"sialan, kim seungmin."
"terusin aja, ji."
sepanjang jisu melangkah pulang dari sekolah yang dia lakukan hanyaㅡ menggerutu.
semua salah seungmin, salahkan pemuda itu yang menakut-nakutinya sampai jisu tidak berhenti memikirkan kalimat peringatan oleh seungmin.
jisu paham jika seungmin sekedar berniat untuk memperingati, tapi tidak bisakah seungmin juga memberinya solusi yang bisa menenangkan jisu?
"setidaknya gue nemenin lo pulang," katanya.
gadis itu menggigit bibir, "tapi gue jadi takut kalo beneran ada orang yang dateng ke rumah. gue tinggal sendiri, lo inget?"
seungmin mengangguk, "kalo gue ga ada urusan, gue pasti nemenin lo di rumah kali."
urusan lagi, urusan lagi.
teman jisu yang satu itu kelihatannya memang sibuk sekali karena tidak pernah lepas dari yang namanya urusan.
kalau urusan perihal sekolah tak apa, jisu masih bisa memaklumi. seungmin memang berlabel sebagai siswa yang bernilai lebih diberbagai bidang.
tetapi jika urusan lain yang tidak pernah jisu pahami? gadis itu bisa-bisa naik pitam dibuatnya.
sedikit hiperbola, namun benar begitu adanya.
seungmin selalu menghilang entah itu sehari, dua hari, atau bahkan lebih tanpa ada yang tahu di mana posisi pemuda itu berada.
di rumah tidak ada, di sekolah juga sama. apalagi menghilangnya seungmin selalu terjadi secara berkala dan tidak pernah menjadi masalah bagi pihak sekolah.
"urusan? lo mau ke mana lagi?"
seungmin menoleh, "memangnya lo tau selama gue punya urusan, gue pergi ke mana?"
"urusan sekolah tau, kalo urusan lainㅡsama sekali engga pernah."
"engga penting kok, ji." dia membenarkan surai depannya, "gue ga ada di mana-mana, tapi gue bakal balik sesuai hari yang gue bilang."
jisu mendesah kesal, "kali ini hari apa?"
"2 hari, berarti hari kamis nanti gue baru ada."
jisu mengatupkan bibir, memilih untuk tidak membalas. gadis itu melanjutkan langkah seadanya. tidak memperdulikan seungmin yang ternyata tertinggal beberapa jarak darinya.
"jisu!" panggil seungmin, menyadarkan si gadis.
"apa?"
seungmin menunjuk sebuah jam yang tampak antik di pergelangannya, "sudah waktunya, lo lanjut pulang sendiri ya. tinggal dikit doang kok udah nyampe rumah."
jisu mengiyakan, membuat pemuda kim tersenyum dan berangsur menjauh. ketika sosoknya sudah tidak terlihat, barulah jisu kembali berjalan.
menuntaskan sedikit jarak yang seungmin sebutkan tadi hingga ia sampai di rumah dan menangkap pemandangan asing di sana.
"oh, bagus. firasat seungmin benar."
seorang pemuda tampak tertidur di teras rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
أدب الهواةbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised