only one: 15

3.8K 1K 67
                                    






























"lo ngapain di luar, ji?"

"oh, seungmin."

jisu yang mengetahui seungmin telah sampai segera mengambil langkah mendekati si pemuda. gadis itu lantas mengulum bibir, hendak mengatakan sesuatu kepada seungmin tetapi kata-kata yang ia persiapkan seolah tercekat di dalam sana.

di sisi lain, seungmin sedikit kebingungan. roman gadis itu sama pucatnya seperti waktu itu. seungmin tahu pucatnya rupa jisu bukan berarti sakit, jisu hanya tidak bisa mengatur rasa terkejutnya. dia juga tampak tidak tenang, tertangkap dari pola matanya yang tidak beraturan.

seungmin jelas tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "kenapa?"

"min," gadis itu merengut kecil.

"lino mana? di dalem?"

jisu mengusap lengannya, "lo bisa gak sih bantuin gue ngusir dia?"

"lah, tadi dichat lo ngomong ngizinin dia tinggal sekarang lo mau ngusir dia lagi?"

"iya,"

"kok? lo maunya gimana sih?"

seungmin tidak tahu saja jika orang yang baru jisu izinkan tinggal di rumahnya itu adalah seorang pembunuh. kalimat lino yang mengatakan dia telah membunuh ibunya sama sekali tidak berhenti berputar dikepala jisu.

tepat setelah lino meluncurkan untaian kata itu, jisu terperangah bukan main. gadis itu menjauh beberapa langkah dari lino dan membanting pintunya keras.















































jisu menghela napas, "gue gak ngerti ke mana otak gue tadi sampe ngizinin pembunuh tinggal di rumah gue."

"pembunuh?"

gadis choi mengangguk, "gue tadi sempet tanya soal keluarganya dan dia ngaku kalo dia bunuh ibunya sendiri."

"terus?"

"terus apalagi sih, seungmin? memangnya lo gak kaget dengernya? lo ga takut ada pembunuh di rumah lo sendiri?"

"bukan, maksud gue lo percaya dia ngebunuh ibunya?" seungmin mengendik, "lo gak denger alasannya dia dulu?"

jisu mengernyit, tidak habis pikir dengan seungmin.

yang sedang dilihatnya saat ini adalah respon di luar orang pada umumnya. bukankah jika seseorang mendengar fakta seperti ini akan terkejut layaknya jisu? tapi, coba lihat kim seungmin.

datar, tidak menorehkan gurat terkejut sama sekali diwajahnya.

kalau diingat, respon seungmin memang cenderung biasa saja selama jisu bercerita tentang lino. dari pertemuan keduanya yang tidak biasa hingga lino yang mengaku membunuh ibunyaㅡseungmin seolah biasa dengan itu semua.









































"alasan? memangnya gue perlu denger alasan yang gimana? meskipun gue denger alasannya bukan berarti bakal ngerubah cap dia sebagai pembunuh!"

"salah lo di situ."

"salah gue?" gadis choi kebingungan.

"iya," seungmin mengambil satu tarikan napas, "saran gue, lo mulai sekarang harus ngelihat semua hal dari semua sisi, ji. jangan dari satu sisi doang, enggak berguna."

"maksudnya? gue salah tentang lino? gue salah denger sama ucapan dia taㅡ"

ucapan gadis itu harus terpotong dengan suara seungmin yang menyelanya. 





























































"jisu, lo harus tau kalau dunia engga semudah itu."

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang