selain mencaci lino dalam diam, sebagian diri lia yang lain juga memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di sini. mulai tadi mereka terus memadu kata yang merujuk pada ayah lia. bukan merujuk secara baik melainkan merujuk untuk disalahkan.
andai mereka tahu, ayah lia itu orang baik dan tidak mungkin sekali memiliki bisnis ilegal seperti yang bibi seungyeon bilang. ayahnya hanya pekerjan kantoran biasa, tapi kenapa mereka terus menuduh jahat ayahnya?
"gue jadi inget lo cerita tentang ayah ibu lo yang meninggal gara-gara kecelakaan. firasat lo engga enak dari pagi, terus mati lampu, telunjuk lo kena waktu nyalain lilin dan tiba-tiba aja hp lo bunyi. polisi ngasih tau kalo ayah ibu lo kecelakaan." lino membuang napas kasar, "asal lo tau ji, itu bukan murni kecelakaan."
"mama irene yang bikin seolah orang tua lo kecelakaan." terdengar decihan di sana, "memang dasarnya orang gila, dia belum puas bunuh ayah lo yang punya dagang ilegal bahkan juga ngebunuh ibu lo."
"tapi dia pinter banget ya bikin acara seolah kecelakaan? padahal dia yang bakar rumah gue, dia yang numpahin bensin dibaju ibu, tapi dia seenaknya bikin gue sebagai pelakunya. orang tua lo juga sama, dia bikin mereka seolah kecelakaan tapi sebelum itu dia bunuh orang tua lo dulu."
lia termenung, apa yang pemuda itu bicarakan?
ayah dan ibu lia masih hidup! mereka tidak pernah dibunuh oleh irene seperti yang lino ceritakan!
seakan tahu isi pikiran lia, lino menyambung kata, "ini cerita tentang lo dulu, waktu lo masih jadi choi jisu. choi jisu yang engga punya orang tua, bukan choi lia yang punya orang tua hasil ingatan diutak-atik."
a-apa?
apanya yang diutak-atik?!
memangnya ada ya yang seperti itu?!
"gue cuma mau tau apa yang lo rasain, ji. lo masa engga ngerasa dejavu sama gue, sama mama, sama semua cerita gue?" lino menyandarkan punggung, "gue mau tau semuanya. gue mau bebas dan untuk ituㅡgue perlu keyakinan dari lo. bikin gue yakin kayak waktu itu, waktu itu lo bilang gue bisa tinggal sama lo. gue putusin hubungan sama mama dan lo bakal bantuin ngejelasin kalo gue cuma dijebak. tolong yakinin gue lagi."
"dulu pemikiran gue memang sempit banget dan gue terlalu penakut buat ngelawan mama. tapi gue sadar kalo gue punya lo. gue punya lo yang bisa bantuin gue bebas dari irene karena gue pikir, cerita lo pasti lebih logis daripada mama yang maksain gue bener ngebunuh ibu."
"tapi gue kehilangan lo, lo ngelupain semuanya." pemuda itu tertawa getir, "dan cukup sampai sana, ji. gue tau lo pura-pura tidur."
dalam hati, lia spontan panik.
bagaimana bisa lino tahu?!
"bangun sekarang, ji. ancamannya masih berlaku." katanya, "bangun atau gue apa-apain?"
dengan cepat lia menegakkan punggung, menatap pemuda lee dengan semburat marah, "apa-apaan?! lo tau dari mana gue engga pura-pura?!"
"udah gue bilang, ji. gue udah kenal lo dari lama."
"apanya?!"
"waktu tinggal sama lo, gue selalu mastiin lo tidur lebih dulu daripada gue dan selama itu, gue selalu merhatiin lo. makanya gue hafal gimana pola napas lo waktu tidur."
lia mendadak kehabisan kata-kata, "t-tinggal sama lo?! kapan?!"
"jiㅡmaksud gue, lia. kalo gue nyebutin satu permohonan, lo bakal dengerin enggak?"
"gausah ngayal! gue minta dilepasin aja engfa lo kabulin!"
lino menggeleng, "gue minta didengerin, bukan dikabulin."
"sama aja!"
"beda."
"sama!"
"beda."
"bedanya apㅡ"
ucapan gadis itu terpotong oleh lino yang dengan cepat mengatakan permohonannya,
"li, gue mohon ingat semua yang sempet lo lupain dan ayo kabur dari sini."
![](https://img.wattpad.com/cover/217392108-288-k228640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanfictionbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised