only one: 25

3.7K 920 303
                                    

























































"tadi pacar lo ya, ji? yang marah terus pergi?"

"p-pacar?! lo tau darimana kata pacar?!"

"ayolah jisu, gue gak selama itu ninggalin bangku sekolah. gue juga tau istilah-istilah yang kayak gitu."

"m-maaf, habis lo lugu banget pas pertama kali ketemu..."

jam istirahat yang biasanya jisu habiskan untuk mengobrol atau menikmati makan siang bersama soobin kini malah dia lalui bersama lino. pemuda itu tanpa malu menarik satu kursi yang entah milik siapa, lalu dia tempatkan di samping jisu.

jisu rasanya seperti terperangkap bersama lino, dia benar-benar tidak bisa pergi. gadis itu merasa ditahan oleh sesuatu yang kasat mata hingga harus setia menemani si pemuda. entah aura lino yang menahannya atau memang jisu sendiri yang tidak ingin pergi, yang jelas jisu sama sekali tidak bisa berkutik di bangkunya.

apalagi tidak ada seorang pun yang berminat bergabung dengan mereka, nakyung heejin pergi makan siang, soobin juga pergi, dan seungmin malah menelungkupkan diri di meja.







































"kok lo mau nerima gue tinggal sih, ji?" tanya lino beralih topik, "gue tau lo kasian, tapi harusnya lo khawatir."

"lo kira gue gak khawatir waktu itu? gue rasanya mau mati aja tau cowok gajelas tidur di teras gue! gue gabisa tidur tenang, mau ninggalin rumah aja takut banget."

"ah," lino menggigit bibir, "maaf gue gatau."

jisu menghela napas, "kalo lo tanya kenapa gue nerima lo tinggal, gue cuma ngerasa lo sama kayak gue. jadinya, gak tega aja kayak kucing buangan."

disebut kucing, rupa pemuda lee sedikit memerah, "gitu ya? soalnya kita sama-sama gaada orang tua?"

"ya, gitu."

jisu sendiri sebenarnya tidak tahu alasan persisnya dia mengizinkan lino tinggal. dia hanya asal mengeluarkan apa yang dia rasakan saat itu, saat memberi izin tinggal si pemuda.











































"gue gak nyaman." celetuk gadis choi detik selanjutnya.

"apa?"

"gue gak nyaman lo pake gue-lo, gak bisa aku-kamu kayak biasanya aja?" jisu tahu ini kedengaran gila, tapi telinganya gatal mendengar kata gue-lo meluncur dari mulut lino, "pake aku-kamu waktu sama gue aja, waktu sama temen lo baru gue-lo gapapa."

lino memiringkan kepala, "loh, kenapa?"

"gak enak, kayak biasanya aja ya?"

"yaudah, tapi jisu pake aku-kamu juga." tegas lino kemudian, membuat jisu spontan membentak.

"eh?!"

"enggak boleh nolak."

t-tunggu, kalau begini ceritanya mereka akan tampak seperti pasangan 'kan...

"jisu,"

"apa?"

lino berdeham, sedikit ragu sebelum menyuarakan kalimatnya, "gimana kalo misal aku enggak kayak yang kamu kira?"

"kok ngomong gitu?" jisu mengernyit, tidak mengerti yang dimaksud lino, "guㅡa-aku udah ngizinin loㅡk-kamu tinggal loh, jangan nakutin!"

lino tertawa kecil mendengar jisu yang tergagap, "enggak, aku cuma takut aja kamu tiba-tiba ngusir aku dari rumah kalo tau aku enggak kayak yang kamu kira."

[v] one & only ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang