only one: 7

4.6K 1K 165
                                    




















"seungmin!"

esoknya, perasaan gadis itu langsung dibuat lega kala menemukan figur manis kembali berdiri di bangkunya yang sudah 2 hari dia tinggalkan. seungmin kembali, tepat hari kamis seperti katanya waktu itu.

jisu memang sedang membutuhkan seungmin. entahlah, meskipun temannya cukup banyak, jisu merasa seungmin-lah yang paling bisa diandalkan.


























"muka lo pucet banget, ji." kalimat pertama setelah jangka 2 hari tidak bertemu, "sakit?"

"bukan sakit, tapi gara-gara firasat lo!"

"lah, kok gue?"

"beneran ada yang dateng ke rumah!"

"oh,"

seungmin mengangguk ringan, menarik kursi yang berada tidak jauh darinya dan mempersilahkan gadis itu duduk. pemuda itu bersedia mendengarkan keluh kesah jisu walau jatinya dia dalam kondisi sangat lelah.

"siapa yang dateng ke rumah?" buka seungmin.

belum sempat melanjut kata, jisu ternyata lebih dulu menyadari kondisi seungmin yang tidak sepenuhnya baik.

kantung matanya bertambah, romannya tidak segar seperti hari biasanya, bilahnya yang acap kali tersenyum terlihat layu, seungmin-nya jelas tampak kelelahan.

"jangan-jangan lo yang sakit?" lontar jisu lantas, "tuh, kantung mata lo nambah! lo lagi capek 'kan?? habis ngapain sih urusan 2 hari?"

"gak ngapa-ngapain kok, udah lo cerita aja."

"engga ah. gue bisa cerita sama minta tolong ke yang lain kalo lo capek, heejin misalnya." gadis itu menolak, "sumpah deh, loyo banget muka lo."

"serius nih ga jadi cerita?"

jisu mengangguk.
















"yaudah lo cerita ke heejin, tapi cerita di sini soalnya gue mau dengerin."




































"gila lo ya gamau cerita ke gue dari awal!" gerutu heejin selepas jisu menyelesaikan story telling-nya. alis gadis itu membentuk landasan curam, "gue 'kan bisa ke rumah lo 'kan buat nemenin!"

jisu tertawa kecil, bingung harus menanggapi bagaimana.

"tau deh yang paling deket sama seungmin, sama seungmin aja teruss." lanjutnya.

seungmin di sana ikut tertawa kecil, "lo kurang bisa diandalin kali, makanya jisu mau cerita sama gue doang."

dasar seungmin, sadar diri sekali.

"dih," heejin gantian mencibir, menyebik kesal pada pemuda kim. heejin lalu beralih lagi pada jisu, "jadi lino-lino itu terus balik ke rumah lo, minta diijinin tinggal?"

jisu mengiyakan, "tapi gue inget peringatan seungmin, makanya gue tolak."

"tolak lah, kali aja dia gelandangan yang sengaja di manfaatin sama tante itu makanya dia minta tinggal sama lo. ketahuan banget sih kedoknya."

"nah, gue juga mikir gitu! tapi gue takut kalo dia nanti tiba-tiba maksa masuk, makanya sebelum itu gue minta tolong." ujar jisu.

"gampang, nanti gue ke rumah lo sama nakyung. bantuin ngusir sekalian!"

seungmin menginterupsi, "sampai mereka nyampe rumah lo, gue bakal nemenin."

gadis choi tersenyum, menyutujui usulan keduanya. perasaan jisu jauh lebih tenang dari sebelumnya. ada perasaan terlindungi kendati tidak ada seorang pun anggota keluarga di dekatnya.














namun senyuman itu cepat berganti dengan tatapan heran ketika tamu tak diundang tiba-tiba saja bergabung dengan mereka.






















































"kalo gue boleh ikut nemeni lo juga gak, ji?"

"soobin?"

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang