"fELIX EDAN, LO HAMPIR NYEREMPET MOBIL SEBELAH ANJIIIING."
"THERE'S NO MORE TIME, SQUIRREL. JUST SHUT UP!"
"YA TAPI ENGGA GITU, KITA BISA MATI DULUAN MAH SEBELUM NYELAMATIN LIA?????"
"it's okay, kita mati dalam peperangan. mati syahid."
"GUNDULMU ANJIRRR. GA ABIS PIKIR GUE OTAK LO MAKIN SINI MAKIN RUSAK AJA????"
felix tidak menjawab lagi cercaan jisung. pemuda itu memilih kembali fokus pada jalanan dengan seungmin di sebelah sebagai penunjuk arah. felix sungguh tidak tahu ke mana mereka pergi, bahkan felix tidak bisa memastikan daerah yang dia lewati ini masih termasuk dalam kota tempat mereka tinggal atau bukan.
felix murni mengikuti apapun yang seungmin katakan walaupun dia sendiri sedikit ragu berkat raut hampa milik pemuda kim. agaknya seungmin terlalu panik sampai-sampai pemuda itu tidak bisa menentukan ekspresi mana yang harus dia tunjukkan. seungmin sedari tadi hanya menatap kosong satu titik sembari menggigit bibirnya cemas.
seluruh pikiran seungmin benar-benar seperti saling bertabrakan hingga dia sendiri tidak bisa menarik benang merah untuk tahu apa yang mengisi kepalanya sekarang. lia, lino, dan langkah yang dia ambil setelah iniㅡtiga hal itu sama-sama tidak mau mengalah dalam mengacau hulu kim seungmin. padahal seungmin hanya ingin memikirkan tentang kiat yang akan dilakukan untuk menyelesaikan semuanya, tapi rasanya malah sulit sekali.
"min."
seungmin tersentak di tempat ketika mendengar suara berat felix, "apa?"
"ini lurus aja 'kan? enggak ada belok-belok lagi?"
"iya." pemuda itu mengangguk, "nanti bakal keliatan sungai sama jembatan."
"oke." balas felix seadanya, "tapi, lo gapapa?"
"ha?"
"lo, gapapa?"
"gue memangnya kenapa?"
felix memainkan jarinya pada stir, "it will tickle you, but pasti lo capek. gue memang engga ngerti kenapa orang kayak lo, kayak keluarga lo itu ada. tapi, pelan-pelan aja min. lo pasti bisa nyelesain semuanya kok."
mengatahui seungmin yang sekedar mengerjap tanpa membalasnya, felix tertawa canggung, "tuh kan, geli. gue asal ngomong aja kok, soalnya lo pucet amat."
"oh..." gumam pemuda kim, "gue bingung aja mau bales gimana, tapi makasih."
"my pleasure. take it slow, kim. i'm sure lia will be fine, because she's already has you."
seungmin sebatas mengiyakan. setelah mendengar kalimat felix, entah kenapa seungmin seolah dibuat tenang. bayangan lia dan lino jatuh yang tak henti berputar di kepala seungmin semenjak tadi, tiba-tiba saja mulai kabur. dasar, lucu sekali seungmin ini. dia ternyata hanya butuh kalimat penyemangat agar bisa lebih tenang.
seungmin lantas memilih fokus seiring bayangan dari firasat buruknya yang kian hilang. pemuda itu dalam diam fokus memutar waktu, mengingat kembali cara penyelesaiannya dulu. cara yang dia lakukan untuk menyelamatkan jisu dulu, walaupun cara itu berakhir gagal karena lino ternyata mengetahui semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanfictionbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised