beberapa waktu berlalu dan bagaimana yaㅡdibilang banyak hal berubah ya tidak, tapi dibilang sedikit ya juga tidak.
semenjak insiden gila yang berhasil dilewati oleh mereka dengan lia dan lino sebagai pemeran utamanya, semua hal bisa dibilang sudah kembali menjadi lebih baik. irene sebagai provokator benar-benar dibuang jauh oleh seungmin, jauh hingga tidak ada kemungkinan wanita anggun itu bertemu dengan lia dan lino.
kemudian, lia sudah kembali ke rumah, butuh waktu 3 hari untuknya menata perasaan dengan berdiam di rumah yeji. begitu dirasa cukup, gadis itu memilih pulang dan disambut dengan air mata berjatuhan. jujur, dalam lubuk hati, lia merasa senang walau sempat canggung mengingat mereka bukan orang tua kandung lia. walau lia sempat merasa kesulitan menerima limpahan afeksi dari keduanya.
tapi lia pikir, tak apalah.
yang saat ini ada, maka akan dia jalani.
lalu linoㅡsebelum menjelaskan kondisi pemuda itu sekarang, coba tebak siapa yang membuka hatinya kembali untuk seorang lee minho?
ya, choi lia jawabannya.
sekali lagi memang butuh waktu sampai akhirnya lia berani melihat wajahnya, melihat lengkungan manis miliknya, menerima sapaannya, menerima kehadirannya, menerima setitik atensinya, bahkan menyambut tangannya yang mengisi ruang hampa jemari lia.
yah, lia tetaplah lia, tetaplah jisu si gadis dungu yang menjadikan kata kasihan sebagai alibi untuk menerima kembali presensi lino dalam hidupnya.
hujat saja lia karena kelabilannya yang satu ini. padahal dia sudah marah besar, sudah berniat untuk menghilangkan nyawa, padahal gadis itu sudah membeci si pemuda sepenuh hati. namun, siapa yang tahu perasaan orang lain? siapa yang tahu juga jika lia sepayah ini?
awalnya, lino memang tidak termaafkan. pemuda itu berteguh hati mendatangi orang tua lia untuk meminta maaf atas segala hal yang telah dia lakukan. cacian, bentakan, tangisan, dan amarah jelas dia dapatkan. bahkan pipi pemuda menawan itu sempat menjadi pelampiasan ibu lia, sebuah tamparan.
lia kira lino akan berhenti di situ, lia kira lino hanya akan meminta maaf kemudian pergi sejauh mungkin.
tapi nyatanya tidak, papa felix ternyata sama payahnya dengan lia. sejahat apapun tindakan yang telah lino lakukan, sejahat apapun lino menyakiti felix dan chaewon, sejahat apapun lino sampai membahayakan nyawa felix dan chaewon, papa felix nyatanya masih mampu merentangkan tangan untuk si penjahat lee minho.
bukan sekedar rentangan tangan, pria paruh baya itu bahkan memberi perlindungan. memberikan pemuda itu tempat untuk tinggal sendiri pun sokongan materi juga diberikan pada lino. lino jatinya sadar diri, dia tidak mungkin menerima segala kemurahan hati yang diberikan oleh papa felix. tapi, papa felix ternyata jauh keras kepala dari yang lino kira.
lino dipaksa untuk bertahan di sini.
pria itu bilang, lino dulu sudah sendiri, jangan sampai sekarang lino sendiri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanficbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised