only one: 22

3.6K 945 121
                                    
















































"tuh 'kan pantes aja perasaan gue gak enak!"

keluhan jisu sekejap meledak setelah tidak menemukan lino di seluruh sisi rumahnya. yang jisu temukan hanyalah setumpuk kantung plastik hitam berisi uang di sudut ruang tamu tanpa si pemilik. lino rupanya pergi tanpa berkata apapun pada jisu.

jisu mengerti mereka baru saling kenal dalam rentang waktu yang tidak bisa dibilang cukup lama. namun, lino sudah mengambil bagian dari rumah jisu yang mana artinya lino sudah bertanggung jawab dengan rumah jisu.

jika pemuda itu main pergi begitu saja, bisa-bisa harta satu-satunya milik jisu terancam. hanya rumah itulah tempatnya pulang, jisu tidak memiliki apapun selain keseluruhan rumah ini.




























































"kenapa?" napas seungmin sedikit terengah sebab sempat berlari kecil memutari rumah, "emangnya kenapa?"

"tadi waktu istirahat, perasaan gue gak enak waktu mikirin rumah, mikirin lino. apalagi tadi pagi dia sempet maksa ikut gue ke sekolah."

seungmin mengernyit, "ikut ke sekolah?"

"iya, dia bilang dia hari ini takut? engga tau, tapi gue tolak. yakali gue ke sekolah bawa cowok segede dia???"

pemuda kim terdiam sesaat, tampak menimbang sesuatu dalam diam sembari melipat tangan di depan dada. seungmin kemudian berkata, "dia bakal balik kok."

"kok lo tau???"

"barangnya lino ada di sini 'kan?"

"barangnya cuma kresek itu," dagu jisu terangkat mengarah ke tumpukan kresek, "isinya uang, makanya gue sempet lega kreseknya masih di sini."

"soalnya isinya uang?"

"ih, gak gituu! maksud gue, gak mungkin 'kan dia pergi ninggalin uang sebanyak itu?"

seungmin lantas mengambil langkah. mendekat ke sudut ruang tamu, "isinya uang semua?"

"kayaknya." jisu mengendik, "gue enggak mau lancang soalnya gue juga nyuruh dia buat enggak nyentuh barang gue sembarangan."

jisu menghela napas, tidak tahu kenapa dirinya merasa khawatir seperti ini. harusnya jisu merasa senang karena tidak ada lagi orang yang menumpang hidup lagi. bukan, bukannya jisu tidak ikhlas mengizinkan lino tinggal waktu itu. cuma, dia sendiri tidak terlalu yakin saat memberi persetujuan.

katakan saja jisu labil karena memang benar begitu adanya. apalagi dengan setumpuk uang yang dia tinggalkan di rumah. jika jisu orang jahat, pasti dengan mudah jemarinya meraup semua uang itu. menggunakan semuanya untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup jisu.

tapi sayangnya, jisu bukan orang jahat dan jisu tidak merasa senang dengan kepergian lino tiba-tiba.




















































tok tok tok!



























pintunya mendadak diketuk dari luar, menandakan seseorang sedang berada di depannya.

"ji, tamu tuh."

jisu sekedar mengangguk membalas tuturan seungmin. dia lalu melenggang menuju daun pintu. hendak menyambut sosok yang mengetuk isyarat meminta dibukakan.















































"loh, lino?!"





figur si pengetuk pintu yang ternyata eksistensi yang dicarinya saat ini tertangkap penuh luka di sana. rasanya seperti dejavuㅡbadan itu penuh luka memar bahkan luka baru yang masih membebaskan darah segar.

tanpa aba-aba, lino menjatuhkan diri pada jisu. melupa jika tubuhnya beberapa kali lebih besar dari si gadis. jisu tentu terhuyung, kakinya mundur beberapa langkah setelah susah payah menahan bobot pemuda lee.
























"seungmin!" jisu meminta bantuan, "tolong bantuin bawa masuk!"

tidak mengatakan apapun lagi, seungmin dengan sigap menggantikan posisi jisu. membawa si pemuda layuh ke dalam dan mendudukkannya di sofa, "dia kenapa?"

"gue gatauㅡ" baru saja ikut duduk, jisu malah disergah dengan lino yang menyandarkan kepala dipundak jisu. lino juga memandu tangan jisu menuju samping, memasang gestur meminta rangkulan, "e-eh?!"

"jisu, choi jisu..." tukas pemuda lee setengah berbisik, "jisu..."

"i-iya?" jisu menggigit bibir kala dirasa tangannya ditempatkan dipinggang lino oleh si empu, "l-lo kenapa?"

lino kembali berucap tanpa tenaga, "sudah kubilang, hari ini aku takut. sudah kubilang, kamu jangan pergi dariku."

seungmin di situ juga ikut kebingungan. dia tidak berani berucap apapun ketika melihat jisu merangkul lino.

"i-iya, tapi lo kenapa? siapa yang lukain lo kayak gini?"

"orang itu..."

"siapa?"

"orang itu jisu,"

"iya, orang itu siapa?"











































































"dia ada di dekatmu..."

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang