only one: 3

5.6K 1.1K 117
                                    




































pagi datang begitu cepat.

sama sekali tidak membiarkan jisu untuk beristirahat setelah menghabiskan waktu panjang demi mengira kenapa dan mengapa lino menghilang di tengah perjalanan mereka.

takut agaknya.

kalau diingat, lino memang sempat menolak diajak ke kantor polisi. bahkan sampai meninggikan intonasi suaranya.

tapi setelah itu dia 'kan mau? lalu menghilang? pergi ke mana dia?

terus seperti itu hingga berhasil melahirkan bundelan benang kusut di kepala gadis choi. bayangkan saja semalam suntuk jisu habiskan hanya untuk memikirkan lino. semalam suntuk!
































"seungmin,"

"hm?"

"lo tau gak, taㅡ"

"enggak,"

jisu yang kesal langsung mencubit kecil lengan seorang kim seungmin, "dengerin dulu kalo orang ngomong!" pekiknya.

"duh," seungmin meringis kecil, mengusap daerah bekas cubitan tadi, "gausah nyubit, dasar cewek."

"lo ngeselin."

seungmin rolling eyes, meletakkan pensil yang ia gunakan untuk mengerjakan tugas dan beralih memperhatikan jisu, "yaudah mau cerita apa?"

jisu kemudian membenarkan posisi duduk, kembali bersiap memulai ceritanya, "kemaren malem waktu gue pulang lewat gang biasanya, ada cowok dituding pistol di pelipis sama tante-tante lumayan tua."

"oh ya? terus?"

"gue panik, terus gue teriak suruh lepasin dia."

seungmin berdecak, "bodoh, bisa-bisa gantian lo yang ditembak."

"nah makanya itu! gue engga mikir sampe sana dan tante tadi ngancem gue." ujar gadis choi menggebu, "dan lo tau gak anehnya apa?"

seungmin mengendik.

"anehnya dia ngancem gue tapi habis itu cowok tadi dilepasin!"

"serius?" nada ragu meluncur dari pemuda kim, "lo berhasil nolong dia dong?"

"yah, terus gue bawa dia ke rumah."

rahang seungmin tampak mengeras, "loh, kok lo bawa ke rumah?" herannya.

"dia banyak lukanya dan gue gak punya uang, seungmin. terpaksa gue obatin di rumah." jelas jisu.

seungmin sekedar menggumamkan kata 'oh' dengan bibir yang sepenuhnya membulat. pemuda itu juga terlihat mengangguk beberapa kali sambil mengambil balik pensil yang sempat ia anggurkan tadi.

jisu menautkan alis, sebegitu biasakah cerita jisu? padahal menurutnya, pertemuan dengan lino itu bisa saja menjadi adegan paling mengejutkan dalam hidupnya. namun, kim seungmin di depannya ini hanya merespon datar seolah hampa minat.










































"lo memangnya ga takut diincer sama tante itu, ji?" cetus pemuda kim kemudian.

"i-iya juga ya, gue gak mikir sampe sana..." gadis itu terperangah, "gimana kalo gue beneran diincer min? soalnya cowok itu juga bilang kalo dia diawasi!"

"dia diawasi?" ulang seungmin.

"dia bilang gitu! gimana dong, min?"

"firasat gue ga bagus."

"ih, jangan ngomong gitu! lo tau sendiri 'kan, firasat lo itu jarang salah?!"

pemuda itu membuang napas, "makanya gue peringatin lo."

"a-apa?"

"gue peringatinㅡ



















































ㅡkalau ada yang dateng ke rumah nanti, jangan dibiarin masuk."

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang